Sunday, June 7, 2020
Kesesatan Jargon Kembali pada Al-Qur'an dan Sunnah
Kelompok Wahabi paling getol mengkampanyekan jargon kembali pada Al-Qur'an dan sunnah. Disetiap pengajiannya selalu didengungkan "ayo kita kembali pada Al-Qur'an dan sunnah".
Kalimat yang terus menerus mereka ulang diantaranya: "tidak usah pakai madzhab karena madzhab penyebab perpecahan umat", "kita kembali pada ajaran Islam yang murni sesuai ajaran rasulullah dan sahabat". Begitulah jargon-jargon Wahabi.
Bagi masyarakat awam, jargon semacam itu tampaknya indah dan bagus. Simpel dan tidak perlu bertele-tele pakai imam madzhab. Lebih pure (murni) dan ori (asli). Bagi kalangan yang paham agama terutama ulama NU jargon semacam itu sungguh sesat dan menyesatkan untuk tidak mengatakan kacau balau. Memahami agama tak sesimpel itu.
Bagaimana mungkin memahami Islam langsung memakai Al-Qur'an dan sunnah tanpa tafsir dari ulama? Tanpa mengetahui asbabun nuzul, nasikh-mansukh, muhkam-mutasyabihat, makkiyyah-madaniyah, ayat 'am dan khash dan perangkat lain ilmu tentang Al-Qur'an. Sungguh bohong jika bisa memahami Al-Qur'an dan sunnah tanpa memerlukan bantuan ulama tafsir dan ulama hadits. Tanpa memakai pendapat imam madzhab, mustahil bisa ibadah dengan benar.
Tidak pernah hidup dengan nabi, tidak pernah berinteraksi dengan sahabat kok langsung mau menafsirkan Al-Qur'an dan sunnah? Para sahabat saja yang jelas-jelas hidup bersama rasulullah tidak semuanya ahli Al-Qur'an dan tidak semuanya ahli hadits. Lha ini kok ada umat akhir zaman yang hidup 1400 tahun setelah rasulullah langsung mau menafsirkan Al-Qur'an dan sunnah dengan otaknya. Sungguh pekok kuadrat.
Lantas apa maksud tersembunyi dari jargon Wahabi mengajak kembali pada Al-Qur'an dan hadits? Kita harus paham bahwa jargon ini bukan jargon biasa melainkan jargon menipu alias taqiyah ala Wahabi. Bagi kalangan awam yang tidak pernah nyantri tentu akan tertipu dengan jargon ini. Tipuan muslihat kaum Wahabi yang sasarannya adalah kaum remaja milenial.
Misi Wahabi dari jargon ini adalah untuk menjauhkan umat dari ulama. Menjauhkan umat dari ulama Aswaja yang ilmunya lurus, bersanad sampai kerasulullah. Dengan jauhnya umat dari ulama, maka umat akan masuk perangkap Wahabi berikutnya. Apa perangkap Wahabi selanjutnya?
Wahabi bertujuan mempromosikan ulama versi mereka. Itulah yang disebut ulama Wahabi. Agar umat mengukuti ulama yang direkomendasikan oleh pengikut Wahabi. Antek-antek Wahabi ini terus menerus merekomendasikan ulama mereka kepada masyarakat awam yang mereka anggap ulama lurus melebihi ulama madzhab dan ulama tafsir.
Tokoh-tokoh Wahabi yang kerap dikutip dan dishare oleh bolo-bolo Wahabi tidak jauh dari beberapa tokoh ini, diantaranya Muhammad bin Abdul Wahab (pendiri Wahabi), Albani (tokoh hadits versi Wahabi), bin Baz dan Shalih Utsaimin (ahli fatwa versi Wahabi) dan Ibnu Taimiyah (teolog yang dianut Wahabi).
Itulah inkonsistensi Wahabi. Mengajak kembali pada Al-Qur'an dan sunnah, mengajak anti madzhab kemudian mengajak ikut tokoh-tokoh versi mereka. Jadi pada dasarnya, Wahabi itu mengajak anti madzhab empat tapi mengajak ikut madzhab versi mereka yakni pola pikir dan ideologi Wahabi. Walaupun mereka mengaku anti madzhab namun hakikatnya mereka juga bermadzhab yakni madzhab Wahabi.
Semoga kita semua bisa memahami tipu muslihat Wahabi ini sehingga tidak tersesat yang akhirnya gabung bersama Wahabi. Cara selamat adalah nderek dan selalu ikut dawuh ulama NU.
Oleh Suryono Zakka, Aswaja Sumsel
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
Biografi Imam Muhammad Sulaiman al-Jazuliy Nama beliau adalah Abu Abdillah Muhammad Ibn Sulaiman al-Jazuliy al-Simlaliy al-Syarif al-H...
-
Oleh Ade Armando Ketika saya memutuskan untuk bertemu jawara Bekasi, Damin Sada, untuk mengklarifikasi pernyataan saya tentang 'aza...
-
A. Secara Etimologis (Bahasa) 1. Menurut Al-Lihyani (w. 215 H) Kata Al-Qur'an berasal dari bentuk masdar dari kata kerja (fi...
-
Oleh: Mufti Besar Mesir Fadlilatussyaikh DR. Ali Jum'ah. 1. Kekufuran adalah urusan keyakian di hati. Tidak ada yang mengetahui hak...
-
By Suryono Zakka Negara ini didirikan bukan oleh orang yang tidak paham dengan agama. Negara ini didirikan oleh agamawan (ulama) dan...
-
Tugas Iblis adalah membuat kerusakan dan kesesatan. Dialah biang kerusakan dimuka bumi ini. Meskipun dia makhluk terkutuk, mulanya dia ad...
-
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْ...
-
Lihatlah hiruk pikuk dunia maya, terutama media sosial yang penuh dengan pertengkaran, ujaran kebencian (hate speech), dan konten-konten ...
-
Gerakan Tarbiyah atau Usrah muncul sekitar tahun 80-an hingga 90-an yang muncul sebagai gerakan pendidikan agama (tarbiyah) dan kekeluarg...
-
Diantara fashal dalam ilmu fiqih muamalat adalah pembicaraan panjang mengenai konsep ijaroh. Ijârah adalah (عقد على منفعة مقصودة معلومة قاب...
No comments:
Post a Comment