Akhirnya mencatut Nama Ahlussunnah wal jama'ah untuk mengelabuhi umat biar tertarik mengikuti dan menonton kajiannya.
Wahabi tidak percaya dan tidak mau mengikuti ajaran madzhab, termasuk tidak mengakui ajaran Asya'irah dan Maturidiyah.
Tapi anehnya sekarang mereka mulai mencatut nama dan kalimat Ahlussunnah Wal Jamaah. Ini adalah siasat mereka agar kita tertarik dan terpengaruh.
Padahal ketika ada kata-kata Ahlussunnah wal jama'ah yang dimaksud adalah pengikut ajaran Asya'irah (Imam Abul Hasan Al-As'ari) dan Maturidiyyah ( Imam Abu Mansur Al-Maturidi).
اذا اطلق اهل السنة فالمراد به الاشاعرة والماتريدية.
(اتحاف سادات المتقين شرح احياء علوم الدين ج 2 صح 6)
Apabila di sebut istilah "ahlu-sunnah/sunni" maka yang di maksudkan dengan ucapan itu ialah faham yang diajarkan Imam Abul hasan Al-Asy'ari dan Imam Abu manshur Al-Maturidi.
ففي الجامع الصغير"اذا ظهرت البدع ولعن اخر هذه الامة اولها فمن كان عنده علم فلينشره فان كاتم العلم يومئذ ككاتم ما انزل الله علي محمد فليلجم يوم القيامة بلجام من النار"رواه ابن عساكر في تاريخه عن معاذ بن جبل.
(سراج الطالبين ج 1 صح 210)
Apabila bid'ah-bid'ah telah lahir/menyebar dan umat era sekarang mengutuk/menyesatkan/membid'ahkan (amaliah) ulama dahulu, maka barang siapa yang mempunyai ilmu hendaknya dia menyebarkannya.
Sesungguhnya orang yang menyembunyikan ilmu dimasa ini sama seperti menyembunyikan wahyu yang telah Allah turunkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Dan Kelak di hari kiamat dia pasti akan di kekang (diikat) dengan kekang api neraka.
Yakinlah bahwa kita ber-NU itu sudah benar & mengikuti serta memperjuangkan ajaran Ulama yang lurus.
Syaikhina KH. Kholil Bangkalan & Syaikhina KH. Hasyim asy'ari serta Ulama, Habaib, Kyai NU lainnya tidak mungkin mengarahkan kita kejalan sesat.
Waspada dan perlu diketahui bahwa Rodja tv dan Radio Rodja serta ribu sejenisnya dengan label dakwah salafi adalah salah satu corong ajaran Wahabi maka jangan mudah tertipu. Kini mereka mengaku sebagai ahli sunah wal jama'ah. Merekalah kelompok Aswaja palsu yang senantiasa menebar keresahan dan teror ditengah-tengah masyarakat.
(Muammar Kader Ansor )
No comments:
Post a Comment