Saturday, September 8, 2018

NU Siap Menggebuk Kelompok Anti NKRI


Generasi muda Indonesia harus dapat selalu menjaga keutuhan bangsa dan mengisi kemerdekaan dengan berbagai macam kegiatan yang positif. Hal ini agar generasi muda sebagai harapan bangsa bisa terus bersatu demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang terus bersatu tak terpecah belah.

Negara Indonesia yang tercinta ini menjalani proses panjang untuk mencapai kemerdekaan. Di dalam sejarah yang panjang ituada banyak tetesan air mata, darah dan nyawa. Berkat perjuangan dan semangat cinta tanah air para pahlawan, para kiyai, dan para santri yang gigih dan berani maka kemerdekaan Indonesia dapat dirasakan generasi masa kini.

Perjuangan kemerdekaan bukanlah perkara mudah, karena itu tidak ada lasan lain untuk tidak mempertahankan kemerdekaan itu meskipun harus ditukar dengan nyawa seperti para pendahulu. Mempertahankan dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini termaktub jelas didalam Pancasila dan UUD 45. NKRI harga mati.

Sejarah telah membuktikan, peran NU dalam mempertahankan kesatuan NKRI sangat nyata. Para ulama dan santri pejuang telah berkorban jiwa dan raga dalam mewujudkan kemerdekaan yang sekarang sudah dinikmati bangsa Indonesia. NU memang mempunyai andil dalam mendirikan Negara dan bangsa Indonesia. Mulai dari era penjajah, orde lama, orde baru, sampai reformasi, NU mewarnai perpolitikan di Indonesia.

Tumbuh dan berkembangnya kelompok radikal, khususnya yang dipengaruhi oleh kelompok radikal Islam trans-nasional, seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) memiliki benang merah yaitu dengan tujuan politik kekuasaan yang paling mutlak yaitu : anggapan bahwa sistem politik negara-bangsa, ideologi negara, adalah bukan bersumber dari ajaran agama, oleh karenanya harus digantikan oleh sistem yang mereka klaim merupakan bagian dari ajaran agama Islam, yaitu : khilafah (Daulah Islamiyah).

Meskipun pemerintah Indonesia telah resmi membubarkan Hizbut Tahir Indonesia (HTI), tapi eks HTI dan kelompok radikal lainnya tidak pernah berhenti melakukan propaganda perpecahan NKRI melalui akselerasi kampanye, rekrutmen, dan penetrasi ideologis pada generasi muda. Gerakan mereka juga seolah telah berhasil menciptakan permusuhan antar elit politik. Hal semacam ini menimbulkan sinisme bahwa demokrasi bukan yang terbaik. Sehingga kelompok radikali diangap mampu menjadi alternatif bagi masyarakat yang kecewa dengan demokrasi. Implementasi demokrasi di Indonesia memang sedang sengaja dibikin seolah bermasalah agar semakin mudah dimanfaatkan oleh kelompok radikal untuk menawarkan sistem khilafah-nya.

Mereka sungguh cerdik agar diterima dan mendapatkan simpatisan dan anggota. Mereka bergaya sangat sopan, bahasanya dibikin santun, berbicaranya penuh simpatik, dan sangat berusaha menguasai psikologis sasaran dan selalu mengatakan sebagai bagian dari dakwah. Dan dalam berdakwah mereka pun meyakinkan bahwa akan selalu menghadapi tantangan, perlawanan, dan cobaan dari orang-orang sekitar sebagaimana Rasulullah dulu ketika berdakwah. Bahkan, penggunaan kalimat tauhid dalam simbol mereka cukup ampuh untuk menutupi gerakan mereka yang cara dan prilakunya jauh dari nilai2 ketauhidan yang semestinya.

Sekecil apa pun, gerakan radikalisme yang tidak sesuai asas dan ideologi negara memang harus ditumpas, harus dibendung secara sistematis. Dan kader NU akan selalu konsisten dan sabar dalam menjaga keutuhan NKRI dan Pancasila. Hal itu diwujudkan dengan cara mengajarkan kepada masyarakat untuk mengedepankan sikap moderat dan tasamuh (toleran) dalam kebinnekaan berbangsa dan kehidupan beragama. Melihat semakin derasnya kelompok-kelompok yang terus berusaha merongrong NKRI, kalau saja tidak ada NU, dan jika saja kader muda NU tidak sabar, mungkin Indonesia sudah bubar.

Untuk menjaga bangsa yang dihuni berbagai macam agama dan suku memang tidak lah mudah. Namun sampai detik ini, NU bagaikan karang ditengah ombak yang terus berdiri kokoh meskipun banyak yang menyerang dan memfitnah. NU dan para kadernya sudah kenyang dengan fitnah murahan. Kita kader NU meyakini spirit dan doa KH. Hasyim Asyari, “Ya Jabbar, Ya Qohhar” Siapa yang melawan NU akan hancur.

Para kelompok radikal memang semakin ngeyel, semakin ngawur gerakannya, semakin sering menebar fitnah, tapi kader NU akan terus menjaga NKRI dengan sabar, kecuali jika sudah ada komando dari pemimpin tertinggi, kader NU siap gebug dan apapun akan dilakukan para kader muda NU untuk mempertahankan NKRI, meskipun harus ditukar dengan nyawa.

( Abdul Muiz )

No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...