Thursday, September 13, 2018

Dusta HTI tentang Bendera Rasulullah


Hizbut Tahrir memiliki dua bendera, berwarna putih yang disebut Liwa' dan warga hitam yang disebut Rayah. Mereka mengklaim 2 bendera yang ada tulisan 2 kalimat syahadat itu sebagai bendera Rasulullah Saw. Inilah KEBOHONGAN dan PENIPUAN Hizbut Tahrir. Karena Bendera Hizbut Tahrir itu baru dikenalkan oleh Hizbut Tahrir sendiri pada tahun 2005.

Penetapan Bendera Putih dan Bendera Hitam ini ada dalam buku Ajhizah Daulah Khilafah: Struktur Negara Khilafah: Pemerintahan dan Administrasi yang baru terbit tahun 2005, padahal organisa Hizbut Tahrir sudah berdiri tahun 1953. Buku ini terbit dalam periode Pemimpin Intenasional (Amir) Hizbut Tahrir yang sekarang: Atha' Abu Ar-Rasythah. Amir yang ke-3.

Pada halaman 169 buku Ajhizah Daulah Khilafah itu dituliskan fungsi dua bendera putih dan hitam itu:

“Al-Liwâ’ berwarna putih, tertulis di atasnya Lâ ilâha illâ  Allâh Muhammad Rasûlullâh dengan tulisan warna hitam. Ia diakadkan untuk amir brigade pasukan atau komandan brigade pasukan. Al-Liwâ’ itu menjadi pertanda posisi amir atau komandan pasukan dan turut beredar sesuai peredaran amir atau komandan pasukan itu.”

“Ar-Râyah berwarna hitam; tertulis di atasnya Lâ ilâha illâ Allâh Muhammad Rasûlullâh dengan warna putih. Ar- Râyah berada bersama para komandan bagian-bagian pasukan (sekuadron, detasemen, dan satuan-satuan pasukan yang lain).”

Jadi bendera putih (Liwa') dipakai sebagai bendera administrasi kenegaraan Negara Khilafah dalam kondisi damai, sedangkan bendera hitam (Rayah) dipakai oleh militer dalam keadaan perang. Namun faktanya dua bendera Hizbut Tahrir ini sama-sama dipakai saat demo, apalagi yang warna hitam, berarti mereka sedang mengobarkan peperangan!

Jadi, bagaimana mungkin bendera putih dan hitam Hizbut Tahrir yang baru ditetapkan pada tahun 2005 bisa disebut sebagai bendera Rasulullah Saw? Inilah kebohongan dan penipuan terbesar Hizbut Tahrir.

Masalah selanjutnya, kalau kita menolak bendera Hizbut Tahrir apakah sama dengan menolak dua kalimat syahadat? Tentu saja tidak, penjelasan sederhananya seperti yang disampaikan oleh Gus Muwafiq.

Kita menolak bendera PKI yang ada gambarnya palu dan arit. Tapi apakah kita menolak memakai palu dan arit? Tidak!

Maka, menolak Bendera Hizbut Tahrir tidak berarti kita menolak 2 kalimah syahadat: Laa Ilaha illallah Muhammad Rasulullah, seperti halnya kita menolak bendera PKI tidak berarti kita menolak (memakai) palu dan arit.

Hizbut Tahrir lakukan makar mau tegakkan Khilafah dgn membohongi umat Islam memakai dua kalimat syahadat sbg propaganda politik. Penyalahgunaan dua kalimat syahadat ini yg kita tolak. Palu unt pukul paku, sabit unt menyiangi rumput tetap digunakan, tp ditolak unt bendera PKI.

Dua kalimat syahadat juga dipakai oleh bendera Saudi dengan warna hijau, kalau di sini tiba-tiba Merah Putih mau diganti dengan bendera Saudi, terus ditolak apa sama artinya menolak 2 kalimat syahadat? Tentu saja tidak.

Bendera ISIS, bendera Jabhah Nusroh (Al-Qaidah) juga memakai 2 kalimat syahadat, na'udzubillahi dua kalimat syahadat dipakai untuk terorisme!

Oleh karen itu Bendera Hizbut Tahrir, Bendera ISIS, Bendera Al-Qaidah  Hizbut Tahrir memang harus ditolak dan dilarang, tujuannya menyelamatkan citra 2 Kalimat Syahadat yang mereka pakai untuk propaganda terorisme dan politik makar Khilafah.

Jangan termakan propaganda Hizbut Tahrir kalau menolak bendera mereka sama saja dengan menolak 2 Kalimat Syahadat, justeru dengan menolak bendera Hizbut Tahrir kita menyelamatkan 2 kalimat syahadat yang dipakai untuk propaganda kebohongan makar Hizbut Tahrir!

Mohamad Guntur Romli

16 comments:

  1. Jelas ada dihadist riwayat dari seperti Ibn abad dan juga muhadis imam tirmidzi dan masih bnyak lagi hadis" yg mengatakan klu itu bendera Rasulullah Saw
    Jangan asal bicara, tobat bang inget omongan kmu pasti dipertanggungjawabkan diakhirat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya riwayatny lemah dn tdk bs diprtanggungjawabkn. Khat tsuluts ala HTI blm ada dimasa Nabi. Yg ada khath kufi. Justru benders yg mnerupai khat kufi adlh bendera ISIS. Tapi opo iyo, ISIS adlh khilafah akhir zaman pdhl sekte teroris. Intinya, ISIS, jabhat nusra, HT, Al-Qaedah adlh kaum pemberontak brtopeng tauhid.

      Delete
    2. mau nanya font-nya pake apa ya?apa disebutin di hadits?dimensi font-nya?putihnya?cat sablonnya pake apa??kenapa yg bendera ISIS kok ga dianggep bendera tauhid juga oleh HT fansboy??kan sama2 bersablon kalimat tauhid tapi kenapa beda perlakuan...

      Delete
    3. Khot yg dipake HT adalah khat tsuluts yg tentu blm ada khath itu dimasa rasulullah. Klw mau jujur, bendera tauhid ala ISIS lbih ssuai dgn fakta sejarah dibandingkan bendera hti. Namun ISIS maupun HTI sama2 klompok perusak Islam brtopeng Islam. Mereka saling brebut pamor dn cari simpati shgg mrasa paling syar'i diantara penegak khilafah lainnya. ISIS dn HTI sm2 brbahaya bg NKRI wlw skrg yg nampak sngt bahaya adalah virus hti. Mnyerang diberbagai media.

      Delete
  2. Mabok ya
    Minum anggur berapa botol
    Ngawur begini BLOG loe
    Gak berilmu kok ngomong
    Mending belajar lagi aja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trmksh ats hadirnya. Sy muslim, tdk kenal anggur. Trmksh ats kedalaman ilmuny. Saking dalemnya, mnjd pemberontak dn jd ormas trlarang disluruh negara muslim. Khawarij zaman now mmg luar biasa. Klw ngamuk jd disini mas, bkn tmptnya. He. ..

      Delete
  3. Replies
    1. Alhamdulillah. Trmksh ats apresiasi dn hadirnya shbt. Mhn mf jk trdpt ksalahn dn kkuranganny blog ini. Slmt brktfts dn slm silaturahim.

      Delete
  4. Pantes isi blog nya ngawur hahah
    Pendukung pertahana wkwkwkw
    KOMITAS BLOG NYA AJA PRO JOKO & ISLAM NUSANTARA WKWKWKWKWKW BLOG NGAWUR

    ReplyDelete
  5. Trmksh ats hadirnya. Apapun pilihan kt, hendakny saling mnghormati. Hny kaum radikal yg anti Jokowi dn anti Islam Nusantara. Smg kaum khilafah dn grombolan radikalis lainnya sgera musnah dr NKRI. Komenlah yg brmutu dn jk tdk spakat jawablah scars ilmiah. Jgn hny numpang ketawa saja agr tdk mengotori tempat disini. Slm damai.

    ReplyDelete
  6. ngawur kalimah syahadat di sama in dengan palu arit. KOPLAK!
    ya beda porsi lah kalau bendera Rasulullah di samain bendera partai.
    pasti jarang jalan2 ni orang.
    orang bawa bendera di bilang mau ngajak perang buktinya mana? perangnya mana? asal ngomong. yang ngajak perang yang bawa bendera apa yang bakar bendera? mikiiiir...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bgitu ya omonganny org yg cerdas. Sjak kpn kanjeng nabi jd tukang sablon? He... Mana ada teroris khilafah ngaku tukang perang. Teroris tetap teroris wlw berbaju agamis berkedok bendera rasul. Ingat, smua pemberontak dn teroris mmakai simbol tauhid. Mulai hti, al-Qaeda, jabhah nusrah. 😁

      Delete
  7. Hitam atau putih ngga jadi masalah...yang menjadi masalah makna dibelakang itu...demi waktu...semua akan terjawab...baik itu jokowi atau prabowo...atau lainnya...karena sudah ditakdirkan hitam berbeda dengan putih...bukan hitam mengaku putih atau putih mengaku hitam...sekali lagi demi waktu...setahu saya (orang bodoh yang baru belajar)...islam itu agama mengasihi, agama yang toleransi, agama yang memberi, bukan membenarkan tindakan mengancurkan sedikit pun, Rosululloh pernah bersabda jangan menebang pohon satu batang pun dalam penyerangan...sebaiknya kita berkaca...yang baik dan benar atau yang buruk dan jahat tidak bisa dicampur adukkan...apalagi diatas namakan dengan agama...apakah merasa benar memegang bendera Rosululloh untuk membunuh dan menghancurkan...bukan keadlian manusia yang diukur....diatas itu masih ada keadilan Ilahi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya benar shbt. Kebenaran dn kebatilan tdk bs dicampuradukkan, jk dicampuradukkan mk yg trjd adalah kebatilan. Melakukan kejahatan bkn krn alasan bela agama saja dilarang trlebih melakukan kejahatan ats nama agama maka dosanya dn dmpakny akan lebih besar lg. Marilah kt sama2 mngasihi dn mnyayangi smua makhluk krn smua agama mngajarkan kasih sayang. Jk ada penganut agama melakukan kejahatan mk yg salah bkn agamanya melainkan oknum penganut agama trsbut. Tuhan Maha Adil. Apapun agamanya, Tuhan akn mngadili hamba-Nya dgn seadil2nya. Slm damai.

      Delete
  8. Jangan sampai kefanatikan memecahbelah umat islam di Indonesia

    ReplyDelete
  9. Negara mayoritas Muslim, tapi berani memenjarakan Ulama, berani bubarin ormas Islam, membunuh anggota ormas Islam, dll. Sungguh canggih,
    Sementara ormas yg jelas2 merasahkan tak dibubarin.
    Mayoritas tapi tak mendapat Hak Asasi. Sungguh ngeri, Bung
    😁

    ReplyDelete

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...