Thursday, January 24, 2019
Hari Gini Masih Suka Teriak Kriminalisasi Ulama?
Oleh Suryono Zakka
Mengapa mereka teriak kriminalisasi ulama?
Karena teriak kriminalisasi ulama adalah jurus yang jitu untuk menuduh pemerintah anti ulama dan anti Islam.
Apakah agenda sebenarnya dibalik teriak kriminalisasi ulama?
Menjauhkan rakyat dari pemerintah sehingga pemerintah dibenci oleh rakyat dan utamanya dibenci umat Islam karena pemerintah digambarkan sebagai musuh ulama atau musuh Islam.
Apa yang mereka harapkan setelah rakyat membenci pemerintah?
Rakyat akan memilih pemimpin dan pemerintahan sesuai dengan selera mereka yakni ganti sistem, ganti Pancasila atau minimal negara kacau kalau tidak sekalian bubar. Bubarnya Pancasila adalah tanda bangkitnya khilafah.
Benarkah yang mereka perjuangkan adalah membela Islam?
Sangat tidak benar. Mereka sejatinya tidak membela Islam melainkan membela kepentingan kelompoknya terutama memperjuangkan agenda politik murahan yakni khayalan negara khilafah dengan menghalalkan segala cara.
Apa buktinya jika mereka tidak memperjuangkan kepentingan ulama dan umat Islam?
Mereka memusuhi umat Islam diluar kelompoknya bahkan umat Islam diluar kelompoknya akan dicap sebagai kafir, antek asing, munafik, syiah, liberal dan stigma buruk lainnya. Anti toleransi dan anti perbedaan pendapat.
Mereka membela bahkan memuja ulama yang sehaluan politik dengan kelompoknya. Ulama yang berbeda haluan akan dicaci maki dan difitnah tanpa adab. Ulama hanya dijadikan sebagai komoditas politik. Tak pandang bulu, siapapun yang berbeda garis politik dengan minhum akan dianggap musuh.
Benarkah pemerintah saat ini anti Islam dan gemar mengkriminalisasi ulama?
Keliru. Pemerintah sangat dekat dengan ulama, sangat dekat dengan umat Islam. Ada banyak jasa pemerintah saat ini bagi perkembangan umat Islam. Pemerintah hanya anti terhadap provokator, pemecah belah dan anti Pancasila. Pemerintah tidak ada kompromi terhadap provokator yang menyamar sebagai ulama.
Teriak kriminalisasi ulama hanya muncul di masa pemerintahan ini. Pemerintahan-pemerintahan sebelumnya tidak pernah dicap anti Islam dan tidak pernah diteriaki anti ulama walau tokoh-tokoh perusak NKRI yang mereka juluki sebagai ulama kerap masuk penjara.
Benarkah mereka sangat anti Pancasila dan hendak mewujudkan sistem khilafah?
Sangat jelas sekali. Simbol-simbol, jargon dan media khilafah sudah menyebar diberbagai lini. Hanya tinggal menunggu waktu. Liciknya, mereka bersembunyi dibalik simbol-simbol Islam. Klaim sebagai pembela tauhid, pembela panji rasulullah dan pewaris khilafah nubuwwah. Hakikatnya mereka adalah pemberontak bertopeng tauhid.
Siapa saja yang dianggap musuh kelompok minhum dan penghalang bagi proyek khilafah?
Pemerintah dan kelompok Islam moderat semacam NU dan Muhammadiyah. Menurut minhum, pemerintah saat ini adalah wujud dari pemerintahan kafir karena anti terhadap agenda politik khilafah. NU dan Muhammadiyah adalah ormas moderat yang sangat setia kepada Pancasila, tak sedikitpun tertarik dengan iming-iming proyek khilafah. Jadi, pemerintah dan ormas moderat seperti NU dan Muhammadiyah adalah musuh terbesar mereka.
Untuk itu, warga NU, Muhammadiyah dan sahabat-sahabat ormas moderat yang tentunya sangat cinta kepada Pancasila, jangan pernah tertipu oleh provokasi dan agitasi kaum khilafah! Mari jaga NKRI bersama-sama dari kelompok perusak.
Hari gini masih teriak kriminalisasi ulama? Hari gini masih semangat jualan khilafah? Ya sudahlah!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Infithaar (Terbelah). Surah Makkiyyah; Surah ke 82: 19 ayat “BismillaaHir rahmaanir rahiim. 1. apabila lang...
-
Namanya adalah Syeikh Subakir. Seorang mubaligh nusantara dari Persia, Iran. Tak banyak orang tahu dan mengenal nama Syekh Subakir. Padah...
-
Hizbut Tahrir memiliki dua bendera, berwarna putih yang disebut Liwa' dan warga hitam yang disebut Rayah. Mereka mengklaim 2 bendera ...
-
Soeharto Lahir di Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta, 8 Juni 1921. Ia lahir dari keluarga petani yang menganut Kejawen. Keyakinan keluarga...
-
A. Secara Etimologis (Bahasa) 1. Menurut Al-Lihyani (w. 215 H) Kata Al-Qur'an berasal dari bentuk masdar dari kata kerja (fi...
-
Ada perbedaan mendasar antara ideologi Wahabi dengan Aswaja. Bagi masyarakat yang tidak paham tentang belantara online, akan mudah terper...
-
Baru-baru ini Nahdlatul Ulama sedang didera ujian berupa fitnah-fitnah dari pihak yang berseberangan dengan Nahdlatul Ulama. Bahkan banya...
-
Anda pasti sering mendengar istilah Cinta ditolak dukun bertindak. Bahkan sebelum menyatakan cinta pun menggunakan jasa dukun, ajian pele...
-
Oleh Rijalul Wathon Al-Madury Sayyid Kamal al-Haydari yg dengan nama lengkap Kamal bin Baqir bin Hassan al-Haydari (السيد كمال بن باقر ...
-
Di dalam Sejarah Melayu dan Hikayat Raja-Raja Pasai, terdapat sebuah hadits yang menyebutkan Rasulullah menyuruh para sahabat untuk berda...
No comments:
Post a Comment