Thursday, January 18, 2018

Ingin Menjadi Ahli Al-Qur'an, Kuasai Dahulu Ilmu Al-Qur'an (Ulumul Qur'an) Berikut Ini



1. Mengetahui ilmu tentang ayat Makki (Makkiyah) dan Madani (Madaniyah).

Dengan mengetahui tempat dimana ayat Al-Qur'an diturunkan, akan mengetahui pula cara menarik sebuah hukum apakah hukum ayat tersebut mengandung hukum Makkah dan mengetahui pula bagaimana ayat-ayat hukum yang diberlakukan di Madinah.

Ilmu ini meliputi ayat Makkiyah, Madaniyah, ayat-ayat yang diperselisihkan tempat turunnya, ayat Makkiyah dalam surat Madaniyah, ayat Madaniyah dalam surat Makkiyah, ayat Makkiyah tapi memuat hukum Madaniyah dan sebaliknya ayat Madaniyah yang berdimensi hukum Makkiyah.

2. Mengetahui ilmu tentang ayat yang pertama kali turun dan ayat yang terakhir turun.

Dikalangan ulama tafsir, terjadi perbedaan pendapat mengenai ayat yang pertama kali turun dan yang terakhir kali turun sehingga mengetahui perbedaan-perbedaan pendapat dikalangan ulama dapat menarik sebuah hukum ayat.

3. Mengetahui tentang Asbabun Nuzul.

Asbabun Nuzul berarti sebab-sebab diturunkannya ayat Al-Qur'an atau konteks historisitas Al-Qur'an. Ada banyak ayat Al-Qur'an yang memiliki sebab turunnya atau sejarah turunnya dan ada pula ayat Al-Qur'an yang tidak memiliki sebab turunnya.

Mengetahui ilmu ini sangat penting agar tidak serampangan dalam memutuskan hukum, tidak salah dalam memberlakukan hukum sesuai konteksnya sehingga memahami ayat-ayat mana yang ditujukan untuk orang mukmin dan mana pula ayat yang ditujukan kepada selain mereka.

4. Mengetahui ilmu tentang sejarah turunnya Al-Qur'an serta mengetahui madzhab-madzhab perbedaan dikalangan ulama tentang peristiwa turunnya wahyu.

Pengetahuan ini mengantarkan pada pemahaman tentang hikmah diturunkannya Al-Qur'an secara bertahap dan berkesinambungan. Mengetahui mukjizat dan tantangan Al-Qur'an terhadap kaum yang ingkar. Mengetahui proses penjagaan Al-Qur'an melalui hafalan dan tulisan. Termasuk pula memahami proses pentahapan hukum didalam Al-Qur'an yang tidak secara sekaligus.

5. Mengetahui ilmu tentang sejarah proses pengumpulan dan penertiban Al-Qur'an.

Proses pengumpulan Al-Qur'an (jam'ul qur'an) dalam arti menghafalnya dan menyimpannya kedalam dada terjadi dimasa-masa turunnya wahyu dimasa nabi kemudian dilanjutkan dengan penertiban serta standarisasi bacaan Al-Qur'an dimasa sahabat.

Mengetahui bagaimana metode penulisan wahyu baik secara tertib ayat dan tertib surat maupun tertib nuzul. Mengetahui kaidah penulisan Al-Qur'an sebagaiman standar Utsmani (Rasm Utsmani) serta memahami pembagian surat dan ayat Al-Qur'an berdasarkan jumlah ayat.

6. Mengetahui ilmu tentang sejarah turunnya wahyu melalui tujuh huruf.

Pembahasan ini meliputi pendapat-pendapat ulama tafsir mengenai tujuh huruf, sebab-sebab diturunkannya Al-Qur'an dengan tujuh huruf, hikmah diturunkannya wahyu dengan tujuh huruf serta bagaimana kaidah-kaidah yang ditetapkan dalam menentukan perbedaan-perbedaan cara membaca (qiraat) ayat Al-Qur'an.

7. Mengenal ilmu tentang biografi imam-imam qiraat.

Meliputi pembagian 7 imam qiraat, 10 imam qiraat hingga 14 imam qiraat, macam-macam qiraat, hukum dan kaidahnya hingga metode memulai dan mengakhiri bacaan (waqfu wal ibtida').

8. Memahami kaidah-kaidah yang diperlukan bagi ahli tafsir (mufassir).

Menafsirkan Al-Qur'an tentu tidak semudah membaca terjemahan Al-Qur'an sehingga diperlukan kaidah-kaidah yang baku untuk menganalisis ayat Al-Qur'an.

Beberapa kaidah dalam menafsiri wahyu diantaranya pengetahuan tentang dhamir (kata ganti), ma'rifah dan nakirah (dikenal dan tidak dikenal), isim (kata benda), mufrad dan jamak (tunggal dan jamak), taradif (sinonimitas), jumlah ismiyah (nomina) dan jumlah fi'liyah (verbal), 'athaf (memulai dan mengakhiri kalimat), ilmu makharijul huruf, imu tajwid seta kaidah-kaidah kebahasaan lainnya.

9. Mengatahui ilmu tentang ayat Muhkam dan Mutasyabih.

Adakalanya ayat Al-Qur'an bersifat muhkamat (jelas dan terperinci) dan adakalanya bersifat mutasyabihat yaitu samar dan musykil sehingga perlu ditakwilkan. Seorang ahli Al-Qur'an akan mampu mengetahui perbedaan-perbedaan ayat tersebut sehingga mampu menyikapi dan mengkompromikannya dengan benar.

10. Mengetahui ayat-ayat Al-Qur'an yang konteksnya umum ('am) dan konteks yang khusus (khash).

Konteks ayat-ayat Al-Qur'an (khitab) berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan suasana masyarakat yang dihadapinya. Terkadang berbicara secara umum dan universal dan terkadang bersifat spesifik yakni khusus kelompok tertentu.

Baca juga: Jurus Menjadi Kaya Lahir dan Batin

11. Mengetahui ilmu Nasikh dan Mansukh.

Ilmu ini berkaitan dengan pemahaman tentang ayat-ayat Al-Qur'an dalam pentahapan hukum. Terkadang ayat yang satu menghapuskan hukum ayat yang lainnya sehingga menjadi kesatuan yang tak terpisahkan.

Akan sangat fatal jika seorang mufassir tidak memahami ilmu ini sehingga tidak paham bagaimana memberlakukan sebuah hukum ayat-ayat Al-Qur'an tentang ayat yang lebih dulu diturunkan dan ayat yang lebih belakangan.

12. Memahami ilmu tentang ayat yang mutlaq dan muqayyad.

Adakalanya ayat Al-Qur'an bersifat mutlaq yakni mengandung satu makna sehingga tidak mengarah kepada makna dan tafsir yang lain dan ada kalanya bersifat muqayyaq yaitu diperlukan penguat atau pembatas untuk memahami ayat tertentu.

Ilmu semacam ini digunakan sebagai analisa tentang makna-makna ayat Al-Qur'an yang terkadang hakikat sehingga nampak jelas dan mampu pula menangkap pesan Al-Qur'an yang samar dan tersembunyi.

13. Mengetahui tentang ilmu mantuq dan mafhum.

Mantuq berarti petunjuk Al-Qur'an bermakna tersurat sedangkan mafhum bermakna yang tersirat atau makna yang tersembunyi dibalik teks ayat Al-Qur'an.

14. Mengetahui ilmu tentang kemukjizatan Al-Qur'an beserta aspek-aspeknya.

Al-Qur'an mengandung mukjizat yang agung baik dari segi bahasa, kandungannya, isyarat ilmiah maupun keotentikan berita gaib. Hal inilah yang kemudian Al-Qur'an senantiasa terjaga sepanjang masa atas jaminan Allah.

Dengan mengetahui aspek kemukjizatan Al-Qur'an,  manusia akan semakin tunduk terjadap hukum-hukumnya, menafsirkannya sesuai konteks zamannya sehingga tidak akan kehilangan relevansinya.

15. Mengetahui ilmu Amtsalul Qur'an

Ilmu Amtasalul Qur'an adalah ilmu Al-Qur'an yang membahas tentang ayat perumpamaan-perumpamaan didalam Al-Qur'an. Ada banyak ayat Al-Qur'an yang memuat tamsil, ibarat, kiasan, metaforis atau majazi. Ada yang bermakna tekstual dan ada pula yang bermakna kontekstual.

16. Paham mengenai ayat Qasam didalam Al-Qur'an.

Qasam berarti sumpah. Ayat Al-Qur'an memuat beberapa kata sumpah yang menyiratkan tentang pentingnya sumpah dan pentingnya manfaat benda atau keadaan yang disematkan kata sumpah tersebut.

Allah bersumpah mengenai waktu atau benda-benda alam. Waktu sangat penting bagi manusia sehingga perlunya memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Begitu pula benda-benda yang ada dialam semesta sehingga perlunya manusia memanfaatkannya untuk kesejahteraan dan perkembangan peradaban.

17. Paham mengenai ilmu Jadal didalam Al-Qur'an.

Jadal bermakna debat. Ayat Al-Qur'an terkadang memuat tentang perdebatan-perdebatan ilmiah (diskusi) untuk membuka pikiran dan wawasan bagi manusia. Bahkan permulaan-permulaan ayat Al-Qur'an kerap memuat jadal atau tantangan Al-Qur'an bagi para penentangnya.

18. Memahami kisah-kisah di dalam Al-Qur'an.

Ada banyak kisah didalam Al-Qur'an. Mulai kisah para nabi, kisah orang-orang shalih, kisah umat-umat terdahulu, kisah-kisah seputar hari kebangkitan hingga kisah tentang penghuni surga dan neraka. Kisah-kisah dalam Al-Qur'an sebagai pelajaran agar kita bisa mengambil ibrah atau teladan yang baik. Menjauhi perbuatan yang buruk agar tidak mendapat kecelakaan sebagaimana kaum terdahulu dan memotivasi diri untuk berbuat baik agar mendapat keberuntungan.

19. Memahami huruf muqatha'ah atau fawatihus suwar (pembuka surat).

Pembahasan ini meliputi penafsiran ulama mengenai huruf muqatha'ah yaitu huruf hijaiyah pembuka surat. Mengetahui penjelasan ulama tafsir mengenai rahasia-rahasia pembuka surat Al-Qur'an.

20. Mengetahui kaidah dalan menerjemahkan Al-Qur'an.

Tidak mudah untuk menerjemahkan Al-Qur'an. Walaupun terjemah adalah tingkatan yang sederhana dalam menafsirkan Al-Qur'an namun diperlukan ilmu yang cukup memadai agar tidak salah dalam memahami terjemahan.

21. Mengetahui ilmu tafsir dan takwil.

Tafsir dan takwil adalah ilmu yang sangat urgen dalam memahami Al-Qur'an. Hanya orang-orang yang diberikan keluasan ilmu yang mampu menafsirkan dan menakwilkan ayat Al-Qur'an. Diperlukan ilmu yang khusus dan mendalam dalam memahami tafsir dan takwil Al-Qur'an maka tugas ini diserahkan kepada mereka yang memiliki keilmuan yang luas dibidang keislaman.

Demikian beberapa ilmu Al-Qur'an yang diperlukan dalam menelaah ayat-ayat Al-Qur'an agar tidak gagal paham. Salah memahami akan menyebabkan kesimpulan yang salah hingga akhirnya memutuskan pendapat atau menafsiri Al-Qur'an yang salah pula. Kesalahan ini akan berdampak luas jika dilakukan oleh mereka yang dikenal sebagai tokoh publik sebagai dai atau ustadz karena akan mengeluarkan fatwa-fatwa yang menyimpang dari ajaran Al-Qur'an.

No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...