Friday, October 19, 2018

Shalawat Nariyah dan Hari Santri


Dibalik gegap gempitanya persiapan pelaksanaan pembacaan 1 milyar shalawat nariyah, masih terdapat sebagaian masyarakat bertanya-tanya, apa itu Shalawat Nariyah, dan kenapa harus yang dibaca terus?

Pembacaan serentak 1 milyar Shalawat Nariyah se-Indonesia yang digagas oleh PBNU tersebut juga bertujuan untuk mendoakan bangsa Indonesia supaya semakin sejahtera dan berkah. Hal ini sudah menjadi agenda rutin dalam memperingati Hari Santri Nasional, tak terkecuali pada tahun ini.

Sholawat Nariyah adalah sebuah sholawat yang disusun oleh Syekh Nariyah. Yaitu seorang Syekh yang  hidup pada zaman Nabi Muhammad sehingga termasuk salah satu sahabat nabi. Beliau lebih menekuni bidang ketauhidan.

Syekh Nariyah selalu melihat kerja keras nabi dalam menyampaikan wahyu Allah, mengajarkan tentang Islam, amal saleh dan akhlaqul karimah sehingga syekh selalu berdoa kepada Allah memohon keselamatan dan kesejahteraan untuk nabi.

Doa-doa yang menyertakan nabi biasa disebut sholawat dan syekh nariyah adalah salah satu penyusun sholawat nabi yang disebut Shalawat Nariyah. Itulah kenapa dinamakan “shalawat Nariyah”.

Penamaan shalawat tersebut dinisbatkan kepada pengarang atau pembuat shalawat tersebut, yakni syekh Nariyah. Ada juga yang menyebut Shalawat Nariyah dengan sebutan Shalawat Tafrijiyah Qurthubiyah.

Pada  Suatu malam Syekh Nariyah membaca sholawatnya sebanyak 4444 kali. Setelah membacanya, beliau mendapat karomah dari Allah.

Hingga pada suatu ketika  dalam suatu majelis beliau mendekati Nabi Muhammad dan minta dimasukan surga pertama kali bersama nabi. Nabi pun mengiyakan.

Mendengar hal itu Ada seseorang sahabat yang cemburu,  lantas minta didoakan yang sama seperti Syekh Nariyah. Namun nabi mengatakan tidak bisa karena Syekh Nariyah sudah minta terlebih dahulu.

Mengapa sahabat itu ditolak nabi? dan justru syekh nariyah yang bisa? Para sahabat itu tidak mengetahui mengenai amalan yang setiap malam diamalkan oleh Syekh Nariyah yaitu mendoakan keselamatan dan kesejahteraan nabinya.

Orang yang mendoakan Nabi Muhammad pada hakekatnya adalah mendoakan untuk dirinya sendiri karena Allah sudah menjamin nabi-nabiNya sehingga doa itu akan berbalik kepada si pengamalnya dengan keberkahan yang sangat kuat.

Jadi nabi berperan sebagai wasilah yang bisa melancarkan doa umat yang bersholawat kepadanya. Inilah salah satu rahasia doa/sholawat yang tidak banyak orang tahu sehingga banyak yang bertanya kenapa nabi malah didoakan umatnya?

Oleh karenanya para ulama selalu menganjurkan dan menekankan  jika kita berdoa kepada Allah jangan lupa terlebih dahulu bersholawat kepada Nabi SAW,  karena doa kita akan lebih terkabul daripada tidak berwasilah melalui bersholawat.Inilah riwayat singkat Sholawat Nariyah.

Hingga kini banyak orang yang mengamalkan sholawat ini, tak lain karena itba` atau mengikuti  yang dilakukan Syekh Nariyah. Dan ada baiknya sholawat ini dibaca 4444 kali karena Syekh Nariyah memperoleh karomah setelah membaca 4444 kali.

Bagi warga NU sendiri, khususnya mereka para kyai, ulama dan santri yang hidup  di pondok pesantren, pembacaan Shalawat Nariyah bukanlah sesuatu yang asing. Bahkan terkadang shalawat sudah menjadi sebuah amalan keseharian bagi sebagian santri. Sebab mereka mengetahui sedikit banyaknya akan mafaat dan keutamaan dari shalawat tersebut.

Berikut ini adalah bacaan shalawat nariyah

:أللّهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الّذِي تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ

Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau.

Terlepas dari itu semua, Shalawat Nariyah tentu memiliki berbagai keutamaan dan keistimewaan sehingga banyak masyarakat yang mengamalkannya, atau bahkan menjadikannya sebuah rutinitas sehari-hari.

Terdapat sebuah Hadits riwayat Ibnu Mundah dari Jabir mengatakan: Rasulullah SAW bersabda: Siapa membaca shalawat kepadaku sehari 100 kali (dalam riwayat lain): Siapa membaca shalawat kepadaku 100 kali, maka Allah akan mengijabahi 100 kali hajatnya; 70 hajatnya di akhirat, dan 30 di dunia.

Tentu masih banyak lagi keutamaan membaca shalawat. Dalam hadits Rasulullah yang bersabda ; Perbanyaklah shahawat kepadaku karena dapat memecahkan masalah dan menghilangkan kesedihan. Demikian seperti tertuang dalam kitab an-Nuzhah yang dikutib juga dalam kitab Khozinatul Asror. Diriwayatkan juga Rasulullah di alam barzakh mendengar bacaan shalawat dan salam dan dia akan menjawabnya sesuai jawaban yang terkait dari salam dan shalawat tadi. Seperti tersebut.

Adapun terhadap faedah Shalawat Nariyah, ulama memberi beberapa rumusan yang erat kaitannya dengan seberapa banyak sholawat itu diulang. Diantaranya:

Ketika dibaca setiap hari sebelas kali, rizki akan turun dari langit dan tumbuh dari bumi. (Syaikh Muhammad at-Tanusi) Ketika dibaca setiap selepas shalat sebelas kali, rizki tidak akan terputus dan memperoleh derajat yang tinggi. (Imam Ad-Dainuri)

Ketika dibaca setelah salat subuh 41 kali, apa yang diinginkan akan terwujud.

Ketika dibaca sehari seratus kali, akan terwujud harapan, bahkan lebih dari yang diangankan.

Ketika dibaca sehari 313 kali dengan niat membuka tabir rahasia, ia akan melihat segala hal yang menjadi harapan-harapannya.

Ketika dibaca setiap hari 1.000 kali, maka baginya perkara yang tak bisa dibayangkan oleh siapapun (mâ lâ ain ra’at wa lâ udzun sami’at wa lâ khathr fi qalb basyar/yang tak terindera mata, tak terdengar telinga, dan tak terbesit di hati manusia).

Disamping itu  Al-Qurthubi, sebagaimana yang juga ditegaskan oleh Ibnu Hajar al-Asqalani, memberikan satu bilangan khusus untuk membaca sholawat ini, yakni 4.444. Ketika dibaca sebanyak bilangan itu dan disertai dengan tawasul kepada Nabi saw., maka segala harapan, bahkan yang besar pun akan terwujud. Juga, seluruh cobaan (bala’) akan dihindarkan. Wallahu a’lam.

No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...