1. Urip Iku Urup
Bermakna bahwa hidup itu harus selalu nyala. Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita. Semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik. Sebaik-baik manusia kata nabi adalah orang yang memberikan kemanfaatan yang besar kepada manusia. Orang yang hidup namun tidak memberikan kemanfaatan maka seperti orang yang mati.
2. Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dur Hangkoro
Ungkapan ini bermakna bahwa manusia hidup didunia hendaknya harus selalu mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan. Manusia harus senantiasa amar ma'ruf nahi mungkar dengan cara yang ma'ruf. Memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak. Semua kejahatan harus disingkirkan agar kejahatan tidak merajalela sehingga kehidupan dibumi penuh dengan perdamaian.
3. Suro Diro Joyo Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti
Maknanya adalah bahwa segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar. Kejahatan hanya mampu ditaklukkan dengan kelemahlembutan sebagaimana api hanya akan dapat dipadamkan dengan air. Memadamkan api dengan api adalah mustahil justru api akan semakin membesar. Sama halnya dalam memadamkan amarah, perlu digunakan cara kesantunan dan keramahan. Kejahatan hanya mampu ditaklukkan oleh hati yang suci.
4. Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpa Bondho
Pesan ini bermakna bahwa perjuang tanpa perlu membawa massa yang besar. Cukup dengan tekad, semangat dan keteguhan hati maka akan menjadi pemenang. Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan. Orang disebut menang jika mampu menang tanpa pernah merasa menang dan menang tanpa menyisakan kebencian dan dendam. Berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan. Orang yang dianggap berwibawa bukan karena jimat kesaktiannya namun karena kebaikan budinya. Kaya tanpa didasari kebendaan karena kekayaan yang sebenarnya bukan karena materi dan ukuran dunia melainkan kebaikan hati dan ketulusan cinta.
5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan
Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri. Musibah adalah sebagai sarana untuk meningkatkan derajat ketakwaan disisi Allah. Melatih kesabaran dan sebagai sarana untuk selalu meminta, memohon dan selalu berharap hanya kepada Allah. Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu karena tiada abadi dunia ini. Setiap yang datang akan pergi dan semua akan ditinggalkan dan meninggalkan.
6. Ojo Gumunan, Ojo Getunan, ojo Kagetan, ojo Aleman
Jangan mudah terheran-heran dan takjub. Tidak boleh kagetan agar bisa selamat dan waspada. Semuanya tiada kehebetan kecuali hanya dari Allah sehingga hanya Allah yang layak untuk dipuji. Jangan mudah menyesal karena sesalan tiada guna. Terus memperbaiki diri agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Belajar dari kesalahan adalah cara terbaik agar tidak masuk kedalam lubang kesalahan yang sama. Jangan mudah terkejut-kejut. Tetap tenang pembawaan. Jangan mudah kolokan atau manja karena sifat manja tidak akan pernah memberi manfaat. Hendaknya menjadi pribadi yang mandiri. Berani tampil apa adanya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Tidak membanggakan siapa orangtuanya.
7. Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman
Berarti janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi. Dunia bersifat fana dan semu. Semuanya penuh tipudaya dan menggiurkan. Perlu berhati-hati terhadap kedudukan dan kenikmatan duniawi. Jika tidak berhati-hati maka akan tertipu dan sesat tidak mendapatkan petunjuk jalan.
8. Ojo Kuminter Mundak Keblinger, ojo Cidra Mundak Cilaka
Pesan larangan agar tidak merasa paling pandai agar tidak salah arah. Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka. Orang yang berbuat curang pasti akan celaka dan pasti akan terkalahkan. Orang yang curang tidak akan mendapatkan ketenteraman lahir dan batin.
9. Ojo Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo
Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik dan indah. Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat. Sesuatu yang tampak indah akan melenakan. Fokus pada satu tujuan dan tidak berangan-angan kosong yang bermacam-macam agar tidak gagal.
10. Ojo Adigang, Adigung, Adiguno
Maknanya larangan agar jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti. Yang Maha Besar, yang Maha Kuasa dan sakti hanyalah Allah. Kesaktian manusia tak abadi dan mudah untuk dikalahkan. Segala kesantian dan kehebatan hendaknya dapat disyukuri.
No comments:
Post a Comment