Friday, August 31, 2018
Ketika Rasulullah Berhadapan dengan Kelompok Tagar Ganti Nabi
Sebagai refleksi tagar #2019 ganti presiden
Dahulu kala, di daerah Hijaz, khususnya Makkah dan Yatsrib, para warga aslinya tidak mengenal dalam tradisi ilmu pengetahuannya apa yang namanya ‘Nabi’. Bagi mereka, Ini istilah aneh dan mengada-ada, sehingga tidak mampu diterima. Karena, mereka cuma tahu bahwa penghubung dengan ‘Yang Ghaib’ cuma melalui Al-Kahin (Paranormal) dan Asy Syair (Penyair Mistis).
Lantas, dilahirkanlah di antara mereka sosok manusia paripurna yang diberi nama Muhammad, atau Ahmad (dalam literatur Kitab Suci terdahulu). Ia lahir dari ke-2 orangtua yg bernasab mulia, ialah dari Famili ningrat yang terlalu berpengaruh.
Akan tetapi, Ia ditinggal wafat ayahandanya semenjak masih di dalam kandungan, sehingga ia lahir dalam kondisi Yatim. Begitupula, sebelum ia menuntaskan usia balitanya, ibu kandungnya pun meninggal. Maka, genaplah ia jadi anak yatim lagi piatu.
Dengan keadaan yang serba memprihatinkan, ia berjuang mandiri, bekerja keras, ulet dan jujur. Mulai dari usaha ternak kambing, dagang kecil-kecilan bersama-sama Sang Paman, sampai dipercaya selaku Pemimpin ekspedisi dagang ke negeri Syam (Siria) oleh Perusahaan ternama ‘Khodijah Coorporation’. Lalu, Ia pun nikah, mempunyai Famili yg harmonis, dan berhasil dalam berwirausaha.
Lantas, di usianya yang keempatpuluh Ia dipilih oleh Allah taala selaku Nabi dan Rasul-Nya. Seluruh tenaga, fikiran dan harta benda dipertaruhkannya untuk perjuangan dan penyebaran risalahnya. Di mana-mana, dan kepada siapa saja, ia berujar;
أنا نبي لا كذب أنا ابن عبد المطلب
Saya ialah seorang Nabi, saya tidak bohong. Saya anak cucu Abdul Muthalib.
Masyarakatnya pun menolaknya, mengintimidasi, memfitnah, bahkan sering mendzalimi fisiknya. Sampai puncaknya; seluruh harta benda miliknya pun habis. Tetapi ia tetap sabar, tabah dan tidak patah antusias. Ia pun mesti hijrah dri Mekkah, kota kelahirannya, ke ke Yatsrib.
Di Yatsrib, dengan susah payah ia berjuang membangun warga madani. Ia pun berhasil. Sampai, nama Yatsrib diganti jadi Madinah, yang artinya kota berperadaban maju. Bahkan, Mekkah , kota kelahirannya, yang ia pernah terusir darinya, sukses ia kuasai. Maka, Syiar dakwahnya makin melejit, memperoleh beberapa simpati, sampai beberapa orang berbondong-bondong mendatanginya, ikut risalahnya, dan berbaiat (janji setia) kepadanya.
Lalu, muncullah orang dari pinggiran daerah antara Makkah-Madinah, yang disebut Yamamah. Ia bernama Musailamah ibn Hubaib dari Bani Hanifah. Ia melaksanakan infiltrasi, pendekatan2, selfbranding dan lobi-lobi kemana-mana; bahwa ia ialah Sang Nabi juga.
Ia menginginkan; saat usia Muhammad makin senja, lalu meninggal, maka ia jadi penggantinya. Sehingga ia dan pengikutnya menyebarkan pundi-pundi kekayaannya, yang disertai ‘tagar-tagar’ dan Jargon-jargon ganti Nabi. Ini ialah cara hard, yang jadi strateginya.
Jasa Web Alhadiy
Adapun cara soft, untuk untuk memperoleh simpati dari pengikut-pengikut Muhammad, ya siapa tahu ada yg mau ikut. Ia pun menyampaikan surat ke Muhammad, yang pada intinya ia mengumumkan; ‘saya dan kau ialah Sama, yaitu; sama-sama Nabi, jadi bolehlah kita berbagi lahan kekuasaan’.
Sesampainya surat tersebut di tangan Muhammad, maka dijawablah surat tersebut;
السلام على من اتبع الهدى
فإن الأرض لله يورثها من يشاء من عباده والعاقبة للمتقين
Salam sejahtera atas orang yg ikut Petunjuk Allah taala.
Sesungguhnya bumi (ini) milik Allah; diwariskan-Nya ke siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan akibat (yang baik) sesudahnya ialah bagi orang-orang yang bertakwa kepada-Nya.
Di sini, secara cerdik, elegan dan full percaya diri, Muhammad ingin menantang Musailamah; bahwa Keamanan dan Kesejahteraan cuma bagi orang yg sungguh-sungguh ikut Hidayah Allah; Ayo, siapa yg paling sungguh-sungguh ikut?Ingatlah, bumi yg luas ini milik-Nya, dan Dia lah yg paling maha Kuasa dan maha Berkehendak untuk menentukan siapa yang diperkenankan menguasai bumi ini. Ingat, cuma orang yg paling bertakwa kepada-Nya lah yang akan memperoleh hasil kebaikan sesudahnya.
Maka, firman Allah ta’ala dalam Al-Quran surah Al Isra ayat 81;
جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۚ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا
Kebenaran sudah Hadir dan yang batil sudah lenyap. Sungguh, yang batil itu pasti lenyap.
Seyogyanya dimaknai, bahwa mana yang Al Haq dan mana yang Al Bathil, ini bukan sekedar klaim-klaim, tetapi mesti diberikan ke Allah taala supaya diskenariokan di lalu waktu; mana yang Bertahan. Terang, Al-Haq lah yang bertahan, dan Al-Bathil akan sirna.
Maka, orang ‘nomordua’ sesudah Nabi, Khalifah Abu Bakar, yang terkenal paling sepuh, halus dan halus, Mendadak mengambil keputusan untuk menyampaikan panglima perangnya Khalid ibn Walid beserta pasukannya supaya menghancur-leburkan Musailamah dan pengikut-pengikutnya.
Sehingga, akhirnya Sang pembuat tagar ganti Nabi itu beserta pengikutnya sukses dihancurkan di Medan Peperangan Yamamah. Adapun, Musailamah sendiri mati terbunuh di tangan Sahabat Wahsyi ibn Harb. Maka, benarlah; Al Haq sudah Hadir dan sirnalah Al Bathil.
Ini cuma bacaan Cerita Sejarah Nabi, Boleh beda baca, tetapi keyakinan kita sama bahwa Sosok nabi dan perjalanannya mengandung pelajaran, ibrah dan hikmah bagi siapapun yg sudi ikhlas merenunginya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
Kata fitnah berakar dari kata fatana. Ketika seseorang berkata fatantu al-fidhdhah wa al-dzahab, artinya adalah bahwa ia membakar perak...
-
Rifdah Farnidah seorang Hafidzah asal Kecamatan Tanjungkerta, Kab. Sumedang Jawa Barat, berhasil meraih juara 2 pada Musabaqoh Hifdzil Qu...
-
Alkisah, K.H. Muhammad Arwani disuruh ayahnya, KH. Amin, untuk mengantarkan adiknya, KH. Da`in Amin, untuk mentashihkan bacaan tahfidz Qu...
-
Beliau (Sofyan Tsauri) sampai berani bersumpah atas nama ALLAH bahkan berani Bermubahalah jika ada yang menuduh dia berdusta atas apa yan...
-
Bukan untuk dibeda-bedakan dan bukan pula minta untuk diistimewakan. NU memang istimewa dan berbeda dengan ormas Islam lainnya. Walau sam...
-
A. Secara Etimologis (Bahasa) 1. Menurut Al-Lihyani (w. 215 H) Kata Al-Qur'an berasal dari bentuk masdar dari kata kerja (fi...
-
Dalam dunia wali atau sufistik, tidak ada yang tidak mungkin. Semuanya dapat menjadi mungkin atas izin Allah. Gambar yang kami pasang di ...
-
Saat mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, para kiai pesantren memahami dan menerapkan betul kalimat “Hubbul wathan minal iman”,...
-
Oleh Suryono Zakka Sungguh kemuliaan bagi orang yang dikaruniai Allah kemampuan menghafal Al-Qur'an. Mereka akan dimuliakan oleh ...
-
Putusan Bahtsul Masail PWNU Jatim 1986 di PP. Asembagus Situbondo memutuskan sebagai berikut: Bagaimana hukumnya operasi plastik di waj...

No comments:
Post a Comment