Monday, September 3, 2018
Membongkar Kejahatan Wahabi: Sekte Pencela Habaib dan Dzuriyat Nabi
Sekte Wahabi adalah sekte pencela habaib. Mereka sangat anti terhadap habaib dan menganggap habaib atau keturunan nabi sudah tidak ada dan dipastikan telah terputus silsilahnya. Tidak heran jika berbagai upaya dusta dari Wahabi menyudutkan habaib dan dzuriyat.
Dalam pandangan Aswaja-Sunni, posisi habaib sangat dimuliakan. Memuliakan habaib sebagai bentuk penghormatan kepada kanjeng Nabi Muhammad saw. Aswaja-Sunni memuliakan habaib dengan proporsional yakni dengan tidak mengurangi penilaian dari segi akhlaknya.
Hal inilah yang membedakan antara Aswaja-Sunni dan Wahabi. Jika Aswaja-Sunni memuliakan habaib dalam kapasitasnya sebagai dzuriyat nabi, ketakwaan dan keluhuran akhlaknya sedangkan Wahabi sedikitpun tidak punya penghormatan kepada habaib bahkan sangat anti terhadap habaib. Prinsip Aswaja-Sunni, memuliakan manusia biasa adalah kewajiban terlebih kepada dzuriyat Nabi. Kepada siapapun tidak diperkenankan menebarkan kebencian terlebih kepada nasab atau keturunan Rasulullah.
Kebencian Wahabi terhadap Habaib bisa dilihat dari sikapnya yang kerap menuduh habaib beserta tokoh-tokoh Aswaja-Sunni sebagai ahli bid'ah, penyembah kubur, pengikut sesat tasawuf dan tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar lainnya. Mereka kerap menyimpangkan ucapan habaib dan tokoh Aswaja-Sunni dengan penuh fitnah.
Karena kebencian yang mengakar kepada habaib, Wahabi sangat benci kepada keturunan sayyidina Hasan dan Husein. Siapapun yang mencintai dan memuliakan sayyidina Ali, Hasan dan Husein akan dicap sebagai Syiah. Tidak heran jika banyak kalangan Aswaja-Sunni yang dituduh sebagai Syiah oleh generasi anti habaib ini hanya karena mencintai dzuriyat Nabi.
Munculnya NU di Nusantara salah satu diantaranya membentengi masyarakat muslim Nusantara dari akidah batil pembenci habaib. Karena kebencian Wahabi terhadap habaib, sehingga mereka populer disebut sebagai sekte Nawashib atau Nashibi yakni sekte pembenci dan pencela dzuriyat Nabi.
Warga Aswaja-Sunni semacam NU tidak dapat melupakan peranan habaib dan dzuriyat Nabi dalam proses Islamisasi di Nusantara. Oleh karenanya, kehadiran habaib dapat dijadikan sebagai referensi memperkuat keislaman dan penguatan paham Aswaja. Jikapun ada habaib yang sedikit berbeda dengan karakter akhlak Aswaja-Sunni maka pengikut Aswaja-Sunni tidak akan mencelanya kecuali dengan memberikan nasehat-nasehat yang baik.
Peranan habaib sejak awal periode Islamisasi Nusantara hingga kini tak dapat diabaikan. Mereka memiliki berbagai macam fam atau marga membentuk sebuah komunitas. Mereka menyuarakan Islam dengan semangat perdamaian dan kelemahlembutan dalam berbagai media dakwah atau mejelis ilmu.
Karakter Aswaja-Sunni adalah mengambil segala sesuatu yang baik. Demikian pula terhadap habaib, jika mengandung kebaikan dan manfaat dari ucapan dan perbuatannya maka wajib untuk dicontoh dan sebaliknya jika ada hal yang dirasa kurang baik dari seorang habaib maka cukup diabaikan.
Habaib tentunya manusia yang tak luput dari kesalahan sebagaimana manusia lainnya yang bukan habaib. Adalah kewajaran jika setiap habaib ada kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jangan pernah mencela dan menghinanya agar kita sebagai kaum Aswaja-Sunni tidak mewarisi dari karakter Wahabi yang sangat hobi mencela dzuriyat Nabi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
Oleh Rijalul Wathon Al-Madury Sayyid Kamal al-Haydari yg dengan nama lengkap Kamal bin Baqir bin Hassan al-Haydari (السيد كمال بن باقر ...
-
A. Secara Etimologis (Bahasa) 1. Menurut Al-Lihyani (w. 215 H) Kata Al-Qur'an berasal dari bentuk masdar dari kata kerja (fi...
-
Hasil pertemuan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan ( Menko Polhukam) Wiranto dan beberapa petingi organisasi kemasyarakatan...
-
Ini adalah kasus yg banyak wahabi tidak tau antara klompok “Wah_biyah dan Wahabi_yah” bedakan kata dan hurufnya. Ini menyangkut pendiri...
-
Info dari Ustadz Muafa (Syaikhul Pramukiyyin /Mantan Syabab HT), yaitu berkaitan dgn para senior/pembesar HT Pusat, khususnya yg ada di ...
-
Welinge Pituturing Ibu _Nggèr anakku..._ _Sawangen kaé dagelan jagat..._ _Sing lagi rebutan ndonya lan pangkat_ _Rumangsané wis pali...
-
Jilbab merupakan identitas muslimah. Jika jilbab ada landasan syar'inya didalam Al-Qur'an maka berbeda halnya dengan cadar yang t...
-
Oleh Gus Lion Fikyanto (PCI NU Syiria) Mungkin dialah wanita satu-satunya penjual kopi dan teh di pinggiran jalanan yang berada di Bab ...
-
Oleh Kiai Ahmad Ishomuddin Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Ulama Al-Qur'an yang diselenggarakan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf...
-
"Keberuntungan" kadang memainkan perannya dalam kehidupan manusia, sekalipun kerap tidak masuk akal. Karena itulah takdir merek...
No comments:
Post a Comment