Thursday, August 30, 2018
Konsolidasi NU Menuju Satu Abad
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) hari ini mengumpulkan semua pengurus wilayah sekaligus menggelar konsolidasi organisasi menuju satu abad Nahdlatul Ulama di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Kamis (30/8/2018) malam. Pertemuan PBNU dan PWNU se-Indonesia ini dihadiri Ketua Umum Kiai Said Aqil Siroj, Rais Aam KH Maruf Amin, dan pengurus wilayah NU.
"Ada pun agendanya pertama, konsolidasi organisasi, kedua menyongsong satu abad, seratus tahun Nahdlatul Ulama. Tahun 2026 NU genap usianya 100 tahun itu bagaimana ke depan, kira-kira apa yang harus kita lakukan. Namanya dalam bahasa Arab tadabbur, contemplation, dan juga melakukan projection, kontemplasi dan proyeksi bagaimana NU setelah 100 tahun ke depan lebih kuat lagi, lebih bermanfaat lagi untuk bangsa ini," kata Said Aqil Siroj di Hotel Aryaduta, Kamis (30/8/2018).
Kiai Said mengatakan, menyambut NU yang akan berusia 100 tahun, bukan masalah yang akan dihadapi. Dia menginginkan NU dalam seratus tahun nanti harus memiliki peran besar di tengah-tengah masyarakat.
"Melihat era globalisasi yang sangat menantang maka bangsa ini harus kita bimbing, budayanya kita jaga, tidak ekstrem kanan dan tidak ekstrem kiri, tetap muslim ahlusunnah wal jamaah, dan nasionalis. Itu harga mati itu," katanya.
Selain membahas konsolidasi, dalam acara nanti juga akan dilakukan pembahasan mengenai pelaksanaa Hari Santri yang jatuh pada 20 Oktober 2018.
"Akan kita instruksikan dari pusat sampai ke musolah-musolah ada semacam karnaval, gembira ria, memperingati hari pahlawan santri tanggal 20 Oktober," kata Kiai Said Aqil.
Selain itu, acara PBNU pada malam ini memperingati sekaligus meningkatkan kepedulian NU terhadap musibah gempa bumi yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Karena kerusakan yang terjadi di Lombok khususnya Lombok Utara juga merusak beberapa pesantren.
Baca: Hukum Membakar Dupa atau Memakai Minyak Wangi Saat Shalawatan
"Sudah, kita sudah peduli sudah, kita sudah peduli ke Lombok, ada bantuan lebih dari Rp6 miliar yang digalang oleh PBNU disamping logistik yang lain, tapi akan kita ajak semua wilayah ini lebih meningkatkan lagi peduli Lombok, itu aja paling penting," katanya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
Kata fitnah berakar dari kata fatana. Ketika seseorang berkata fatantu al-fidhdhah wa al-dzahab, artinya adalah bahwa ia membakar perak...
-
Rifdah Farnidah seorang Hafidzah asal Kecamatan Tanjungkerta, Kab. Sumedang Jawa Barat, berhasil meraih juara 2 pada Musabaqoh Hifdzil Qu...
-
Alkisah, K.H. Muhammad Arwani disuruh ayahnya, KH. Amin, untuk mengantarkan adiknya, KH. Da`in Amin, untuk mentashihkan bacaan tahfidz Qu...
-
Beliau (Sofyan Tsauri) sampai berani bersumpah atas nama ALLAH bahkan berani Bermubahalah jika ada yang menuduh dia berdusta atas apa yan...
-
Bukan untuk dibeda-bedakan dan bukan pula minta untuk diistimewakan. NU memang istimewa dan berbeda dengan ormas Islam lainnya. Walau sam...
-
A. Secara Etimologis (Bahasa) 1. Menurut Al-Lihyani (w. 215 H) Kata Al-Qur'an berasal dari bentuk masdar dari kata kerja (fi...
-
Dalam dunia wali atau sufistik, tidak ada yang tidak mungkin. Semuanya dapat menjadi mungkin atas izin Allah. Gambar yang kami pasang di ...
-
Saat mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, para kiai pesantren memahami dan menerapkan betul kalimat “Hubbul wathan minal iman”,...
-
Oleh Suryono Zakka Sungguh kemuliaan bagi orang yang dikaruniai Allah kemampuan menghafal Al-Qur'an. Mereka akan dimuliakan oleh ...
-
Putusan Bahtsul Masail PWNU Jatim 1986 di PP. Asembagus Situbondo memutuskan sebagai berikut: Bagaimana hukumnya operasi plastik di waj...

No comments:
Post a Comment