Wednesday, March 28, 2018

Abu Tours, Abu Jahal dan Abu Gosok


86.000 orang tertipu oleh perjalanan umroh Abu Tours, ini bukan hal yang aneh. Bukan pula yang pertama dan bukan yang terakhir.

56.862 orang tertipu oleh biro umroh First Travel, bukan pula yang pertama dan belum tentu yang terakhir.

Begitu banyak orang yang begitu gampang terpesona, kemudian ditipu. Masih banyak Abu-Abu atau Travel-travel yang sedang memasang perangkapnya, hanya dengan kata kunci: Islam.

Lihatlah, si penipu umroh hidup bermegah-megahan. Kain penutup jendela rumahnya saja, seharga rumah kita. Barisan mobil mewahnya bisa membangun belasan sekolah anak-anak kita.

Menu makan siang mereka sekali makan bisa mencukupi isi dapur kita selama satu bulan. Biaya sekali pelesiran mereka bisa menyekolahkan anak-anak kita dari SD sampai S1.

Jangan tanya, harga rumahnya dan berapa banyak isi tabungannya.

Padahal di setiap kita sholat kita selalu mendoakan mereka sebagai sesama kaum muslimin dan muslimat. Mereka sholat, mereka pergi haji, mereka umroh bersama kita, tapi mereka tega menghirup darah kita.

Ini adalah buah dari kebiasaan dari beriman tanpa ilmu. Ini adalah hasil dari hanya percaya tanpa berpikir. Ini akibat beragama tapi hilangnya nalar.

Ada ratusan ribu orang sudah berniat pergi umrah tanpa peduli prosesnya. Saya beriman, saya percaya, bagaimanpun caranya saya harus kesana, titik.

Orang-orang bersemangat bisa berumrah dengan harga murah, tanpa membawa akalnya, tidak peduli harganya masuk akal atau tidak, yang penting dijanjikan pergi umroh, karena tetangganya, sejawatnya dan saudaranya sudah umroh.

Ini gejala yang sama dengan orang-orang yang begitu gampang percaya hoax. Jokowi itu Cina, nyaru jadi orang Jawa. Jokowi bagi sertifikat tanah itu ngibul. Hutang Indonesia sudah lewat ambang batas. Puluhan juta warga Cina sudah masuk ke Indonesia.

Tidak usah heran. Ini memang bukan dunia ilmu, tapi dunia kepercayaan. Mereka hanya percaya tapi tidak bernalar. Orang dibuat percaya, kalau sudah percaya, mereka menjadi militan. Militan tapi dongok.

Tengoklah, berapa banyak pendakwah yang berdakwah dengan minim literasi, sok tahu tapi hoax sumber beritanya, yang penting lucu.

Mudahnya ditipu, mudahnya dibohongi, mudahnya dibodohi, hanya dengan pakaian ulama, hanya dengan hafal dalil-dalil kitab suci, hanya karena ngaku keturunan Nabi.

Lucunya, mereka merasa melaksanakan Islam dengan melanggar ajaran Islam.

Jika ada orang-orang yang kritis, yang mengajak mereka untuk berpikir. Maka akan dibombardir dengan pertanyaan langit : "Anda muslim? Semoga anda dapat hidayah"

Jangkrik,..

No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...