Friday, August 17, 2018

Benarkah Yasin dan Tahlil Amalan Sunah?


Oleh Von Edidon Alouisci

Sebelumnya kita menjawabnya,lebih dahulu akan kita jelaskan dulu tentang pembagian SUNNAH agar sama sama mengerti sunnah itu bagaimana.

Sunnah dasarnya terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya:

1. SUNNAH FI'LIYYAH
2. SUNNAH QOULIYYAH
3. SUNNAH TAQRIRIYYAH

Penjelasan:

1. SUNNAH FI'LIYYAH

adalah seluruh perkara yg pernah dikerjakan atau dilakukan oleh Rasulullah

2. SUNNAH QOULIYYAH

adalah sesuatu yg disabdakan oleh Kanjeng Nabi SAW
walaupun blm ditemukan satu riwayat bahwa Rasulullah pernah melakukannya.

3. SUNNAH TAQRIRIYYAH

adalah segala sesuatu yg dilakukan oleh para Sahabat,
Dan Rasulullah mendiamkannya sebagai tanda setuju.
.
PERTANYAAN :
.
Apakah Tahlilan termasuk dlm kategori SUNNAH
QOULIYYAH...!?
.
JAWABANNYA : IYA
.
Hal ini berdasarkan pada Sabda Kanjeng Nabi SAW yg diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA
.
: ﻭَﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺍَﻧَّﻪُ ﻗَﺎﻝَ : ﺗَﺼَﺪَّﻗُﻮْﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺍَﻧْﻔُﺴِﻜُﻢْ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺍَﻣْﻮَﺍﺗِﻜُﻢْ ﻭَﻟَﻮْﺑِﺸُﺮْﺑَﺔِ ﻣَﺎﺀٍ ﻓَﺎِﻥْ ﻟَﻢْ ﺗَﻘْﺪِﺭُﻭْﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺫَﺍﻟِﻚَ ﻓَﺒِﺄَﻳَﺔٍ ﻣِﻦْ ﻛِﺘَﺎﺏِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻓَﺎِﻥْ ﻟَﻢْ ﺗَﻌْﻠَﻤُﻮْﺍ ﺷَﻴْﺌًﺎﻣِﻨَﺎْﻟﻘُﺮْﺁﻥِ ﻓَﺎﺩْﻋُﻮْﺍ ﻟَﻬُﻢْ ﺑِﺎﻟْﻤَﻐْﻔِﺮَﺓِﻭَﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﺔِ ﻓَﺎِﻥَّ ﺍﻟﻠﻬَﻮَﻋَﺪَﻛُﻢُ ﺍْﻻِﺟَﺎﺏَ .
.
Bershodaqahlah atas diri kalian dan atas orang orang yg meninggal dunia dari kalian walaupun hanya dgn seteguk
air. Apabila kalian tak mampu mengadakan yg demikian itu
maka bershodaqohlah dgn ayat-ayat Al-Qur'an.
.
Apabila kalian tidak mengetahuinya dari ayat-ayat Al-Qur'an maka doakanlah dgn memintakan ampun serta memintakan rahmat Allah swt. Maka sungguh Allah mengabulkan doa kalian.
(HR. Ad Darimi, An Nasa'i dari Ibnu Abbas.).
.
DALIL WAKTU TERTENTU.
Dalil yang digunakan hujjah dalam masalah ini yaitu
sebagaimana disebutkan dalam kitab al-Hawi li-Al- Fatawi li as-syuyuti, Juz II, hlm 183
.
ﻗَﺎﻝَ ﻃَﺎﻭُﺱِ : ﺍِﻥَّ ﺍْﻟﻤَﻮْﺗَﻰ ﻳُﻔْﺘَﻨُﻮْﻥَ ﻓِﻰْ ﻗُﺒُﻮْﺭِﻫِﻢْ ﺳَْﻌًﺎ ﻓَﻜَﺎﻧُﻮْﺍ ﻳُﺴْﺘَﺤَﺒُّﻮْﻥَ ﺃَﻥْ ﻳُﻄْﻌِﻤُﻮْﺍﻋَﻨْﻬُﻢْ ﺗِﻠْﻚَﺍْﻻَﻳَّﺎﻡِ - ﺍِﻟَﻰ ﺍَﻥْ ﻗَﺎﻝَ - ﻋَﻦْ ﻋُﺒَﻴْﺪِ ﺑْﻦِ ﻋُﻤَﻴْﺮِ ﻗَﺎﻝَ : ﻳُﻔْﺘَﻦُ ﺭَﺟُﻠَﺎﻥِ ﻣُﺆْﻣِﻦٍ ﻭَﻣُﻨَﺎﻓِﻖٍ ﻓَﺄَﻣَّﺎ ﺍْﻟﻤُﺆْﻣِﻦُﻓَﻴُﻔْﺘَﻦُ ﺳَﺒْﻌًﺎ ﻭَﺍَﻣَّﺎ ﺍﻟْﻤُﻨَﺎﻓِﻖُ ﻳُﻔْﺘَﻦُ ﺍَﺭْﺑَﻌِﻴْﻦَ ﺻَﺒَﺎﺣًﺎ .
.
Imam Thawus berkata : seorang yang mati akan beroleh ujian dari Allah dalam kuburnya selama tujuh hari. Untuk itu, sebaiknya mereka (yang masih hidup)
mengadakan sebuah jamuan makan (sedekah) untuknya
selama hari-hari tersebut. Sampai kata-kata: dari sahabat Ubaid Ibn Umair, dia berkata:
.
seorang mu’min dan seorang munafiq sama-sama akan
mengalami ujian dalam kubur. Bagi seorang mu’min akan beroleh ujian selama 7 hari, sedang seorang munafik selama 40 hari diwaktu pagi.
.
Dalil diatas adalah sebuah atsar yang menurut Imam As- Syuyuty derajatnya sama dengan hadis marfu’ Mursal maka dapat dijadikan hujjah.
.
makna penjelasannya:
.
ﺍِﻥَّ ﺃَﺛَﺮَ ﻃَﺎﻭُﺱَ ﺣُﻜْﻤُﻪُ ﺣُﻜْﻢُ ﺍْﻟﺤَﺪِﻳْﺚِ ﺍﻟْﻤَﺮْﻓُﻮْﻉِ ﺍْﻟﻤُﺮْﺳَﻞِ ﻭَﺍِﺳْﻨَﺎﺩُﻩُ ﺍِﻟَﻰ ﺍﻟﺘَّﺎﺑِﻌِﻰ ﺻَﺤِﻴْﺤٌﻜَﺎﻥَﺣُﺠَّﺔً ﻋِﻨْﺪَ ﺍْﻻَﺋِﻤَّﺔِ ﺍﻟﺜَّﻠَﺎﺛَﺔِ ﺍَﺑِﻲ ﺣَﻨِﻴْﻔَﺔَ ﻭَﻣَﺎﻟِﻚٍ ﻭَﺍَﺣْﻤَﺪَ ﻣُﻄْﻠَﻘًﺎ ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِ ﺷَﺮْﻁٍ ﻭَﺍَﻣَّﺎ ﻋِﻨْﺪَﺍﻟﺸَّﺎﻓِﻌﻲِ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻓَﺎِﻧَّﻬُﻴَﺤْﺘَﺞُ ﺑِﺎْﻟﻤُﺮْﺳَﻞِ ﺍِﺫَﺍ ﺍﻋْﺘَﻀَﺪَ ﺑِﺎَﺣَﺪِ ﺃُﻣُﻮْﺭٍ ﻣُﻘَﺮَّﺭَﺓٍ ﻓِﻰ ﻣَﺤَﻠِﻬَﺎ
ﻓِﻴْﻬَﺎ ﻣَﺠِﻴْﺊِ ﺁﺧَﺮَ ﺍَﻭْ ﺻَﺤَﺎﺑِﻲِّ ﻳُﻮَﺍﻓِﻘُﻪُ ﻭَﺍﻟْﺎِﻋْﺘِﻀَﺎﺩِ ﻫَﻬُﻨَﺎ ﻣَﻮْﺟُﻮْﺩٌ ﻓَﺎِﻧَّﻪُ ﺭُﻭِﻱَ ﻣِﺜْﻠُﻪُ ﻋَﻦْ ﻣُﺠَﺎﻫْﺪِﻭَﻉَْ ﻋُﺒَﻴْﺪِ ﺑْﻦِ ﻋُﻤَﻴْﺮِ ﻭَﻫُﻤَﺎ ﺗَﺎﺑِﻌِﻴَﺎﻥِ ﺍِﻥْ ﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﻋُﺒَﻴْﺪٌ ﺻَﺤَﺎﺑِﻴًﺎ .
.
Jika sudah jadi keputusan, atsar (amal sahabat Thawus) diatas hukumnya sama dengan hadist Marfu’ Mursal dan sanadnya sampai pada tabi’in itu shahih dan telah dijadikan hujjah yang mutlak(tanpa syarat) bagi tiga
Imam (Maliki, Hanafi, Hambali).
.
Untuk Imam as-Syafi’i ia
mau berhujjah dengan hadit mursal jika dibantu atau dilengkapi dengan salah satu ketetapan yang terkait
dengannya, seperti adanya hadis yang lain atau kesepakatan Shahabat.
.
Dan, kelengkapan yang
dikehendaki Imam as-Syafi’i itu ada, yaitu hadis serupa riwayat dari Mujahid dan dari ubaid bin Umair yang keduanya dari golongan tabi’in, meski mereka berdua bukan sahabat.
.
Lebih jauh, Imam al-Syuyuti menilai hal tersebut merupakan perbuatan sunah yang telah dilakukan secara turun temurun sejak masa sahabat.
.
Kesunnahan memberikan sedekah makanan selama tujuh
hari merupakan perbuatan yang tetap berlaku hingga sekarang (zaman imam as-Syuyuti, abad x Hijriyah) di mekah dan Madinah. Yang jelas, kebiasaan itu tidak
pernah ditinggalkan sejak masa sahabat Nabi Muhammad SAW sampai sekarang ini, dan tradisi itu diambil dari Ulama Salaf sejak generasi pertama (masa
Sahabat Nabi Muhammad SAW).”
.
Selanjutnya dalam Hujjah Ahlussunnh Wal jama’ah, juz 1
hlm. 37 dikatakan:
.
ﻗَﻮْﻟُﻪُ - ﻛَﺎﻧُﻮْﺍ ﻳُﺴْﺘَﺤَﺒُّﻮْﻥَ - ﻣِﻦْ ﺑَﺎﺏِ ﻗَﻮْﻝِ ﺍﻟﺘَّﺎﺑِﻌِﻲﻛَﺎﻧﺍْﻮُ ﻳَﻔْﻌَﻠُﻮْﻥَ - ﻭَﻓِﻴْﻪِ ﻗَﻮْﻟَﺎﻥِ ﻟِﺎَﻫْﻞِ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳْﺚِﻭَﺍْﻻُﺻُﻮْﻝِ ﺃَﺣَﺪُﻫُﻤَﺎ ﺍَﻧَّﻪُ ﺍَﻳْﻀًﺎ ﻣِﻦْ ﺑَﺎﺏِ ﺍْﻟﻤَﺮْﻓُﻮْﻉِ ﻭَﺃَﻥَّ ﻣَﻌْﻨَﺎﻩُ : ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻳَﻔْﻌَﻠُﻮْﻥَ ﻓِﻯﻌَﻬْﺪِﺍﻟﻨَّﺒﻲِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻭَﻳَﻌْﻠَﻢُ ﺑِﻪِ ﻭَﻳُﻘِﺮُّ ﻋَﻠَﻴْﻪِ .
.
(Kata-kata Imam thawus),
pada bab tentang kata-kata Tabi’in, mereka melaksanakannya.
.
Dalam hal ini ada dua pendapat: pendapat ahli Hadis dan Ahli Ushul yang salah satunya termasuk hadits Marfu’ maksudnya orang-orang dizaman Nabi melaksanakan hal itu, Nabi sendiri tahu dan
menyetujuinya.
.
Dalam kitab Nihayah al-Zain, Juz I, halaman 281 juga disebutkan:
.
ﻭَﺍﻟﺘَّﺼَﺪُّﻕُ ﻋَﻦِ ﺍْﻟﻤَﻴِّﺖِ ﺑِﻮَﺟْﻪٍ ﺷَﺮْﻋِﻲٍّ ﻣَﻄْﻠُﻮْﺏٌ ﻭَﻟَﺎ ﻳُﺘَﻘَﻴَّﺪُ ﺑِﻜَﻮْﻧِﻪِ ﻓِﻲْ ﺳَﺒْﻌَﺔِ ﺍَﻳَّﺎﻡٍ ﺍَﻭْ ﺍَﻛْﺜَﺮَ ﺍَﻭْﺍَﻗَﻞَّ ﻭَﺗَﻘْﻴِﻴْﺪُﻩُ ﺑِﺒَﻌْﺾِ ﺍْﻻَﻳَّﺎﻡِ ﻣِﻦَ ﺍْﻟﻌَﻮَﺍﺋِﺪِ ﻓَﻘَﻂْ ﻛَﻤَﺎ ﺍَﻓْﺘَﻰ ﺑِﺬَﻟِﻚَ ﺍﻟﺴَّﻴِّﺪِ ﺍَﺣْﻤَﺪﺀ ﺩَﺣْﻠَﺎﻥِ ﻭَﻗَﺪْﺟَﺮَﺕْ ﻋَﺎﺩَﺓُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺑِﺎﻟﺘَّﺼَﺪُّﻕِ ﻋَﻦِ ﺍْﻟﻤَﻴِّﺖِ ﻓِﻲ ﺛَﺎﻟِﺚٍ ﻣِﻦْ ﻣَﻮْﺗِﻪِ ﻭَﻓِﻲ ﺳَﺎﺑِﻊٍ ﻭَﻓِﻲْ ﺗَﻤَﺎﻡِﺍْﻟﻌِﺸْﺮِﻳْﻦَ ﻭَﻓِﻲ ﺍْﻻَﺭْﺑَﻌِﻴْﻦَ ﻭَﻓِﻲ ﺍﻟِﻤﺄَﺓِ ﻭَﺑِﺬَﻟِﻚَ ﻳُﻔْﻌَﻞُ ﻛُﻞَّ ﺳَﻨَﺔٍ ﺣَﻮْﻟًﺎ ﻓِﻲ ﺍْﻟﻤَﻮْﺕِ ﻛَﻤَﺎﺍَﻓَﺎﺩَﻫُﺸﺎَﻨَﺨْﻴَ ﻳُﻮْﺳُﻒُ ﺍﻟﺴُﻨْﺒُﻠَﺎﻭِﻳْﻨِﻲْ .
.
Di anjurkan oleh syara’ shodaqoh bagi mayit, dan shodaqoh itu tidak di tentukan pada hari ke tujuh sebelumnya maupun sesudahnya. sesungguhnya pelaksanaan shodaqoh pada hari-hari tertentu itu cuma sebagai kebiasaan (adat) saja,
sebagaimana fatwa Sayyid Zaini Akhmad Dahlan yang
mengatakan ”Sungguh telah berlaku dimasyarakat adanya kebiasaan bersedekah untuk mayit pada hari ketiga dari kematian, hari ketujuh, dua puluh, dan ketika genap empat puluh hari serta seratus hari. Setelah itu
dilakukan setiap tahun pada hari kematiannya.
.
Sebagaimana disampaikan oleh Syaikh Yusuf Al-Sumbulawini.
.
Adapun istilah 7 “tujuh hari” dalam acara tahlil bagi orang yang sudah meninggal, hal ini sesuai dengan amal yang dicontohkan sahabat Nabi SAW.
.
Imam Ahmad bin Hanbal RA berkata dalam kitab Al-Zuhd, sebagaimana yang dikutip oleh Imam Suyuthi dalam kitab Al-Hawili Al-Fatawi:
.
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻫَﺎﺷِﻢُ ﺑْﻦُ ﺍْﻟﻘَﺎﺳِﻢِ ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺍْﻷَﺷْﺠَﻌِﻲُّ ﻋَﻦْ ﺳُﻔْﻴَﺎﻥَ ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺎﻝَ ﻃَﺎﻭُﺱُ : ﺇِﻥَّ ﺍْﻟﻤَﻮْﺕَﻳُﻔْﺘَﻨُﻮْﻥَ ﻓِﻲ ﻗُﺒُﻮْﺭِﻫِﻢْ ﺳَﺒْﻌًﺎ ﻓَﻜَﺎﻧُﻮْﺍ ﻳَﺴْﺘَﺤِﺒُّﻮْﻥَ ﺃَﻥْ ﻳُﻄْﻌِﻤُﻮْﺍﻋَﻨْﻬُﻢْ ﺗِﻠْﻚَ ﺍْﻷَﻳَّﺎﻡِ ‏( ﺍﻟﺤﺎﻭﻱﻟﻠﻔﺘﺎﻭﻱ , ﺝ : ۲ , ﺹ : ۱۷۸ )
.
“Hasyim bin Al-Qasim meriwayatkan kepada kami, ia
berkata, “Al-Asyja’i meriwayatkan kepada kami dari
Sufyan, ia berkata, “Imam Thawus berkata, “Orang yang
meninggal dunia diuji selama tujuh hari di dalam kubur mereka, maka kemudian para kalangan salaf mensunnahkan bersedekah makanan untuk orang yang
meninggal dunia selama tujuh hari itu” (Al-Hawi li Al- Fatawi, juz II, hal 178)
.
Imam Al-Suyuthi berkata:
.
ﺃَﻥَّ ﺳُﻨَّﺔَ ﺍْﻹِﻃْﻌَﺎﻡِ ﺳَﺒْﻌَﺔَ ﺃَﻳَّﺎﻡٍ ﺑَﻠَﻐَﻨِﻲ ﺃَﻧَّﻬَﺎ ﻣُﺴْﺘَﻤِﺮَّﺓٌ ﺇِﻟَﻰ ﺍﺀﻵﻥَ ﺑِﻤَﻜَّﺔَ ﻭَﺍْﻟﻤَﺪِﻳْﻨَﺔَ ﻓَﺎﻟﻈَّﺎﻫِﺮُ ﺃَﻧَّﻬَﺎﻟﻢَ ْﻙُﺮْﺘَﺗْ ﻣِﻦْ ﻋَﻬْﺪِ ﺍﻟﺼَّﺤَﺎﺑَﺔِ ﺇِﻟَﻰ ﺍْﻵﻥَ ﻭَﺃَﻧَّﻬُﻢْ ﺃَﺧَﺬُﻭْﻫَﺎ ﺧَﻠَﻔًﺎ ﻋَﻦْ ﺳَﻠَﻒٍ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺼَّﺪْﺭِ ﺍْﻷَﻭَّﻝِ ‏( ﺍﻟﺤﺎﻭﻱ ﻟﻠﻔﺘﺎﻭﻱ , ﺝ : ۲ , ﺹ : ۱۹۴ )
.
“Kebiasaan memberikan sedekah makanan selama tujuh hari merupakan kebiasaan yang tetap berlaku hingga sekarang (zaman imam Suyuthi, sekitar abad IX Hijriah) di Makkah dan Madinah.
Yang jelas, kebiasaan itu tidak pernah ditinggalkan sejak
masa sahabat Nabi SAW sampai sekarang ini, dan tradisi itu diambil dari ulama salaf sejak generasi pertama (masa sahabat SAW)” (Al-Hawi li Al-Fatawi,juz II, hal 194).
.
Nah dari beberapa dalil diatas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan masyarakat tentang penentuan hari dalam peringatan kematian itu dapat dibenarkan secara syara’.
.
.Jadi Tidak benar jika golongan berbaju islam,mengaku manhaj salaf berdasarkan pemahaman salafus sholeh tetapi menentang pemahaman salaf bahkan MERUJUK kitab HINDU,menuduh itu ajaran hindu.
.
Jk demikian mereka ini GURUNYA RABI RABI hindu..bukan ikut paham salaf.
Bohong besr jk mengaku ahlu sunnah,tetapi paham ulama salaf mereka tolak.
.
DALIL MEMBACA YASIN
.
Surat Yasin merupakan surat yang ke 36 yang terdiri dari 83 ayat dalam al-Quran. Sebagaimana dalam surat lain yang memiliki keutamaan dalam
sabda-sabda Rasulullah Saw, surat Yasin juga sering dianjurkan untuk dibaca oleh Rasulullah. Riwayat hadis tentang keutamaan membaca Yasin sebagiannya adalah sahih, ada pula yang hasan, dlaif dan maudlu' (palsu).
.
Golongan yg mengaku AHLI SUNNAH anti tahlil semangat menyuarakan mengungkap hadis-hadis palsu dan dlaif dari surat Yasin.
.
Padahal hakekatnya mereka
juga tahu bahwa dalam fadilah Yasin juga banyak riwayat sahihnya. Diantaranya adalah sebagai berikut:
.
ﻋَﻦْ ﺍَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠﻴْﻪِ ﻭﺳَﻠَّﻢَ ﻣَﻦْ ﻗَﺮَﺃَ ﻳﺲ ﻓِﻰ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ ﺍِﺑْﺘِﻐَﺎﺀَ ﻭَﺟْﻪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻏُﻔِﺮَ ﻟَﻪُ ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻰ ﻓﻰ ﺷﻌﺐ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ ﺭﻗﻢ 2464 ﻭﺃﺧﺮﺟﻪ ﺃﻳﻀًﺎ ﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻰ ﻓﻰ ﺍﻷﻭﺳﻂ ﺭﻗﻢ 3509 ﻭﺍﻟﺪﺍﺭﻣﻰ ﺭﻗﻢ 3417 ﻭﺃﺑﻮ ﻧﻌﻴﻢ ﻓﻰ ﺍﻟﺤﻠﻴﺔ 2/159 ﻭﺍﻟﺨﻄﻴﺐ ﺍﻟﺒﻐﺪﺍﺩﻱ 10/257 ﻭﺃﺧﺮﺟﻪ ﺍﺑﻦ ﺣﺒﺎﻥ ﻋﻦ ﺟﻨﺪﺏ ﺍﻟﺒﺠﻠﻰ ﺭﻗﻢ 2574 )
.
"Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa membaca Surat Yasin di malam hari seraya mengharap rida Allah,maka ia diampuni" (HR al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman No 2464, al-Thabrani dalam al-Ausath No 3509, al-Darimi No 3417, Abu Nuaim dalam al-Hilyat II/159, Khatib al-Baghdadi X/257 dan Ibnu Hibban No 2574)
.
Hadis ini diklaim oleh banyak pihak sebagai hadis palsu, khususnya dibesarkan-besarkan oleh kelompok yang anti tahlil.
.
Untuk membantahnya kami paparkan ke hadapan mereka
pendapat ulama dari kalangan mereka sendiri dan sekaligus dikagumi oleh mereka, yaitu Muhammad bin Ali al-Syaukani. Ia berkata:
.
ﺣَﺪِﻳْﺚُ ﻣَﻦْ ﻗَﺮَﺃَ ﻳﺲ ﺍِﺑْﺘِﻐَﺎﺀَ ﻭَﺟْﻪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻏُﻔِﺮَ ﻟَﻪُ ﺭَﻭَﺍﻩُ ﺍﻟْﺒَﻴْﻬَﻘِﻲ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﻣَﺮْﻓُﻮْﻋًﺎ ﻭَﺇِﺳْﻨَﺎﺩُﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﺷَﺮْﻁِ ﺍﻟﺼَّﺤِﻴْﺢِ ﻭَﺃَﺧْﺮَﺟَﻪُ ﺃَﺑُﻮْ ﻧُﻌَﻴْﻢٍ ﻭَﺃَﺧْﺮَﺟَﻪُ ﺍﻟْﺨَﻄِﻴْﺐُ ﻓَﻼَ ﻭَﺟْﻪَ ﻟِﺬِﻛْﺮِﻩِ ﻓِﻲ ﻛُﺘُﺐِ ﺍﻟْﻤَﻮْﺿُﻮْﻋَﺎﺕِ
‏( ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﺍﻟﻤﺠﻤﻮﻋﺔ ﻓﻲﺍﻷﺣﺎﺩﻳﺚ ﺍﻟﻤﻮﺿﻮﻋﺔ ﻟﻤﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﺍﻟﺸﻮﻛﺎﻧﻲ / 1 302 )
.
"Hadis yang berbunyi: 'Barangsiapa membaca Surat Yasin seraya mengharap rida Allah, maka ia diampuni' diriwayatkan oleh al-Baihaqi dari Abu Hurairah secara marfu', sanadnya sesuai kriteria hadis sahih.
.
Juga diriwayatkan oleh Abu Nuaim dan Khatib (al-Baghdadi). Maka tidak ada jalan untuk mencantumkannya dalam kitab-kitab hadis palsu!" (al-Fawaid al-Majmu'ah I/302)
.
Begitu pula ahli hadis al-Fatanni berkata:
.
ﻣَﻦْ ﻗَﺮَﺃَ ﻳﺲ ﻓِﻲ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ ﺃَﺻْﺒَﺢَ ﻣَﻐْﻔُﻮْﺭًﺍ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻗَﺮَﺃَ ﺍﻟﺪُّﺧَﺎﻥَ ﻟَﻴْﻠَﺔَ ﺍﻟْﺠُﻤْﻌَﺔِ ﺃَﺻْﺒَﺢَ ﻣَﻐْﻔُﻮْﺭًﺍ ﻟَﻪُ ﻓِﻴْﻪِ ﻣُﺤَﻤَّﺪُ ﺑْﻦُ ﺯَﻛَﺮِﻳَّﺎ ﻳَﻀَﻊُ ﻗُﻠْﺖُ ﻟَﻪُ ﻃُﺮُﻕٌ ﻛَﺜِﻴْﺮَﺓٌ ﻋَﻨْﻪُ ﺑَﻌْﻀُﻬَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺷَﺮْﻁِ ﺍﻟﺼَّﺤِﻴْﺢِ ﺃَﺧْﺮَﺟَﻪُ ﺍﻟﺘُّﺮْﻣُﺬِﻱ ﻭَﺍﻟْﺒَﻴْﻬَﻘِﻲ ‏( ﺗﺬﻛﺮﺓ
ﺍﻟﻤﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﻟﻠﻔﺘﻨﻲ 1 / 80 )
.
"Hadis yang berbunyi: 'Barangsiapa membaca Surat Yasin di malam hari, maka di pagi harinya ia diampuni dan barangsiapa membaca Surat al-
Dukhan di malam Jumat, maka di pagi harinya ia diampuni'
.
Di dalam sanadnya terdapat Muhammad bin Zakariya yang memalsukan hadis. Saya
(al-Fatanni) berkata: Hadis ini memiliki banyak jalur riwayat, yang sebagiannya sesuai kriteria hadis sahih yang diriwayatkan oleh al-Turmudzi dan al-Baihaqi" (Tadzkirat al-Maudlu'at I/80)
.
Bahkkan seorang ahli tafsir yang menjadi murid Ibnu Taimiyah, yaitu Ibnu Katsir (yang tafsirnya paling sering dikaji oleh kelompok anti tahlil), mencantumkan banyak hadis tentang keutamaan (fadilah) Surat Yasin, diantaranya hadis riwayat al-Hafidz Abu Ya'la al-Mushili No 6224:
.
ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺍﻟْﺤَﺎﻓِﻆُ ﺃَﺑُﻮْ ﻳَﻌْﻠَﻰ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺇِﺳْﺤَﺎﻕُ ﺑْﻦُ ﺃَﺑِﻲ ﺇِﺳْﺮَﺍﺋِﻴْﻞَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺣَﺠَّﺎﺝٌ ﺑْﻦُ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻋَﻦْ ﻫِﺸَﺎﻡِ ﺑْﻦِ ﺯِﻳَﺎﺩٍ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﺤَﺴَﻦِ ﻗَﺎﻝَ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺃَﺑَﺎ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﻳَﻘُﻮْﻝُ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻣَﻦْ ﻗَﺮَﺃَ ﻳﺲ ﻓِﻲ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ ﺃَﺻْﺒَﺢَ
ﻣَﻐْﻔُﻮْﺭًﺍ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻗَﺮَﺃَ ﺣﻢ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﻓِﻴْﻬَﺎ ﺍﻟﺪُّﺧَﺎﻥُ ﺃَﺻْﺒَﺢَﻣَﻐْﻔُﻮﺍًﺭْ ﻟَﻪُ
.
"Barangsiapa membaca Surat Yasin di malam hari, maka di pagi harinya ia diampuni dan barangsiapa membaca Surat al-Dukhan, maka di pagi harinya ia diampuni"
.
Ibnu Katsir berkata:
.
ﺇِﺳْﻨَﺎﺩٌ ﺟَﻴِّﺪٌ ‏( ﺗﻔﺴﻴﺮ ﺍﺑﻦ ﻛﺜﻴﺮ / 6 561 )
"Ini adalah sanad yang bagus" (Tafsir Ibnu Katsir VI/561)
.
Tidak banyak yang tahu mengenai hukum menuduh hadis palsu, padahal nyata sekali bahwa riwayat tersebut secara akumulasi adalah sahih.
.
Maka disini Rasulullah Saw memberi kecaman bagi mereka yang melakukan hal itu:
.
ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻣَﻦْ ﺑَﻠَﻐَﻪُ ﻋَﻨِّﻲ ﺣَﺪِﻳْﺚٌ ﻓَﻜَﺬَّﺏَ ﺑِﻪِ ﻓَﻘَﺪْ ﻛَﺬَّﺏَ ﺛَﻼَﺛَﺔً ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟَﻪُ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻱ ﺣَﺪَّﺙَ ﺑِﻪِ ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ ﻓﻲ ﺍﻷﻭﺳﻂ ﺭﻗﻢ 7596 ﻭﺍﺑﻦ ﻋﺴﺎﻛﺮ 27/410 ﻋﻦ ﺟﺎﺑﺮ )
.
"Barangsiapa yang sampai kepadanya sebuah hadis dari saya kemudian ia mendustakannya, maka ada tiga yang ia dustakan, yaitu Allah, Rasul-Nya dan perawi hadis tersebut" (HR al-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Ausath No 7596 dan Ibnu 'Asakir 27/410 dari Jabir)
.
Ibnu Katsir sependapat dengan amaliyah Aswaja dalam membaca Surat Yasin
di dekat orang yang akan meninggal.
.
Berikut diantara uraiannya:
.
ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ ﺍْﻹِﻣَﺎﻡُ ﺃَﺣْﻤَﺪُ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻋَﺎﺭِﻡٌ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺍﺑْﻦُ ﺍﻟْﻤُﺒَﺎﺭَﻙِ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺳُﻠَﻴْﻤَﺎﻥُ ﺍﻟﺘَّﻴْﻤِﻲ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻋُﺜْﻤَﺎﻥَ - ﻭَﻟَﻴْﺲَ ﺑِﺎﻟﻨَّﻬْﺪِﻱ - ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻴْﻪِ ﻋَﻦْ ﻣَﻌْﻘِﻞِ ﺑْﻦِ ﻳَﺴَﺎﺭٍ ﻗَﺎﻝَ ﻗﺎَﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ " ﺍِﻗْﺮَﺅُﻭْﻫَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻮْﺗَﺎﻛُﻢْ " ﻳَﻌﻲِﻨْ ﻳﺲ . ﻭَﺭَﻭَﺍﻩُ ﺃَﺑُﻮْ ﺩَﺍﻭُﺩَ ﻭَﺍﻟﻨَّﺴَﺎﺋِﻲ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡِ ﻭَﺍﻟﻠَّﻴْﻠَﺔِ ﻭَﺍﺑْﻦُ ﻣَﺎﺟَﻪْ ﻣِﻦْ ﺣَﺪِﻳْﺚِ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺑْﻦِ ﺍﻟْﻤُﺒَﺎﺭَﻙِ ﺑِﻪِ ﺇِﻻَّ ﺃَﻥَّ ﻓِﻲ ﺭِﻭَﺍﻳَﺔِ ﺍﻟﻨَّﺴَﺎﺋِﻲ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻋُﺜْﻤَﺎﻥَ ﻋَﻦْ ﻣَﻌْﻘِﻞٍ ﺑْﻦِ ﻳَﺴَﺎﺭٍ . ﻭَﻟِﻬَﺬَﺍ ﻗَﺎﻝَ ﺑَﻌْﺾُ ﺍﻟْﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ ﻣِﻦْ ﺧَﺼَﺎﺋِﺺِﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟﺴُّﻮْﺭَﺓِ ﺃَﻧَّﻬَﺎ ﻻَ ﺗُﻘْﺮَﺃُ ﻋِﻨْﺪَ ﺃَﻣْﺮٍ ﻋَﺴِﻴْﺮٍ ﺇِﻻَّ ﻳَﺴَّﺮَﻩُ ﺍﻟﻠﻪُ . ﻭَﻛَﺄَﻥَّ ﻗِﺮَﺍﺀَﺗَﻬَﺎ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟْﻤَﻴِّﺖِ ﻟِﺘُﻨْﺰَﻝَ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﺔُ ﻭَﺍﻟْﺒَﺮَﻛَﺔُ ﻭَﻟِﻴَﺴْﻬُﻞَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺧُﺮُﻭْﺝُ ﺍﻟﺮُّﻭْﺡِ ﻭَﺍﻟﻠﻪُ ﺃَﻋْﻠَﻢُ . ﻗَﺎﻝَ ﺍْﻹِﻣَﺎﻡُ ﺃَﺣْﻤَﺪُ ﺭَﺣِﻤَﻪُ ﺍﻟﻠﻪُ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺑُﻮْ ﺍﻟْﻤُﻐِﻴْﺮَﺓِ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺻَﻔْﻮَﺍﻥُﻗَﺎﻝَ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟْﻤَﺸِﻴْﺨَﺔُ ﻳَﻘُﻮْﻟُﻮْﻥَ ﺇِﺫَﺍ ﻗُﺮِﺋَﺖْ - ﻳَﻌْﻨِﻲ ﻳﺲ - ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟْﻤَﻴِّﺖِ ﺧُﻔِّﻒَ ﻋَﻨْﻪُ ﺑِﻬَﺎ ‏( ﺗﻔﺴﻴﺮ ﺍﺑﻦ ﻛﺜﻴﺮ 6 / 562 )
.
"Imam Ahmad berkata (dengan meriwayatkan sebuah) bahwa Rasulullah Saw bersabda: Bacalah surat Yasin kepada orang-orang yang meninggal
(HR Abu Dawud dan al-Nasa'i dan Ibnu Majah). Oleh karenanya sebagian ulama berkata: diantara keistimewaan surat yasin jika dibacakan dalam hal-hal yang sulit maka Allah akan memudahkannya, dan pembacaan Yasin di dekat orang yang meninggal adalah agar turun rahmat dan berkah
dari Allah serta memudahkan keluarnya ruh. Imam Ahmad berkata: Para guru berkata: Jika Yasin dibacakan di dekat mayit maka ia akan diringankan (keluarnya ruh) dengan bacaan Yasin tersebut" (Ibnu Katsir VI/342)
.
Berikut kutipan selengkapnya dari kitab Musnad Ahmad mengenai pembacaan Yasin di samping orang yang akan meninggal yang telah menjadi
amaliyah ulama terdahulu dan terus diamalkan :
.
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺣَﺪَّﺛَﻨِﻲ ﺃَﺑِﻲ ﺛَﻨَﺎ ﺃَﺑُﻮْ ﺍﻟْﻤُﻐِﻴْﺮَﺓِ ﺛَﻨَﺎ ﺻَﻔْﻮَﺍﻥُ ﺣَﺪَّﺛَﻨِﻲ ﺍﻟْﻤَﺸِﻴْﺨَﺔُ ﺍَﻧَّﻬُﻢْ ﺣَﻀَﺮُﻭْﺍ ﻏُﻀَﻴْﻒَ ﺑْﻦَ ﺍﻟْﺤَﺮْﺙِ ﺍﻟﺜَّﻤَﺎﻟِﻲَ ﺣِﻴْﻦَ ﺍﺷْﺘَﺪَّ ﺳَﻮْﻗُﻪُ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻫَﻞْ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺃَﺣَﺪٌ ﻳَﻘْﺮَﺃُ ﻳﺲ ﻗَﺎﻝَ ﻓَﻘَﺮَﺃَﻫَﺎ ﺻَﺎﻟِﺢُ ﺑْﻦُ ﺷُﺮَﻳْﺢٍ ﺍﻟﺴُّﻜُﻮْﻧِﻲ ﻓَﻠَﻤَﺎ
ﺑَﻠَﻎَ ﺃَﺭْﺑَﻌِﻴْﻦَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻗُﺒِﺾَ ﻗَﺎﻝَ ﻓَﻜَﺎﻥَ ﺍﻟْﻤَﺸِﻴْﺨَﺔُ ﻳَﻘُﻮْﻟُﻮْﻥَ ﺇِﺫَﺍ ﻗُﺮِﺋَﺖْ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟْﻤَﻴِّﺖِ ﺧُﻔِّﻒَ ﻋَﻨْﻪُ ﺑِﻬَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﺻَﻔْﻮَﺍﻥُ ﻭَﻗَﺮَﺃَﻫَﺎ ﻋِﻴْﺴَﻰ ﺑْﻦُ ﺍﻟْﻤُﻌْﺘَﻤِﺮِ ﻋِﻨْﺪَ ﺑْﻦِ ﻣَﻌْﺒَﺪٍ ‏( ﻣﺴﻨﺪ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻨﺒﻞ 17010 )
.
"Para guru bercerita bahwa mereka mendatangi Ghudlaif bin Hars al-Tsamali ketika penyakitnya sangat parah. Shafwan berkata: Adakah diantara anda sekalian yang mau membacakan Yasin? Shaleh bin Syuraih al-Sukuni yang membaca Yasin. Setelah ia membaca 40 dari Surat Yasin, Ghudlaif meninggal. Maka para guru berkata: Jika Yasin dibacakan di dekat mayit maka ia akan diringankan (keluarnya ruh) dengan Surat Yasin tersebut.
(Begitu pula) Isa bin Mu'tamir membacakan Yasin di dekat Ibnu Ma'bad" (Musnad Ahmad No 17010)
.
Al-Hafidz Ibnu Hajar menilai atsar ini:
.
ﻭَﻫُﻮَ ﺣَﺪِﻳْﺚٌ ﺣَﺴَﻦُ ﺍْﻹِﺳْﻨَﺎﺩِ ‏( ﺍﻹﺻﺎﺑﺔ ﻓﻲ ﺗﻤﻴﻴﺰ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ ﻟﻠﺤﺎﻓﻆ ﺍﺑﻦ ﺣﺠﺮ / 5 324 )
.
"Riwayat ini sanadnya adalah hasan" (al-Ishabat fi Tamyiz al-Shahabat V/324)
.
Ahli hadis al-Hafidz Ibnu Hajar juga menilai riwayat amaliyah ulama salaf membaca Yasin saat Ghudlaif akan wafat sebagai dalil penguat (syahid) dari hadis riwayat Ma'qil bin Yasar yang artinya: Bacakanlah Surat Yasin di dekat orang yang meninggal. (Raudlah al-Muhadditsin X/266)
.
Al-Hafidz Ibnu Hajar memastikan Ghudlaif ini adalah seorang sahabat:
.
ﻫَﺬَﺍ ﻣَﻮْﻗُﻮْﻑٌ ﺣَﺴَﻦُ ﺍْﻹِﺳْﻨَﺎﺩِ ﻭَﻏُﻀَﻴْﻒٌ ﺻَﺤَﺎﺑِﻰٌّ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟْﺠُﻤْﻬُﻮْﺭِ ﻭَﺍﻟْﻤَﺸِﻴْﺨَﺔُ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﻧَﻘَﻞَ ﻋَﻨْﻬُﻢْ ﻟَﻢْ ﻳُﺴَﻤُّﻮْﺍ ﻟَﻜِﻨَّﻬُﻢْ ﻣَﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﺻَﺤَﺎﺑِﻰٍّ ﻭَﺗَﺎﺑِﻌِﻰٍّ ﻛَﺒِﻴْﺮٍ ﻭَﻣِﺜْﻠُﻪُ ﻻَ ﻳُﻘَﺎﻝُ ﺑِﺎﻟﺮَّﺃْﻯِ ﻓَﻠَﻪُ ﺣُﻜْﻢُ ﺍﻟﺮَّﻓْﻊُ ‏( ﺭﻭﺿﺔ ﺍﻟﻤﺤﺪﺛﻴﻦ ﻟﻠﺤﺎﻓﻆ ﺍﺑﻦ ﺣﺠﺮ
/ 10 266 )
.
"Riwayat sahabat ini sanadnya adalah hasan. Ghudlaif adalah seorang sahabat menurut mayoritas ulama. Sementara 'para guru' yang dikutip oleh
Imam Ahmad tidak disebut namanya, namun mereka ini tidak lain antara sahabat dan tabi'in senior. Hal ini bukanlah pendapat perseorangan, tetapi berstatus sebagai hadis yang disandarkan pada Rasulullah (marfu')" (Raudlah al Muhadditsin X/266)
.
Terkait dengan tuduhan anti tahlil yang mengutip pernyataan beberapa ulama bahwa sanad hadis riwayat Ma'qil ini goncang, redaksi hadisnya (matan) tidak diketahui dan sebagainya, maka cukup dibantah dengan pendapat ahli hadis al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Bulugh al-Maram I/195:
.
ﻋَﻦْ ﻣَﻌْﻘِﻞِ ﺑْﻦِ ﻳَﺴَﺎﺭٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﺃَﻥَّ ﺍَﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻗْﺮَﺅُﻭﺍ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻮْﺗَﺎﻛُﻢْ ﻳﺲ ﺭَﻭَﺍﻩُ ﺃَﺑُﻮ ﺩَﺍﻭُﺩَ ﻭَﺍﻟﻨَّﺴَﺎﺋِﻲُّ ﻭَﺻَﺤَّﺤَﻪُ ﺍﺑْﻦُ ﺣِﺒَّﺎﻥَ ‏( ﻭﺃﺧﺮﺟﻪ ﺃﺣﻤﺪ 20316 ﻭﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ﺭﻗﻢ 3121 ﻭﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ ﺭﻗﻢ 1448 ﻭﺍﺑﻦ ﺣﺒﺎﻥ ﺭﻗﻢ 3002 ﻭﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻰ ﺭﻗﻢ 510 ﻭﺍﻟﺤﺎﻛﻢ ﺭﻗﻢ 2074 ﻭﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻰ ﺭﻗﻢ 6392 ﻭﺃﺧﺮﺟﻪ ﺃﻳﻀﺎً ﺍﻟﻄﻴﺎﻟﺴﻰ ﺭﻗﻢ 931 ﻭﺍﺑﻦ ﺃﺑﻰ ﺷﻴﺒﺔ ﺭﻗﻢ 10853 ﻭﺍﻟﻨﺴﺎﺋﻰ ﻓﻰ ﺍﻟﻜﺒﺮﻯ ﺭﻗﻢ 10913 )
.
"Dari Ma'qil bin Yasar bahwa Rasulullah Saw bersabda: 'Bacalah surat Yasin di dekat orang-orang yang meninggal.' Ibnu Hajar berkata: Diriwayatkan oleh Abu Dawud, al-Nasa'i dan disahihkan oleh Ibnu Hibban"
.
(Hadis ini juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad No 20316, Abu Dawud No 3121, Ibnu Majah No 1448, al-Thabrani No 510, al-Hakim No 2074, al-Baihaqi No 6392, al-Thayalisi No 931, Ibnu Abi Syaibah No 10853 dan al-Nasa'i dalam al-Sunan al-Kubra No 10913)
.
Dalam kitab tersebut al-Hafidz Ibnu Hajar tidak memberi komentar atas penilaian sahih dari Ibnu Hibban. Sementara dalam kitab beliau yang lain,
Talkhis al-Habir II/244, kendatipun beliau mengutip penilaian dlaif dari Ibnu Qattan dan al-Daruquthni, di saat yang bersamaan beliau meriwayatkan atsar dari riwayat Imam Ahmad diatas.
.
Jika telah didukung dalil-dalil hadis dan diamalkan oleh para ulama salaf, lalu bagaimana dengan amaliyah membaca Surat Yasin setelah orang
tersebut meninggal atau bahkan dibaca di kuburannya?
.
Berikut ini beberapa pandangan ulama terkait penafsiran hadis di atas.
.
1. Ibnu Qayyim
.
ﻭَﻫَﺬَﺍ ﻳَﺤْﺘَﻤِﻞُ ﺃَﻥْ ﻳُﺮَﺍﺩَ ﺑِﻪِ ﻗِﺮَﺍﺀَﺗُﻬَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤُﺤْﺘَﻀَﺮِ ﻋِﻨْﺪَ ﻣَﻮْﺗِﻪِ ﻣِﺜْﻞَ ﻗَﻮْﻟِﻪِ ﻟَﻘِّﻨُﻮْﺍ ﻣَﻮْﺗَﺎﻛُﻢْ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﻳَﺤْﺘَﻤِﻞُ ﺃَﻥْ ﻳُﺮَﺍﺩَ ﺑِﻪِ ﺍﻟْﻘِﺮَﺍﺀَﺓُ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟْﻘَﺒْﺮِ ﻭَﺍْﻷَﻭَّﻝُ ﺃَﻇْﻬَﺮُ ‏( ﺍﻟﺮﻭﺡ ﻻﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴﻢ 1 / 11 )
.
."Hadis ini bisa jadi dibacakan di dekat orang yang akan meninggal sebagaimana sabda Nabi Saw: Tuntunlah orang yang akan mati diantara kalian dengan Lailahaillallah. Dan bisa jadi yang dimaksud adalah membacanya di kuburnya. Pendapat pertamalah yang lebih kuat" (al-Ruh I/11)
.
2. Ahli Tafsir al-Qurthubi
.
ﻭَﻳُﺮْﻭَﻯ ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺑْﻦِ ﻋُﻤَﺮَ ﺑْﻦِ ﺍﻟْﺨَﻄَّﺎﺏِ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﺃَﻧَّﻪُ ﺃَﻣَﺮَ ﺃَﻥْ ﻳُﻘْﺮَﺃَ ﻋِﻨْﺪَ ﻗَﺒْﺮِﻩِ ﺳُﻮْﺭَﺓُ ﺍﻟْﺒَﻘَﺮَﺓِ ﻭَﻗَﺪْ ﺭُﻭِﻯَ ﺇِﺑَﺎﺣَﺔُ ﻗِﺮَﺍﺀَﺓِ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟْﻘَﺒْﺮِ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻌَﻼَّﺀِ ﺑْﻦِ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﻭَﺫَﻛَﺮَ ﺍﻟﻨَّﺴَﺎﺋِﻲ ﻭَﻏَﻴْﺮُﻩُ ﻣِﻦْ ﺣَﺪِﻳْﺚِ ﻣَﻌْﻘِﻞٍ
ﺑْﻦِ ﻳَﺴَﺎﺭٍ ﺍﻟْﻤَﺪَﻧِﻲ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺃَﻧَّﻪُ ﻗَﺎﻝَ ﺍِﻗْﺮَﺃُﻭْﺍ ﻳﺲ ﻋِﻨْﺪَ ﻣَﻮْﺗَﺎﻛُﻢْ ﻭَﻫَﺬَﺍ ﻳَﺤْﺘَﻤِﻞُ ﺃَﻥْ ﺗَﻜُﻮْﻥَ ﺍﻟْﻘِﺮَﺍﺀَﺓُ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟْﻤَﻴِّﺖِ ﻓِﻲ ﺣَﺎﻝِ ﻣَﻮْﺗِﻪِ ﻭَﻳَﺤْﺘَﻤِﻞُ ﺃَﻥْ ﺗَﻜُﻮْﻥَ ﻋِﻨْﺪَ ﻗَﺒْﺮِﻩِ ‏( ﺍﻟﺘﺬﻛﺮﺓ ﻟﻠﻘﺮﻃﺒﻲ 1 / 84)
.
"Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar bahwa ia memerintahkan agar dibacakan surat al-Baqarah di kuburannya. Diperbolehkannya membaca al-Quran di kuburan diriwayatkan dari 'Ala' bin Abdurrahman. Al-Nasai dan yang lain menyebutkan hadis dari Ma'qil bin Yasar al-Madani dari
Nabi Saw, bahwa beliau bersabda: Bacalah Yasin di dekat orang-orang yang meninggal. Hadis ini bisa jadi dibacakan di dekat orang yang akan meninggal dan bisa jadi yang dimaksud adalah membacanya di kuburnya" (Tadzkirat al-Qurthubi I/84)
.
3. Al-Hafidz Jalaluddin al-Suyuthi
.
ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺍﻟْﻘُﺮْﻃُﺒِﻲ ﻓِﻲ ﺣَﺪِﻳْﺚِ ﺇﻗْﺮَﺅُﻭْﺍ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻮْﺗَﺎﻛُﻢْ ﻳﺲ ﻫَﺬَﺍ ﻳَﺤْﺘَﻤِﻞُ ﺃَﻥْ ﺗَﻜُﻮْﻥَ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟْﻘِﺮَﺍﺀَﺓُ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟْﻤَﻴِّﺖِ ﻓِﻲ ﺣَﺎﻝِ ﻣَﻮْﺗِﻪِ ﻭَﻳَﺤْﺘَﻤِﻞُ ﺃَﻥْ ﺗَﻜُﻮْﻥَ ﻋِﻨْﺪَ ﻗَﺒْﺮِﻩِ ﻗُﻠْﺖُ ﻭَﺑِﺎْﻷَﻭَّﻝِ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟْﺠُﻤْﻬُﻮْﺭُ ﻛَﻤَﺎ ﺗَﻘَﺪَّﻡَ ﻓِﻲ ﺃَﻭَّﻝِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻭَﺑِﺎﻟﺜَّﺎﻧِﻲ
ﻗَﺎﻝَ ﺇﺑْﻦُ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟْﻮَﺍﺣِﺪِ ﺍﻟْﻤَﻘْﺪِﺳِﻲ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺠُﺰْﺀِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺗَﻘَﺪَّﻣَﺖِ ﺍْﻹِﺷَﺎﺭَﺓُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻭَﺑِﺎﻟﺘَّﻌْﻤِﻴْﻢِ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺤَﺎﻟَﻴْﻦِ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟْﻤُﺤِﺐُّ ﺍﻟﻄَّﺒَﺮِﻱُّ ﻣِﻦْ ﻣُﺘَﺄَﺧِّﺮِﻱ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻨَﺎ ﻭِﻓِﻲ ﺍْﻹِﺣْﻴَﺎﺀِ ﻟِﻠْﻐَﺰَﺍﻟِﻲ ﻭَﺍﻟْﻌَﺎﻗِﺒَﺔِ ﻟِﻌَﺒْﺪِ ﺍﻟْﺤَﻖِّ ﻋَﻦْ ﺃَﺣْﻤَﺪَ ﺑْﻦِ ﺣَﻨْﺒَﻞَ ﻗَﺎﻝَ ﺇِﺫَﺍﺩَﺧَﻠْﺘُﻢُ ﺍﻟْﻤَﻘَﺎﺑِﺮَ ﻓَﺎﻗْﺮَﺅُﻭْﺍ ﺑِﻔَﺎﺗِﺤَﺔِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻭَﺍﻟْﻤُﻌَﻮِّﺫَﺗﻦِﻴْ ﻭَﻗُﻞْ ﻫُﻮَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺃَﺣَﺪٌ ﻭَﺍﺟْﻌَﻠُﻮْﺍ ﺫَﻟِﻚَ ِﻷَﻫْﻞِ ﺍﻟْﻤَﻘَﺎﺑِﺮِ ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻳَﺼِﻞُ ﺇِﻟَﻴْﻬِﻢْ ‏( ﺷﺮﺡ ﺍﻟﺼﺪﻭﺭ ﺑﺸﺮﺡ ﺣﺎﻝ ﺍﻟﻤﻮﺗﻰ ﻭﺍﻟﻘﺒﻮﺭ ﻟﻠﺤﺎﻓﻆ ﺟﻼﻝ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﺍﻟﺴﻴﻮﻃﻲ / 1 304 )
.
"al-Qurthubi berkata mengenai hadis: 'Bacalah Yasin di dekat orang-orang yang meninggal' bahwa Hadis ini bisa jadi dibacakan di dekat orang yang akan meninggal dan bisa jadi yang dimaksud adalah membacanya di kuburnya. Saya (al-Suyuthi) berkata: Pendapat pertama disampaikan oleh mayoritas ulama. Pendapat kedua oleh Ibnu Abdul Wahid al-Maqdisi dalam salah satu kitabnya dan secara menyeluruh keduanya dikomentari oleh Muhib al-Thabari dari kalangan Syafiiyah. Disebutkan dalam kitab Ihya al-Ghazali, dalam al-Aqibah Abdulhaq, mengutip dari
Ahmad bin Hanbal, beliau berkata: Jika kalian memasuki kuburan, maka bacalah al-Fatihah, al-Muawwidzatain, al-Ikhlas, dan jadikanlah (hadiahkanlah) untuk penghuni makam, maka akan sampai pada mereka" (Syarh al-Shudur I/304)
.
4. Muhammad bin Ali al-Syaukani
.
ﻭَﺍﻟﻠَّﻔْﻆُ ﻧَﺺٌّ ﻓِﻰ ﺍْﻷَﻣْﻮَﺍﺕِ ﻭَﺗَﻨَﺎﻭُﻟُﻪُ ﻟِﻠْﺤَﻰِّ ﺍﻟْﻤُﺤْﺘَﻀَﺮِ ﻣَﺠَﺎﺯٌ ﻓَﻼَ ﻳُﺼَﺎﺭُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺇِﻻَّ ﻟِﻘَﺮِﻳْﻨَﺔٍ ‏( ﻧﻴﻞﺍﻷﻭﻃﺎﺭﻟﻠﺸﻮﻛﺎﻧﻲ 4 / 52 )
.
"Lafadz dalam hadis tersebut secara jelas mengarah pada orang yang telah meninggal. Dan lafadz tersebut mencakup pada orang yang akan meninggal hanya secara majaz. Maka tidak bisa diarahkan pada orang yang akan meinggal kecuali bila ada tanda petunjuk" (Nail al-Authar
IV/52)
.
5. Mufti Universitas al-Azhar Kairo Mesir, 'Athiyah Shaqar
.
ﻭَﺣَﻤَﻠَﻪُ ﺍﻟْﻤُﺼَﺤِّﺤُﻮْﻥَ ﻟَﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻘِﺮَﺍﺀَﺓِ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤَﻴِّﺖِ ﺣَﺎﻝَ ﺍْﻻِﺣْﺘِﻀَﺎﺭِ ﺑِﻨَﺎﺀً ﻋَﻠَﻰ ﺣَﺪِﻳْﺚٍ ﻓِﻰ ﻣُﺴْﻨَﺪِ ﺍﻟْﻔِﺮْﺩَﻭْﺱِ ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﻣَﻴِّﺖٍ ﻳَﻤُﻮْﺕُ ﻓَﺘُﻘْﺮَﺃُ ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﻳﺲ ﺇِﻻَّ ﻫَﻮَّﻥَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻟَﻜِﻦْ ﺑَﻌْﺾُ ﺍﻟْﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ ﻗَﺎﻝَ ﺇِﻥَّ ﻟَﻔْﻆَ ﺍﻟْﻤَﻴِّﺖِ ﻋَﺎﻡٌ ﻻَ ﻳَﺨْﺘَﺺُّ
ﺑِﺎﻟْﻤُﺤْﺘَﻀَﺮِ ﻓَﻼَ ﻣَﺎﻧِﻊَ ﻣِﻦِ ﺍﺳْﺘِﻔَﺎﺩَﺗِﻪِ ﺑِﺎﻟْﻘِﺮَﺍﺀَﺓِ ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﺇِﺫَﺍ ﺍﻧْﺘَﻬَﺖْ ﺣَﻴَﺎﺗُﻪُ ﺳَﻮَﺍﺀٌ ﺩُﻓِﻦَ ﺃَﻡْ ﻟَﻢْ ﻳُﺪْﻓَﻦْ ﺭَﻭَﻯ ﺍْﻟﺒَﻴْﻬَﻘِﻰ ﺑِﺴَﻨَﺪٍ ﺣَﺴَﻦٍ ﺃَﻥَّ ﺍﺑْﻦَ ﻋُﻤَﺮَ ﺍﺳْﺘَﺤَﺐَّ ﻗِﺮَﺍﺀَﺓَ ﺃَﻭَّﻝِ ﺳُﻮْﺭَﺓِ ﺍﻟْﺒَﻘَﺮَﺓِ ﻭَﺧَﺎﺗِﻤَﺘِﻬَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻘَﺒْﺮِ ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻟﺪَّﻓْﻦِ ﻓَﺎﺑْﻦُ ﺣِﺒَّﺎﻥَ
ﺍﻟَّﺬِﻯ ﻗَﺎﻝَ ﻓِﻰ ﺻَﺤِﻴْﺤِﻪِ ﻣُﻌَﻠِّﻘًﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺣَﺪِﻳْﺚِ ﺍﻗْﺮَﺀُﻭْﺍ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻮْﺗَﺎﻛُﻢْ ﻳﺲ ﺃَﺭَﺍﺩَ ﺑِﻪِ ﻣَﻦْ ﺣَﻀَﺮَﺗْﻪُ ﺍﻟْﻤَﻨِﻴَّﺔُ ﻻَ ﺃَﻥَّ ﺍﻟْﻤَﻴِّﺖَ ﻳُﻘْﺮَﺃُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺭَﺩَّ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟْﻤُﺤِﺐُّ ﺍﻟﻄَّﺒَﺮِﻯُّ ﺑِﺄَﻥَّ ﺫَﻟِﻚَ ﻏَﻴْﺮُ ﻣُﺴَﻠَّﻢٍ ﻟَﻪُ ﻭَﺇِﻥْ ﺳُﻠِّﻢَ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮْﻥَ ﺍﻟﺘَّﻠْﻘِﻴْﻦُ ﺣَﺎﻝَ ﺍْﻻِﺣْﺘِﻀَﺎﺭِ ‏( ﻓﺘﺎﻭﻯ ﺍﻷﺯﻫﺮ 7 / 458 )
.
"Ulama yang menilai sahih hadis diatas mengarahkan pembacaan Yasin di dekat orang yang akan meninggal. Hal ini didasarkan pada hadis yang terdapat dalam musnad al-Firdaus (al-Dailami) yang berbunyi: 'Tidak ada seorang mayit yang dibacakan Yasin di dekatnya, kecuali Allah
memberi kemudahan kepadanya.' Namun sebagian ulama mengatakan bahwa lafadz mayit bersifat umum yang tidak khusus bagi orang yang
akan mati saja. Maka tidak ada halangan untuk menggunakannya bagi orang yang telah meninggal, baik sudah dimakamkan atau belum. Al-
Baihaqi meriwayatkan dengan sanad yang hasan (al-Sunan al-Kubra No 7319) bahwa Ibnu Umar menganjurkan membaca permulaan dan penutup surat al-Baqarah di kuburannya setelah dimakamkan. Pendapat Ibnu Hibban dalam kitab sahihnya yang memberi catatan pada hadis diatas bahwa yang dimaksud adalah orang yang akan meninggal bukan mayit yang dibacakan di hadapannya, telah dibantah oleh Muhib al-
Thabari bahwa hal itu tidak dapat diterima, meskipun talqin
kepada orang yang akan meninggal bisa diterima" (Fatawa al-Azhar VII/458)
.
6. al-Hafidz Ibnu Hajar al-'Asqalani
.
ﺗَﻨْﺒِﻴْﻪٌ ﻗَﺎﻝَ ﺍﺑْﻦُ ﺣِﺒَّﺎﻥَ ﻓِﻲ ﺻَﺤِﻴْﺤِﻪِ ﻋَﻘِﺐَ ﺣَﺪِﻳْﺚِ ﻣَﻌْﻘِﻞٍ ﻗَﻮْﻟُﻪُ ﺍﻗْﺮَﺀُﻭْﺍ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻮْﺗَﺎﻛُﻢْ ﻳﺲ ﺃَﺭَﺍﺩَ ﺑِﻪِ ﻣَﻦْ ﺣَﻀَﺮَﺗْﻪُ ﺍﻟْﻤَﻨِﻴَّﺔُ ﻻَ ﺃَﻥَّ ﺍﻟْﻤَﻴِّﺖَ ﻳُﻘْﺮَﺃُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﻭَﻛَﺬَﻟِﻚَ ﻟَﻘِّﻨُﻮْﺍ ﻣَﻮْﺗَﺎﻛُﻢْ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺭَﺩَّﻩُ ﺍﻟْﻤُﺤِﺐُّ ﺍﻟﻄَّﺒَﺮِﻱ ﻓِﻲ ﺍْﻷَﺣْﻜَﺎﻡِﻭَﻏَﻴْﺮِﻩِ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻘِﺮَﺍﺀَﺓِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻟَﻪُ ﻓِﻲ ﺍﻟﺘَّﻠْﻘِﻴْﻦِ ‏( ﺗﻠﺨﻴﺺ ﺍﻟﺤﺒﻴﺮ ﻓﻲ ﺗﺨﺮﻳﺞ ﺃﺣﺎﺩﻳﺚ ﺍﻟﺮﺍﻓﻌﻲ ﺍﻟﻜﺒﻴﺮ ﻟﻠﺤﺎﻓﻆ ﺍﺑﻦ ﺣﺠﺮ 2 / 245 )
.
"Ibnu Hibban dalam kitab sahihnya memberi komentar pada hadis Ma'qil diatas bahwa yang dimaksud adalah orang yang akan meninggal bukan mayit yang dibacakan di hadapannya. Begitu pula hadis: 'Tuntunlah orang yang akan mati diantara kalian dengan Lailahaillallah,' dan
telah dibantah oleh Muhib al-Thabari dalam kitab al-Ahkam bahwa hal itu tidak dapat diterima dalam hal membaca Yasin, sementara talqin
kepada orang yang akan meninggal bisa diterima" (Talkhis al-Habir II/245)
.
7. Muhammad al-Shan'ani
.
ﻭَﺃَﺧْﺮَﺝَ ﺃَﺑُﻮْ ﺩَﺍﻭُﺩَ ﻣِﻦْ ﺣَﺪِﻳْﺚِ ﻣَﻌْﻘِﻞِ ﺑْﻦِ ﻳَﺴَﺎﺭٍ ﻋَﻨْﻪُ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠّﻢَ ﺍِﻗْﺮَﺍﺀُﻭﺍ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻮْﺗَﺎﻛُﻢْ ﻳﺲ ﻭَﻫُﻮَ ﺷَﺎﻣِﻞٌ ﻟِﻠْﻤَﻴِّﺖِ ﺑَﻞْ ﻫُﻮَ ﺍﻟْﺤَﻘِﻴْﻘَﺔُ ﻓِﻴْﻪِ ‏( ﺳﺒﻞ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﺑﺸﺮﺡ ﺑﻠﻮﻍ ﺍﻟﻤﺮﺍﻡ ﻟﻤﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺇﺳﻤﺎﻋﻴﻞ ﺍﻷﻣﻴﺮ ﺍﻟﻜﺤﻼﻧﻲﺍﻟﺼﻨﻌﺎﻧﻲ 2 / 119 )
.
"Hadis riwayat Abu Dawud dari Ma'qil 'Bacalah Yasin di dekat orang-orang yang meninggal' ini, mencakup pada orang yang telah meninggal, bahkan hakikatnya adalah untuk orang yang meninggal" (Subul al-Salam Syarah Bulugh al-Maram II/119)
Riwayat lain yang menguatkan adalah:
.
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺣَﻔْﺺُ ﺑْﻦُ ﻏِﻴَﺎﺙٍ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤُﺠَﺎﻟِﺪِ ﻋَﻦِ ﺍﻟﺸَّﻌْﺒِﻲِّ ﻗَﺎﻝَ ﻛَﺎﻧَﺖِ ﺍﻷَﻧْﺼَﺎﺭُ ﻳَﻘْﺮَﺅُﻭْﻥَ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟْﻤَﻴِّﺖِ ﺑِﺴُﻮْﺭَﺓِ ﺍﻟْﺒَﻘَﺮَﺓِ ‏( ﻣﺼﻨﻒ ﺍﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺷﻴﺒﺔ ﺭﻗﻢ 10953 )
.
"Diriwayatkan dari Sya'bi bahwa sahabat Anshor membaca surat al-Baqarah di dekat orang yang telah meninggal" (Mushannaf Ibnu Abi Syaibah No 10963)
.
Begitu pula atsar di bawah ini:
.
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻭَﻛِﻴْﻊٌ ﻋَﻦْ ﺣَﺴَّﺎﻥَ ﺑْﻦِ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴْﻢَ ﻋَﻦْ ﺃُﻣَﻴَّﺔَ ﺍﻷَﺯْﺩِﻱِّ ﻋَﻦْ ﺟَﺎﺑِﺮِ ﺑْﻦِ ﺯَﻳْﺪٍ ﺃَﻧَّﻪُ ﻛَﺎﻥَ ﻳَﻘْﺮَﺃُ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟْﻤَﻴِّﺖِ ﺳُﻮْﺭَﺓَ ﺍﻟﺮَّﻋْﺪِ ‏( ﻣﺼﻨﻒ ﺍﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺷﻴﺒﺔ ﺭﻗﻢ 10957 )
.
."Diriwayatkan dari Jabir bin Zaid bahwa ia membaca surat al-Ra'd di dekat orang yang telah meninggal" (Mushannaf Ibnu Abi Syaibah No 10967)
.
Bahkan ahli hadis al-Hafidz Ibnu Hajar memperkuat riwayat tersebut:
.
ﻭَﺃَﺧْﺮَﺝَ ﺍﺑْﻦُ ﺃَﺑِﻰ ﺷَﻴْﺒَﺔَ ﻣِﻦْ ﻃَﺮِﻳْﻖِ ﺃَﺑِﻰ ﺍﻟﺸَّﻌْﺜَﺎﺀِ ﺟَﺎﺑِﺮِ ﺑْﻦِ ﺯَﻳْﺪٍ ﻭَﻫُﻮَ ﻣِﻦْ ﺛِﻘَﺎﺕِ ﺍﻟﺘَّﺎﺑِﻌِﻴْﻦَ ﺃَﻧَّﻪُ ﻳَﻘْﺮَﺃُ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟْﻤَﻴِّﺖِ ﺳُﻮْﺭَﺓَ ﺍﻟﺮَّﻋْﺪِ ﻭَﺳَﻨَﺪُﻩُ ﺻَﺤِﻴْﺢٌ ‏( ﺭﻭﺿﺔ ﺍﻟﻤﺤﺪﺛﻴﻦ ﻟﻠﺤﺎﻓﻆ ﺍﺑﻦ ﺣﺠﺮ 10 / 266 )
.
"Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dari jalur Jabir bin Zaid, ia termasuk Tabi'in yang terpercaya, bahwa ia membaca surat al-Ra'd di dekat orang
yang telah meninggal. Dan Sanadnya adalah sahih! " (Raudlat al-Muhadditsin X/226)
.
Dari uraian ini dapat diketahui bahwa tuduhan hadis palsu dalam beberapa fadilah surat Yasin karena mereka hanya melihat dari satu jalur riwayat saja, sementara dalam hadis tersebut memiliki banyak jalur riwayat. Hal inilah yang sering menjadi kecerobohan dari Ibnu al- Jauzi dalam kitabnya 'al-Maudluat' yang menuai kritik tajam dari ahli hadis lain, seperti Ibnu Hajar, al-Suyuthi dan lain-lain.
.
Al-Hafidz al-Haitsami berkata: "Dalam sanadnya ada perawi bernama Mahfudz bin Maisur, Ibnu Hatim tidak memberi penilaian sama sekali kepadanya" (Majma' al-Zawaid No 660). Ini menunjukkan hadis tersebut tidak dlaif.
.
Jd tdk ada dalil MENGHARAMKAN,MELARANG Membaca surah yasin terkhusus dalam tahlilan,syukuran dll..
.
Mereka yang anti tahlilan baca yasin hanya golongan minoritas yg tdk TDK sepaham dgn Salafus sholeh tetapi LUCUNYA mengaku ikut paham salaf dan mereka GEMBAR GEMBORKAN dalam merekrut angggota dan menipu umat yg dangkal ilmu agama.
.
.
Terkait pahala bacaan.
.
Diatas telah dijelaskan tentang pendapat imam safii tetapi sebagai pelengkap perhatikan hal berikut.
.
Dalam tafsir Ibn Katsir (Abul Fida Ibn Katsir al Dimasyqi Al Syafi’i) 774 H beliau mengomentari ayat
39 surah an Najm (IV/236: Dar el Quthb), beliau mengatakan Imam Syafi’i berkata bahwa tidak
sampai pahala itu, tapi di akhir nya beliau berkomentar lagi
.
ﻓﺄﻣﺎ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻓﺬﺍﻙ ﻣﺠﻤﻊ ﻋﻠﻰ ﻭﺻﻮﻟﻬﻤﺎ ﻭﻣﻨﺼﻮﺹﻣﻦ ﺍﻟﺸﺎﺭﻉ ﻋﻠﻴﻬﻤﺎ
.
bacaan alquran yang dihadiahkan kepada mayit itu
sampai,Menurut Imam Syafi’i pada waktu beliau masih di
Madinah dan di Baghdad, qaul beliau sama dengan Imam Malik dan Imam Hanafi, bahwa bcaan al-Quran tidak sampai ke mayit, Setelah beliau pindah ke mesir, beliau ralat perkataan itu dengan mengatakan bacaan alquran yang dihadiahkan ke mayit itu
sampai dengan ditambah berdoa “ Allahumma awshil. …dst.”, lalu murid beliau Imam Ahmad dan kumpulan murid2 Imam Syafi’i yg lain berfatwa bahwa bacaan
alquran sampai.
.
Nah dengan demikian jika bacaan itu di iringi dgn tujuan,niat maka pada hakekatnya sampai.
.
Ada beberapa ayat sangat jelas bahwa mendoakan umat muslim itu juga printah Allah dan jk ada printah Allah maka Allah lebih tahu perkara doa dan pahalanya.
.
Contoh ayat.
.
Surat al-Hasyr : 10
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan Saudara-saudara kami
yang Telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb
kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.”
.
Surat Muhammad : 19
.
“Maka Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah
(sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah
mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu
tinggal”.
.
Ayat ayat di atas jelas kewajiban memohonkan ampunan kepada sesama saudara muslim dan tentu dgn banyak cara salah satunya tahlilan.baca yasin ayat ayat lain seperti contoh dlm dalil dalil diatas.
.
Bagi yg tdk suka tahlilan silahkan tetapi jangan pernah mengklaim haram,bidah berdasarkan azaz prasangka dan jika memang ikut salafus sholeh jgn cuma BERMOTTO mengklaim saja tetapi prakteknya menentang paham salafus sholeh hanya krn TAKLID BUTA pada pemimpin golonganya yg justru sama sekali bukan ulama salaf bahkan fatwanya tdk di akui serta di sepakati mayoritas umat islam.
.
Kalo boleh saya katakan,golongan macam wahabi tdk pernah di kenal ulama dahulu sejak masa rasulullah.bahkan tergolongan golongan baru..era modren..yg ulamanya tdk satupun hidup di masa salaf.
Dan hal hal lain tdk ada mayoritas umat islam dunia merujuk kitab kitab baru krn golongan baru macam wahabi.
.
Jd tidak usah berfatwa fatwa,berdalil dalil dgn kitab ulama wahabi krn tidak laku kecuali oleh pengikutnya saja yg sudah ketularan masuk golongan wahabi..
.
Mereka ini tdk ada bedanya orang orang yg ketularan gafatar.ldii.ahmadiyah..hti..ji..syiah..dll..
semuanya terjebak kerena dasarnya DANGKAL dan setelah masuk belagak pinter,ngaku ahli sunnah,gaya jadi ngalim,pakem,pas di uji dgn byk ilmu..malah bingung.muter muter..

Aneh bukan ?

Ya aneh..karna memang begitulah orang bodoh terjebak aliran sesat.intaha.
Ya Salam

No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...