Saturday, March 10, 2018
Dialog Ustadz Wahabi Vs Santri NU
Ustadz Wahabi, _*"Hai, anak muda, apa kamu sudah tahu tahlilan itu dosa ?."*_
Santri NU, _*Lah, kok bisa Ustadz ?."*_ (santri NU tahu persis siapa yang lagi berbicara itu).
Ustadz Wahabi, _*"Karena itu tidak pernah dilakukan Nabi dan Setiap yang tidak pernah dilakukan Nabi itu bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat dan setiap yang sesat masuk neraka, dalilnya :*_
ﻛﻞُّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻠَﺎﻟَﺔٌ ﻭَﻛُﻞُّ ﺿَﻠَﺎﻟَﺔٍ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭ
_*Jadi apa yang dilakukan para Kiai, Habaib, Walisongo, seperti Yasinan, Tahlilan, barzanji secara jamaah itu dosa dan masuk neraka !."*_
Santri NU, _*"Kok begitu ?. Perkara itu kan kebiasaan baik yang dirintis walisongo ?."*_
Ustadz Wahabi, _*"Iya baik, tapi jelas tidak ada di zaman Nabi, jadi dengan dalil itu Walisongo, para Kiai, Habaib yang melakukan Yasinan, Tahlilan, Barzanji, mereka pasti masuk neraka !. Karena perkara itu tidak ada di jaman Nabi."*_ (Mulai Ustadz Wahabi merasa dia sudah pasti masuk surga).
Santri NU, _*"Kok simple amat Ustadz bikin hukumnya ?."*_
Ustadz Wahabi, _*"Kamu ini kok tidak percaya, saya tunjukkan kitabnya nih, HR. Muslim No. 867."*_ (Sambil menyodorkan kitab Shohih muslim, dia membacakan hadist) :
ﻛﻞُّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻠَﺎﻟَﺔٌ ﻭَﻛُﻞُّ ﺿَﻠَﺎﻟَﺔٍ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭ
Dia mulai berlagak sombong merasa sudah menguasai kitab itu,mentang-mentang pakai gamis).
Santri NU, (Santri merasa orang ini telah kelewatan karena sudah menghina Ulama yang dicintainya, dengan banyak berdoa dalam hatinya, agar terhindar dari segala fitnah itu, diapun mulai berbicara blak-blakan sambil membukakan sebuah hadist dari kitab Shohih Muslim milik Ustadz Wahabi itu).
_*"Ustadz kan tahu hadist Shohih Muslim No. 1017, ini hadistnya.*_ (Santri menaruh kitab itu dipangkuan Ustadz itu),_*Saya bacakan isinya Ustadz.*_ (Si santri begitu lancar akan hafalan hadist itu beserta kandungannya) :
ﻣَﻦْ ﺳَﻦَّ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ ﺳُﻨَّﺔً ﺣَﺴَﻨَﺔً، ﻓَﻌُﻤِﻞَ ﺑِﻬَﺎ ﺑَﻌْﺪَﻩُ، ﻛُﺘِﺐَ ﻟَﻪُ ﻣِﺜْﻞُ ﺃَﺟْﺮِ ﻣَﻦ ﻋَﻤِﻞَ ﺑِﻬَﺎ، ﻭَﻟَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﻣِﻦْ ﺃُﺟُﻮﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻲْﺀٌ، ﻭَﻣَﻦْ ﺳَﻦَّ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ ﺳُﻨَّﺔً ﺳَﻴِّﺌَﺔً، ﻓَﻌُﻤِﻞَ ﺑِﻬَﺎ ﺑَﻌْﺪَﻩُ، ﻛُﺘِﺐَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻣِﺜْﻞُ ﻭِﺯْﺭِ ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﺑِﻬَﺎ، ﻭَﻟَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﻣِﻦْ ﺃَﻭْﺯَﺍﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻲْﺀ.
_*“Barangsiapa yang memulai kebiasaan di dalam Islam sebuah kebiasaan yang baik, maka ia mendapatkan pahalanya dan pahala orang-orang yang mengamalkan sunnah tersebut setelahnya tanpa mengurangi pahala-pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang memulai dalam Islam, sebuah kebiasaan yang buruk maka ia mendapatkan dosanya dan dosa orang-orang yang mengamalkan sunnah tersebut setelahnya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun.”*_
Santri NU, _*Kalau menurut saya arti lafadz :*_
ﻣَﻦْ ﺳَﻦَّ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ ﺳُﻨَّﺔً ﺣَﺴَﻨَﺔ
_*"Barangsiapa memulai kebiasaan di dalam islam sebuah kebiasaan baik." Lah kebiasaan baik itu secara umum baik Yasinan, Tahlilan, Barzanji, dan banyak lainnya, lah itu dasar dalil para ulama."*_
Ustadz Wahabi, _*"Salah anak muda bukan begitu artinya, lafadz :*_
ﻣَﻦْ ﺳَﻦَّ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ ﺳُﻨَّﺔً ﺣَﺴَﻨَﺔ
_*itu “Barangsiapa melakukan sunnah di dalam islam sunnah nabi yang baik,” jadi lafadz ﺳُﻨَّﺔً itu maksudnya "Sunnah nabi."*_
Santri NU, _*"Loh, kok begitu Ustadz, kalau lafadz :*_
ﺳُﻨَّﺔً
_*Maksudnya "Sunnah nabi" lalu kalimat selanjutnya dalam hadist itu ada lafadz :*_
ﺳُﻨَّﺔً ﺳَﻴِّﺌَﺔً
_*Apakah mungkin kita artikan sunnah nabi yang buruk ?. Hah ? Ustadz, Sunnah nabi/kelakuan nabi apa ada yang buruk ?."*_
Ustadz Wahabi, _*"!@#$%^&*()_+="
(Dia Keblinger langsung nyelonog pergi sambil menelaah kembali kitab hadist untuk mencari celah kelemahan hadist tersebut).
Dari dialog di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwasannya lafadz :
ﺳُﻨَّﺔ
Penisbatannya bukanlah tertuju kepada sunnah nabi namun sunnah kebiasaan secara umum:
1. Jika
ﺳُﻨَّﺔً ﺣَﺴَﻨَة
ًBerarti kebiasaan baik : Yasinan, Tahlilan, Barzanji secara berjamaah.
2. Jika
ﺳُﻨَّﺔً ﺳَﻴِّﺌَﺔً
Berarti kebiasaan buruk: Acara nikahan dengan meminum khomer, Memisau kepala oleh orang Syi'ah. Yah begitulah Ustadz-Ustadz Wahabi dalam keilmuannya kita tidak perlu menyalahkan apalagi menghardik orang-orang yang mengikuti Ustadz-Ustadz itu, karena kenyataanya mereka adalah korban ambisi Faham Ajaran Wahabi, yang mana penyebar faham itu sendiri kurang menelaah keilmuaannya, dan terbukti selalu kalah dalam setiap perdebatan yang digelar antara kelompok NU dan Wahabi.
Kalau Ustadz-Ustadz Wahabi gencar dengan hadits:
ﻛﻞُّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻠَﺎﻟَﺔٌ ﻭَﻛُﻞُّ ﺿَﻠَﺎﻟَﺔٍ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭ.
Kitapun sebagai warga NU harus lebih gencar dengan hadits :
ﻣَﻦْ ﺳَﻦَّ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ ﺳُﻨَّﺔً ﺣَﺴَﻨَﺔً
Luruskan Pemahaman, Lakukan Amalan, dan Kokohkan Iman.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
Oleh: Muhammad Arief Junaydi Al-Alim Al-'Allamah Al-Waari' KH. Raden Kholil As'ad Syamsul'Arifin Situbondo. Siapa sih ...
-
Oleh Rijalul Wathon Al-Madury Sayyid Kamal al-Haydari yg dengan nama lengkap Kamal bin Baqir bin Hassan al-Haydari (السيد كمال بن باقر ...
-
Teknik dasar Naqsyabandiyah, seperti kebanyakan tarekat lainnya, adalah dzikir yaitu berulang-ulang menyebut nama Tuhan ataupun menyataka...
-
Suku Chaniago adalah suku asal yang dibawa oleh Datuk Perpatih Nan Sebatang yang merupakan salah satu suku induk di Minangkabau selain su...
-
Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah, lahir sekitar 1450 M, namun ada juga yang mengatakan bahwa beliau lahir pada sekitar 1448 M. ...
-
Welinge Pituturing Ibu _Nggèr anakku..._ _Sawangen kaé dagelan jagat..._ _Sing lagi rebutan ndonya lan pangkat_ _Rumangsané wis pali...
-
Meski dirinya sudah masyhur sebagai kyai ternama, murid dari Mbah Khozin Buduran, Mbah Munir Jambu Madura, Mbah Kholil Bangkalan, Mbah Ha...
-
Ternyata bukan hanya di zaman ini saja. 'Alim ulama yang membahas dan ungkap cinta pada keluarga Nabi, tiba-tiba dituduh Syiah. Kadan...
-
Tahsin berarti bagus dan qira'ah berarti bacaan jadi Tahsinul Qira'ah berarti membaca Al-Qur'an dengan bagus. Tahsinul Qira...
-
_Sanad Madzhab al-Asy'ari di Indonesia_ Para ulama Tanah Air, seperti KH. Moh. Hasyim Asy'ari Jombang, KH. Nawawi bin Nur Hasan...
bukannya kalian ngaNU yang mengkafirkan kami yang menetapkan berdasarkan ijma imam 4 madzhab bahwa Allah diatas Arsy? sehat? sampeyan? tiap khotbah kami dikafirkan kaum ngaNU, sehat antum? bersabarnya kami yg dikafirkan lalu dituduh pul takfiri. naudzubillah. Allahu yahdik
ReplyDeleteTakfiri teriak kafir. Sejak kpn imam madzhab meyakini tuhan dilangit? Dusta wahabi atas imam madzhab.
Delete