Oleh Suryono Zakka
Cabang Ilmu Al-Qur'an yang juga sangat menarik untuk dikaji adalah mengenai ayat Makkiyah (Makki) dan Madaniyah (Madani). Kriteria untuk menentukan ayat Makki dan Madani adalah melalui peristiwa hijrah nabi. Jika ayat yang turun sebelum nabi hijrah disebut ayat Makkiyah sedangkan ayat yang turunnya setelah nabi hijrah disebut ayat Madaniyah.
Pembahasan ini meliputi ayat yang diturunkan di Mekkah, yang diturunkan di Madinah, yang diperselisihkan, ayat Makkiyah namun terletak pada surat Madaniyah, ayat Madaniyah dalam surat Makkiyah, turun di Mekkah namun hukumnya Madaniyah, yang serupa dengan yang diturunkan di Mekah dalam kelompok Madaniyah, yang serupa dengan yang diturunkan di Madinah dalam kelompok Makkiyah, yang dibawa dari Mekkah ke Madinah, yang dibawa dari Madinah ke Makkah, turun diwaktu malam atau siang, turun bersasarkan musim panas atau musim dingin dan yang turun saat menetap dan dalam perjalanan.
1. Ayat Makkiyah
Terdiri dari 80 surat yakni surat-surat yang tidak termasuk surat Madaniyah dan surat yang diperselisihkan dibawah ini.
2. Ayat Madaniyah
Terdiri dari 20 surat. Meliputi surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisa', Al-Maidah, Al-Anfal, At-Taubah, An-Nur, Al-Ahzab, Muhammad, Al-Fath, Al-Hujurat, Al-Hadid, Al-Mujadalah, Al-Hasyr, Al-Mumtahanah, Al-Jumu'ah, Al-Munafiqun, Ath-Thalaq, At-Tahrim dan An-Nashr.
3. Ayat yang diperselisihkan
Diperselisihkan oleh beberapa ulama tafsir mengenai hukumnya apakah Makkiyah atau Madaniyah meliputi 12 surat yaitu Al-Fatihah, Ar-Ra'd, Ar-Rahman, Ash-Shaff, At-Taghabun, Ath-Thatfif (Al-Muthaffifin), Al-Qadar, Al-Bayyinah, Az-Zilzal (Az-Zalzalah), Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Nas.
4. Ayat Makkiyah dalam surat Madaniyah
Dalam beberapa surat, terdapat pengecualian tentang hukumnya ayat walaupun secara garis besar dihukumi Makkiyah atau Madaniyah. Ayat Makkiyah dalam surat Madaniyah berarti mengindikasikan bahwa dalam surat Madaniyah belum tentu semuanya Madaniyah walaupun ada beberapa surat tertentu yang secara mutlak disepakati ulama sebagai surat Makkiyah atau surat Madaniyah. Penamaan Makkiyah atau Madaniyah biasanya dihitung secara global berapa banyak komposisinya. Jika banyak ayat Makkiyahnya berarti disebut surat Makkiyah dan sebaliknya.
Sebagai contoh, surat Al-Anfal dikategorikan sebagai surat Madaniyah namun mayoritas ulama mengecualikan ayat berikut yang dihukumi sebagai ayat Makkiyah.
وَاِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِيُثْبِتُوْكَ اَوْ يَقْتُلُوْكَ اَوْ يُخْرِجُوْكَ ؕ وَيَمْكُرُوْنَ وَيَمْكُرُ اللّٰهُ ؕ وَاللّٰهُ خَيْرُ الْمٰكِرِيْنَ
Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan tipu daya terhadapmu (Muhammad) untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka membuat tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya. [QS. Al-Anfal: Ayat 30]
Dan sebagian ulama yang lain mengecualikan surat Al-Anfal ayat 64 yakni sebagai ayat Makkiyah yang berbunyi:
يٰۤـاَيُّهَا النَّبِيُّ حَسْبُكَ اللّٰهُ وَ مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ
Wahai Nabi (Muhammad)! Cukuplah Allah (menjadi pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu. [QS. Al-Anfal: Ayat 64]
5. Ayat Madaniyah dalam surat Makkiyah
Sebagaimana ayat Makkiyah dalam surat Madaniyah, hal ini berlaku pula sebaliknya yakni adanya ayat Madaniyah dalam surat Makkiyah.
Sebagai contoh, surat Al-An'am dihukumi Makkiyah namun dalam ayat 151-153 berlaku Madaniyah:
قُلْ تَعَالَوْا اَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ اَلَّا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْئًـــا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا ۚ وَلَا تَقْتُلُوْۤا اَوْلَادَكُمْ مِّنْ اِمْلَاقٍ ؕ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَاِيَّاهُمْ ۚ وَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ ۚ وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَـقِّ ؕ ذٰ لِكُمْ وَصّٰٮكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), "Marilah aku bacakan apa yang diharamkan Tuhan kepadamu. Jangan mempersekutukan-Nya dengan apa pun, berbuat baik kepada ibu bapak, janganlah membunuh anak-anakmu karena miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; janganlah kamu mendekati perbuatan yang keji, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi, janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu mengerti. [QS. Al-An'am: Ayat 151]
وَلَا تَقْرَبُوْا مَالَ الْيَتِيْمِ اِلَّا بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ حَتّٰى يَبْلُغَ اَشُدَّهٗ ۚ وَاَوْفُوْا الْكَيْلَ وَالْمِيْزَانَ بِالْقِسْطِ ۚ لَا نُـكَلِّفُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۚ وَاِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوْا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبٰى ۚ وَبِعَهْدِ اللّٰهِ اَوْفُوْا ؕ ذٰ لِكُمْ وَصّٰٮكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ ۙ
Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, sampai dia mencapai (usia) dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya, sekalipun dia kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu ingat." [QS. Al-An'am: Ayat 152]
وَاَنَّ هٰذَا صِرَاطِيْ مُسْتَقِيْمًا فَاتَّبِعُوْهُ ۚ وَلَا تَتَّبِعُوْا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيْلِهٖ ؕ ذٰ لِكُمْ وَصّٰٮكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa.
(QS. Al-An'am: Ayat 153)
Termasuk pula dalam surat Al-Hajj ayat 19-21 yang berbunyi:
هٰذٰنِ خَصْمٰنِ اخْتَصَمُوْا فِيْ رَبِّهِمْ ۖ فَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِّنْ نَّارٍ ؕ يُصَبُّ مِنْ فَوْقِ رُءُوْسِهِمُ الْحَمِيْمُ ۚ
Inilah dua golongan (golongan mukmin dan kafir) yang bertengkar, mereka bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka bagi orang kafir akan dibuatkan pakaian-pakaian dari api (neraka) untuk mereka. Ke atas kepala mereka akan disiramkan air yang mendidih. [QS. Al-Hajj: Ayat 19]
يُصْهَرُ بِهٖ مَا فِيْ بُطُوْنِهِمْ وَالْجُلُوْدُ ؕ
Dengan (air mendidih) itu akan dihancurluluhkan apa yang ada dalam perut dan kulit mereka. [QS. Al-Hajj: Ayat 20]
وَلَهُمْ مَّقَامِعُ مِنْ حَدِيْدٍ
Dan (azab) untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. [QS. Al-Hajj: Ayat 21]
6. Ayat yang turun di Mekah namun hukumnya Madaniyah
Sebagai contoh, yakni surat Al-Hujurat ayat 13 yang berbunyi:
يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوْا ؕ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَ تْقٰٮكُمْ ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti. [QS. Al-Hujurat: Ayat 13]
Ayat diatas dihukumi Madaniyah karena turunnya setelah hijrah walaupun turun di Mekah dan juga redaksinya bersifat umum untuk seluruh manusia sebagai tanda bahwa diturunkan di Mekah.
7. Ayat yang turun di Madinah namun hukumnya Makkiyah.
Sebagai contoh yakni seluruh surat Al-Mumtahanah. Surat ini diturunkan di Madinah namun seruannya kepada penduduk Mekah yang melakukan praktik kemusyrikan.
Termasuk pula permulaan surat At-Taubah (Al-Bara'ah) yakni surat yang turun di Madinah namun seruannya bukan kepada penduduk Madinah melainkan penduduk Mekah.
8. Ayat yang serupa dengan diturunkan di Mekah dalam surat Madaniyah.
Ada beberapa ayat yang memiliki gaya bahasa dan karakter sebagaimana surat Makkiyah namun sebenarnya adalah surat Madaniyah.
Contohnya adalah sebagaimana surat dibawah ini:
وَاِذْ قَالُوا اللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ هٰذَا هُوَ الْحَـقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَاَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِّنَ السَّمَآءِ اَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ اَ لِيْمٍ
Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata, "Ya Allah, jika (Al-Qur'an) ini benar (wahyu) dari Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih." [QS. Al-Anfal: Ayat 32]
9. Serupa dengan diturunkan di Madinah dalam surat Makkiyah.
Hal ini adalah kebalikan dari surat serupa dengan Makkiyah namun pada dasarnya surat Madaniyah. Jadi terdapat surat Makkiyah namun bergaya dan berkarakter surat Madaniyah. Sebagai contoh:
اَلَّذِيْنَ يَجْتَنِبُوْنَ كَبٰٓئِرَ الْاِثْمِ وَالْفوَاحِشَ اِلَّا اللَّمَمَ ؕ اِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ ؕ هُوَ اَعْلَمُ بِكُمْ اِذْ اَنْشَاَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ وَاِذْ اَنْتُمْ اَجِنَّةٌ فِيْ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ ۚ فَلَا تُزَكُّوْۤا اَنْفُسَكُمْ ؕ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقٰى
(Yaitu) mereka yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji, kecuali kesalahan-kesalahan kecil. Sungguh, Tuhanmu Mahaluas ampunan-Nya. Dia mengetahui tentang kamu, sejak Dia menjadikan kamu dari tanah lalu ketika kamu masih janin dalam perut ibumu. Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui tentang orang yang bertakwa. [QS. An-Najm: Ayat 32]
10. Ayat yang dibawa dari Mekah ke Madinah.
Sebagaimana surat Al-A'la. Yakni surat yang dibawa atau diturunkan kepada kaum Muhajirin kemudian diajarkan kepada kaum Anshar.
11. Yang dibawa dari Madinah ke Mekah.
Sebagaimana contohnya adalah surat Al-Bara'ah (At-Taubah). Surat ini dibacakan oleh Abu Bakar kepada kaum musyrik Mekah sebagaimana yang diajarkan oleh Ali dan Ali berasal dari Rasulullah.
12. Ayat yang diturunkan disiang hari dan malam hari.
Sebagian besar surat Al-Qur'an diturunkan disiang hari. Surat yang diturunkan dimalam hari adalah akhir dari surat Ali 'Imran (Ali Imran: 180), At-Taubah ayat 117-118 dan awal surat Al-Fath.
13. Surat yang turun dimusim panas dan musim dingin.
Yang termasuk ayat yang turun dimusim panas yakni ayat kalalah yakni akhir surat An-Nisa dan At-Taubah: 81.
Untuk surat yang diturunkan dimusim dingin antaralain surat An-Nur ayat 11-26 dan surat Al-Ahzab ayat 9 yang menceritakan perang Khandaq.
14. Surat yang diturunkan saat menetap dan saat perjalanan.
Secara garis besar, surat Al-Qur'an diturunkan pada saat menetap baik ketika Rasulullah berada di Mekah maupun di Madinah.
Beberapa surat yang turun saat Rasulullah berada dalam perjalanan diantaranya awal surat Al-Anfal ketika selesai perang Badar, at-Taubah ayat 34, awal surat Al-Hajj, surat Al-Fath dari awal hingga akhir saat perang Hudaibiyah.
Manfaat pengetahuan Makkiyah dan Madaniyah:
- Sebagai media bantu dalam menafsirkan ayat Al-Qur'an.
- Untuk meningkatkan pengetahuan cita rasa Al-Qur'an sehingga dapat diresapi dalam setiap momen dakwah.
- Menambah pengetahuan tentang sejarah kehidupan dan jejak-jejak kehidupan Rasulullah dalam mendakwahkan Islam.
No comments:
Post a Comment