Saturday, December 16, 2017

Antara Jilbab dan Akhlak (Hijab Lahir Batin)


Identitas wanita muslimah secara syar'i ditandai dengan memakai jilbab yang berfungsi sebagai penutup aurat (hijab) sebagaimana dikonfirmasi oleh Q.S al-Ahzab: 59. Fungsi jilbab ini diantaranya sebagai identitas atau tanda pengenal sehingga muslimah tidak mendapat gangguan kejahatan dimanapun.

Selain berjilbab dengan ketentuan syar'i, untuk menjadi wanita muslimah yang sejati tentu didukung oleh kewajiban syar'i yang lainnya seperti shalat, puasa dan sebagainya termasuk amalan sunnah sebagaimana yang telah ditetapkan dalam kitab fikih.

Selain identitas formal (berjilbab), kewajiban syar'i dan amaliyah pendukung untuk membentuk wanita muslimah seutuhnya sebagaimana diatas, yang tak kalah pentingnya adalah menyempurnakan dengan akhlak yang mulia. Identitas non formal ini (akhlak) sangat penting sehingga wanita muslimah bisa menjadi rahmat sekalian alam atau kafah lahir dan batin.

Dalam proses membentuk pribadi yang luhur dalam kehidupan muslimah, realitanya terkadang sudah berjilbab namun akhlaknya kurang baik dan sebaliknya berakhlak mulia namun tidak/belum berjilbab meskipun tidak sedikit juga wanita muslimah telah mencapai idealisme sebagaimana yang diharapkan Allah swt. yakni berjilbab secara syar'i dan menghiasi perilakunya dengan akhlak yang mulia.

Bagi wanita muslimah berakhlak baik namun belum berjilbab, adalah bagian dari anugerah Allah sebab nilai-nilai Islam non formal (akhlak) telah masuk didalam dirinya  yang tidak semua orang mampu meraihnya. Meskipun begitu, ia tetap terus perlu belajar untuk membentuk identitas kemuslimahannya agar lebih baik.

Untuk mereka yang sudah berjilbab namun sebatas formalitas juga bagian dari nikmat Allah karena telah mampu melaksanakan bagian dari kewajiban syar'i yang tidak semua muslimah mampu melaksanakannya. Orang yang berjilbab adalah dalam rangka memperbaiki akhlaknya yaitu proses perbaikan yang terus menerus tiada akhir. Kendati demikian, ia tetap perlu selalu untuk belajar lebih baik agar pesan dasar Islam yakni membentuk akhlak mulia dapat terrealisasi dalam hidupnya.

Baca juga: Santri Never Ending, Kiai Never Die

Banyak jalan untuk meraih hidayah Allah. Memiliki akhlak yang terpuji adalah bagian dari hidayah Allah. Karena dengan akhlak itulah akan tercermin perilaku yang sesungguhnya bahwa ajaran Islam adalah rahmat yang membawa perdamaian, ketenteraman dan kasih sayang untuk segenap makhluk.

Berjilbab juga bagian dari hidayah Allah. Dengan berjilbab, akan tercapai identitas muslimah yang patuh, tunduk dan taat akan perintah Allah. Membawa kesejukan, keindahan dan ketenteraman disegala tempat dan keadaan.

Hidup adalah perlombaan yakni berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khairat). Mengetahui kekurangan kita masing-masing akan lebih menenangkan sehingga akan tergerak untuk memperbaiki diri sendiri agar lebih baik.

Wanita muslimah adalah cermin sebuah bangsa dan peradaban Islam. Wanita muslimah yang baik dan beradab akan membawa masa depan bangsa yang mencerahkan. Wanita-wanita yang menjaga kehormatan dan martabatnya sebagaimana kodrat kewanitaannya dengan memahami hak dan kewajibannya.

Wanita muslimah adalah para mujahidah masa depan. Mujahidah yang berjihad bukan dengan cara peperangan dan tidak pula bersenjatakan pedang namun mujahidah yang dikenal karena keluhuran budi pekertinya, mujahidah yang dikenal karena semangat nasionalismenya, mujahidah yang melahirkan jutaan prestasi dan karya, mujahidah yang mengharumkan nama bangsa karena intelektualnya dan mujahidah yang bukan hanya cinta kepada agamanya namun juga cinta terhadap bangsa dan tanah airnya.

No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...