Saturday, September 1, 2018

Puisi: Musisi Lupa Diri


Kau dikagumi sebagai musisi
Kau digandrungi karena bernyanyi
Kau dinanti karena lagumu penuh arti
Kau ditunggu pelepas rindu hati

Kenakalanmu dimaklumi
Keliberalanmu dilindungi kyai
Lagu-lagumu menghentak nyali
Terlampau berani urakan tapi dinanti

Karenanya Gus Dur engkau kagumi
Kau hibur umatnya tanpa henti
Kau merasa bagian dari santri
Sowan kyai tanganpun kau ciumi

Tapi entahlah hari-hari ini
Kau seperti lupa diri
Kau lupa pesan-pesan kyai
Kau lupa posisimu saat ini
Dari musisi berubah jadi politisi

Ingatlah waktu-waktu itu
Disesatkan oleh mereka
Dibenci dan dimaki oleh mereka
Gus Dur datang untuk membela
Tapi kenapa, trimakasihmu sirna

Jejak-jejak elektronikmu
Menunjukan ke-rasisan-mu
Menampilkan kerendahan moralmu
"Siapa saja yang dukung penista agama
 Bajingan yang perlu diludahi mukanya"
Celotehmu waktu itu

Yang bela Ahok adalah TOLOL twitmu
"Saya yakin para menteri lebih setuju
Bila kelamin jokower dan ahoker dipotong
Untuk tas kulit buat di eksport
Daripada anggaran yang dipotong"
Itulah kritik bencimu

Baca: Gus Yaqut: Gerakan Hastag Ganti Presiden Akan Kami Gebuk

Kau datang di markas kami
"Anggota Kehormatan" tuk hormati
Demi kekuasaan kau lupa diri
Menyerang hina satuan kami
Terimakasihmu tertinggal iri

Kaum muda rindu nyanyianmu
Bukan trik dan intrik polahmu
Laskar Cinta ciptaanmu
Dewa 19 melegenda selalu
Kembalikah nyanyianmu bukan makimu

Pondok Cabe, 31 Agustus 2018
Ruchman Basori

No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...