Wednesday, August 1, 2018
Lima Kiai yang Sakti di Tanah Jawa
Kiai identik dengan seorang pemimpin di pondok pesantren. Selain itu, kiai juga identik dengan kemahiran dan menguasai ilmu-ilmu agama. Akan tetapi, ada juga kiai yang memiliki kesaktian luar biasa. Nah, kali ini saya akan membahas tentang lima kiai yang paling sakti di tanah Jawa, seperti yang dilansir di masrukhan.net (29/07/18).
1. Gus Maksum
wartaislami.com
Siapa yang tidak mengenal kiai gondrong ini? Ya, Gus Maksum terkenal dengan rambut gondrongnya yang tidak mempan dipotong. Bahkan beliau bisa menyemburkan api, tidak mempan dilukai dengan senjata tajam dan lain sebagainya.
2. Kiai Abbas Buntet
republika.co.id
Kiai Abbas Buntet berasal dari Cirebon. Masa muda kiai Abbas dihabiskan untuk mengobarkan semangat kepahlawanan terhadap penjajahan Belanda. Tidak heran, jika pondok pesantrennya (kala itu) dijadikan markas pergerakan kaum Republik untuk melawan penjajahan.
3. Kiai Amin
nu.or.id
Kiai Amin berasal dari Cirebon. Kiai ini juga memiliki kesaktian yang luar biasa. Beliau pernah ikut mengobarkan semangat dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Dikabarkan, kiai Amin kebal akan tembakan-tembakan, bahkan beliau tidak mempan dibom sebanyak delapan kali.
4. Kiai Hamid
forummuslim.org
Kiai Hamid berasal dari Pasuruan. Dikabarkan, pada masa pemerintahan orde baru, kiai Hamid diajak untuk masuk ke partai pemerintah. Beliau menyambut dengan ramah. Ketika hendak menandatangani surat perjanjian, pulpen yang dipegang kiai Hamid tiba-tiba macet. Begitu diganti dengan pulpen lain, masih saja tetap macet. Subhanallah, kiai Hamid adalah panutan kita bersama.
5. Gus Dur
kompas.com
Siapa yang tidak mengenal Gus Dur? Gus Dur juga memiliki kesaktian yang luar biasa. Beliau sering memberikan prediksi-prediksi kepada seseorang dan hasilnya menjadi kenyataan. Misal KH Said Aqil Siradj yang diprediksi Gus Dur akan menjadi ketua umum PBNU (kala itu). Prediksi itu menjadi kenyataan.
Itulah lima kiai yang paling sakti di tanah Jawa, seperti yang dilansir di masrukhan.net (29/07/18). Bagaimana menurut Anda? Semoga artikel ini bisa memberi wawasan baru untuk Anda.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
Rifdah Farnidah seorang Hafidzah asal Kecamatan Tanjungkerta, Kab. Sumedang Jawa Barat, berhasil meraih juara 2 pada Musabaqoh Hifdzil Qu...
-
Kata fitnah berakar dari kata fatana. Ketika seseorang berkata fatantu al-fidhdhah wa al-dzahab, artinya adalah bahwa ia membakar perak...
-
Suku Chaniago adalah suku asal yang dibawa oleh Datuk Perpatih Nan Sebatang yang merupakan salah satu suku induk di Minangkabau selain su...
-
Alkisah, K.H. Muhammad Arwani disuruh ayahnya, KH. Amin, untuk mengantarkan adiknya, KH. Da`in Amin, untuk mentashihkan bacaan tahfidz Qu...
-
Beliau (Sofyan Tsauri) sampai berani bersumpah atas nama ALLAH bahkan berani Bermubahalah jika ada yang menuduh dia berdusta atas apa yan...
-
Bukan untuk dibeda-bedakan dan bukan pula minta untuk diistimewakan. NU memang istimewa dan berbeda dengan ormas Islam lainnya. Walau sam...
-
A. Secara Etimologis (Bahasa) 1. Menurut Al-Lihyani (w. 215 H) Kata Al-Qur'an berasal dari bentuk masdar dari kata kerja (fi...
-
Dalam dunia wali atau sufistik, tidak ada yang tidak mungkin. Semuanya dapat menjadi mungkin atas izin Allah. Gambar yang kami pasang di ...
-
Saat mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, para kiai pesantren memahami dan menerapkan betul kalimat “Hubbul wathan minal iman”,...
-
Putusan Bahtsul Masail PWNU Jatim 1986 di PP. Asembagus Situbondo memutuskan sebagai berikut: Bagaimana hukumnya operasi plastik di waj...

No comments:
Post a Comment