Tuesday, August 7, 2018
Islam Nusantara Perspektif Air Mutlak
AIR MUTLAK DAN ISLAM NUSANTARA http://www.annahlbsdcity.com/kegiatan/artikel/serba-serbi/air-mutlak-dan-islam-nusantara/
AIR MUTLAK DAN ISLAM NUSANTARA
Oleh: @deden_mm
Islam itu universal. Ibarat air, Islam adalah air muthlaq. Status fiqihnya disebut thahir muthahir. Yaitu suci dan mensucikan. Air muthlaq bukan sama sekali tidak tersentuh batasan (qayd). Melainkan mempunyai karakter batasan tapi tidak mengikat. Yakni, dalam istilah fiqihnya disebut “bukan qayd lazim.”
Misalnya air hujan. Dia air muthlaq. Kata “hujan” pada idiom air hujan adalah batasan (qayid). Tapi tidak menyebabkan air kehilangan sifat muthlaqnya. Karena batasan tersebut tidak mengikat. Artinya batasan itu akan hilang dan berganti dengan yang lain apabila pindah tempatnya.
Jika pindah ke sungai maka disebut “air sungai.” Jika pindah ke sumur maka disebut air sumur. Jika pindah ke laut maka disebut air laut. Jika pindah ke gunung maka disebut ait gunung. Dan jika pindah ke ember maka disebut air ember. Yakni kata setelah “air” tidak mengganggu kemuthlaqan air karena tidak tetap.
Demikian pula Islam. Tidak ada batasan yang mengikatnya. Kata Nusantara dalam idiom Islam Nusantara sama sekali tidak mengganggu keuniversalan Islam. Karena ibarat air muthlaq di atas, batasan tersebut tidak mengikat. Disebut Islam Nusantara karena bertempat di Nusantara. Jika pindah ke Amerika maka disebut Islam Amerikan. Jikan pindah ke Eropa dan Afrika.
Islam Nusantara dan Islam Amerika adalah Islam yang sama. Denikian pula Islam Eropa dan Afrika. Ibarat samanya air sungai dengan air hujan. Juga air gunung dan air-air muthlaq lainnya. Hanya tentu saja, meski sesama air-air muthlaq itu sama-sama air, air di suatu tempat akan berbeda kadar kebeningan, kadar mineral dan PH-nya.
Air gunung yang mengalir dari sela-sela mata air setelah melalui proses panjang penyaringan bebatuan akan berbeda dengan air sungai pada umumnya. Bahkan semua orang mengerti perbedaan air zamzam dengan air-air lainnya di dunia. Padahal sama-sama air muthlaq.
Islam Nusantara adalah Islam yang sama dengan Islam Arab, Islam Amerika, Islam Eropa, dan Islam Afrika. Tapi tentunya masing-masing pasti mempunyai mumayyizat (keistmewaan) yang berbeda-beda. Dan Islam yang telah mengalir begitu lama bersama bebatuan kearifan lokal gunung-gunung Nusantara dan tampil mengkristal membawa Indonesia menjadi negara dengan mayoritas muslim terbesar paling aman di dunia kemudian layak diusung sebagai Islam Percontohan untuk dunia dengan nama Islam Nusantara.
Fakta-fakta Islam Nusantara yang sedemikian rupa dapat “dieskport” ke berbagai belahan dunia sebagai Islam yang rahmatan lil alamin. Termasuk ke Arab yang tak lain tempat kelahiran Islam. Nusantara ibarat pabrik air bersih yang tak pernah kering mengairi dunia, memberikan kesegaran pada kehidupan, bukan hanya manusia, tapi seluruh makhluk. Dan bukan hanya dunia tapi juga akhiratnya.
Cibinong, 2 Agustus 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
Ini adalah kasus yg banyak wahabi tidak tau antara klompok “Wah_biyah dan Wahabi_yah” bedakan kata dan hurufnya. Ini menyangkut pendiri...
-
Saat ini di manapun berada kita menyaksikan berbagai bencana, mulai dari gunung meletus, gempa bumi,dan bencana-bencana lain. Siapapun ak...
-
Beliau (Sofyan Tsauri) sampai berani bersumpah atas nama ALLAH bahkan berani Bermubahalah jika ada yang menuduh dia berdusta atas apa yan...
-
Oleh Rijalul Wathon Al-Madury Sayyid Kamal al-Haydari yg dengan nama lengkap Kamal bin Baqir bin Hassan al-Haydari (السيد كمال بن باقر ...
-
Saya termasuk pengagum kitab-kitab Karya penulis Mesir Syaikh Muhammad Khalid Tsabit. Salah satu karya beliau yang pernah saya baca berju...
-
1. Sejak kemarin, pendukung Prabowo ramai bahas pembakaran bendera HTI di Garut, yg dilakukan kader Banser. Anehnya, pendukung Prabowo me...
-
Dalam dunia wali atau sufistik, tidak ada yang tidak mungkin. Semuanya dapat menjadi mungkin atas izin Allah. Gambar yang kami pasang di ...
-
Suatu ketika KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di ajak oleh Prof. Dr. Sayyid Aqiel Al-Munawwar ke makam kakeknya di Palembang. Sampai di...
-
Oleh Fatur Pertama di Era Jokowi ini, ada Bank Wakaf Mikro yang masuk dalam pengawasan OJK. Apa itu Bank Wakaf Mikro? Lalu apa hubunga...
-
Ini adalah sampul kitab berjudul “Risâlah Silsilah al-Tharîqatain al-Qâdiriyyah wa al-Naqsyabandiyyah” karangan Syaikh Abdul Karim Banten...
No comments:
Post a Comment