Tuesday, September 4, 2018
KH. Maimoen Zubair: Tugas Guru adalah Mendidik, Bukan Membuat Pintar
Menjadi seorang guru merupakan tugas yang amat mulia dan sangat dianjurkan di dalam agama Islam. Hal itu karena guru tidak hanya memiliki tanggungjawab mengajarkan ilmu dan pengalaman kepada orang lain semata, melainkan juga karena masa depan suatu peradaban berada di tangan para guru. Bahkan di dalam pesan moral agama Islam disebutkan, sebaik-baik manusia adalah mereka yang senantiasa terus belajar dan mengajarkan ilmu dan pengetahuannya kepada orang lain.
Selaras dengan hal tersebut, Kiai sepuh Nahdlatul Ulama, KH Maimun Zubair, menekankan pentingnya menjadi seorang guru. Namun demikian, menurut Kiai Maimun, menjadi seorang guru jangan sampai memiliki niat untuk menjadikan orang lain pintar. Hal itu merupakan niat yang salah dan bisa berbahaya, karena apabila anak didiknya di kemudian hari tidak berhasil menjadi pintar, boleh jadi seorang guru akan emosi dan kecewa. Niat mulia seorang guru untuk mendidik anak pun bisa berubah menjadi tak ikhlas.
“Jadi guru tidak usah punya niat bikin pintar orang. Nanti kamu hanya marah-marah ketika melihat muridmu tidak pintar. Ikhlasnya jadi hilang,” jelas Kiai yang akrab disapa Mbah Moen itu dalam salah satu ceramahnya di Youtube.
Oleh karena itu, menurut Mbah Moen, seorang guru harus memiliki niat yang tulus dalam mengajar dan mendidik anak. Ihwal masa depan dan kecerdasan anak-anak didik kita serahkan kepada kehendak Allah Swt. Di samping itu, tugas seorang guru adalah terus menerus mendoakan anak didik supaya memperoleh hidayah dari Allah Swt.
“Yang penting niat menyampaikan ilmu dan mendidik yang baik. Masalah muridmu kelak jadi pintar pada Allah. Didoakan saja terus menerus agar muridnya mendapat hidayah,” pungkas Kiai asal Sarang, Rembang, Jawa Tengah itu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
Ini adalah kasus yg banyak wahabi tidak tau antara klompok “Wah_biyah dan Wahabi_yah” bedakan kata dan hurufnya. Ini menyangkut pendiri...
-
Saat ini di manapun berada kita menyaksikan berbagai bencana, mulai dari gunung meletus, gempa bumi,dan bencana-bencana lain. Siapapun ak...
-
Menjadi seorang guru merupakan tugas yang amat mulia dan sangat dianjurkan di dalam agama Islam. Hal itu karena guru tidak hanya memiliki...
-
1. Sejak kemarin, pendukung Prabowo ramai bahas pembakaran bendera HTI di Garut, yg dilakukan kader Banser. Anehnya, pendukung Prabowo me...
-
Beliau adalah KH Muhammad Zaini Abdul Ghani, seorang ulama besar yang sampai akhir hayat beliau masih memberikan ilmu agama bagi masya...
-
KH. NAWAWI BERJAN PURWOREJO "TOKOH DIBALIK BERDIRINYA JAM'IYYAH AHLI THARIQOH AL-MU'TABAROH AN-NAHDLIYYAH ( JATMAN ) " ...
-
Oleh Fatur Pertama di Era Jokowi ini, ada Bank Wakaf Mikro yang masuk dalam pengawasan OJK. Apa itu Bank Wakaf Mikro? Lalu apa hubunga...
-
SYEKH SUBAKIR SANG WALIYULLAH PENUMBAL TANAH JAWA SANG PENUMPAS DEMIT TANAH JAWA KISAH PERJANJIAN ANTARA SABDOPALON DENGAN SYEKH SUBAKIR...
-
Secara ringkas KH. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyyah pada 18 November 1912/8 Dzull Hijjah 1330) dengan KH. Hasyim Asy’ari (pendiri NU p...
-
Berikut ini adalah wejangan Abuya Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki. 1. Siapa saja yang memiliki kitab wiridku, berarti ia telah mendapatk...
No comments:
Post a Comment