Thursday, March 8, 2018
Indonesia Darurat Hoax
Oleh Suryono Zakka
Negara kita kini kian ramai dan gaduh dengan hadirnya salah satu trend baru yang tidak ditemukan dinegara luar. Trend merebaknya berita bohong yang disebut hoax. Mengapa hal ini dapat terjadi dan bagaimana solusinya? Berikut analisanya.
Merebaknya berita hoax sangat ditentukan bagaimana kualitas pendidikan warganya. Semakin rendah pendidikannya maka daya nalarnya semakin rendah pula sehingga nalar kritis sangat minim sehingga mudah untuk menyebarkan beritas hoax. Berbeda dengan orang yang terpelajar, idealnya tidak akan menikmati hoax apalagi turut serta menyebarkannya.
Selain karena faktor rendahnya nalar kritis, berita hoax juga dapat tersebar karena unsur pilitis yakni adanya kelompok-kelompok yang sengaja ingin membuat gaduh negeri ini dengan hadirnya berita hoax. Kelompok inilah yang gencar melakukan proyek fabrikasi hoax atau memproduksi berita hoax secara massal agar masyarakat tertipu dengan propaganda mereka.
Sebagai contoh dalam kasus ini, pemerintah mengungkap jaringan penyebar hoax yang bertaraf internasional yang menamakan diri mereka dengan Muslim Cyber Army (MCA). Anda jangan tertipu dengan merknya yang seolah Islami dan membawa label Islam. Bahkan Anda bisa saja terkejut karena jaringan penyebar hoax ini lengkap dengan atribut-atribut Islam. Jaringannya yang begitu luas dengan sayap-sayap komunitas yang ada dibawahnya.
Jaringan ini memiliki misi untuk menghancurkan NKRI dengan berbagai cara dan berencana mengubah sistem demokrasi dinegeri ini dengan sistem khilafah ala Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) atau NKRI Bersyariah. Tak heran jika aktivis-aktivis yang telah tertangkap adalah mereka yang berafiliasai dengan HTI atau garis keras anti Pancasila.
Isu yang dimainkan dari jaringan ini sangat bervariasi mulai dengan memproduksi berita hoax tentang kebangkitan PKI, penganiayaan ulama, pemerintah anti ulama dan anti-Islam. Target mereka adalah menjatuhkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Dengan adanya citra buruk pemerintah maka rakyat akan membenci pemimpinnya dan tentunya rakyat akan mudah diprovokasi untuk menegakkan khilafah.
Kita bisa lihat bagaimana proyek hoax kelompok khilafah bermain. Memperbanyak situs-situs pro-khilafah dengan mengabarkan berita yang sama seperti hoax PKI bangkit. Walau HTI secara de jure telah lama menjadi 'almarhum' namun secara de facto masih hidup walau bergentayangan. Memunculkan meme atau gambar-gambar tentang aktivitas PKI yang sedang latihan, bendera-bendera PKI yang sudah tersebar hingga meledaknya jumlah imigran Cina yang yang datang kedalam negeri. Isunya adalah 15 juta jiwa penduduk Cina akan menjajah Indonesia.
Selain muatan politik untuk menjatuhkan pemerintah, fabrikasi hoax juga bertujuan agar masyarakat benci dan jenuh dengan kondisi saat ini. Dengan ketidaksukaan terhadap situasi ekonomi dan buruknya citra pemerintah kian hari maka rakyat akan semakin mudah untuk diprovokasi. Solusi terakhirnya adalah dengan mengangkat proyek khilafah. Khilafah dianggap jalan terakhir dan solusi bagi semua permasalahan. Sedikit-sedikit khilafah, sedikit-sedikit khilafah. Mereka sangat mendewakan khilafah. Khilafah dianggap hukum Allah, bagian dari wahyu suci sedangkan demokrasi Pancasila adalah sistem kafir, jahiliyah dan thaguth.
Hoax apapun bentuknya bukanlah bagian dari ajaran Islam. Walau dibumbui oleh simbol-simbol Islam, dipoles dengan kata-kata syariah sejatinya hoax tetaplah hoax yang mengandung unsur kejahatan bahkan kebiadaban. Dikatakan baidab karena menipu manusia dengan atribut-atribut agama. Simbol-simbol Tuhan dipermainkan dan diperalat untuk nafsu politik dan hajat kekuasaan.
Akutnya berita hoax dinegeri ini, kita sampai bingung menentukan mana yang benar dan mana berita yang palsu. Berita yang semula benar menjadi salah dan pihak yang salah menjadi benar karena kuatnya penggiringan opini kebenaran. Benar dan salah sulit untuk ditentukan karena sama-sama kuat dan diputarbalikkan sesuai dengan cita rasa pembuat berita hoax.
Untuk mengurangi atau meminimalisir terjadinya berita hoax, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan yakni meningkatkan nalar kritis, dan mengurangi kecanduan menshare berita yang tidak jelas yang terkadang ditambahi dengan iming-iming surga atau ancaman neraka.
Nalar kritis yang perlu dibangun antaralain mengenal atau memahami situs yang memberitakan apakah termasuk situs moderat atau situs radikal. Jika yang memberitakan adalah kelompok radikal anti-pemerintah semacam pro-khilafah maka sudah dipastikan bahwa berita itu adalah hoax. Termasuk juga mengenal track record sang pembawa berita apakah dikenal jujur ataukah tukang ngibul. Jika yang membawa berita tidak jelas latarbelakang kehidupannya maka potensi hoaxnya akan lebih besar.
Nalar kritis lainnya adalah mengetahui tujuan dari sebuah pemberitaan. Mengetahuu motif lahirnya sebuah berita, apa tujuan atau siapa target yang hendak dijadikan tema pemberitaan sangat perlu untuk dikaji agar tidak terjebak kepada perangkap hoax. Kita bisa mengetahui agenda kelompok-kelompok fabrikasi hoax yang dengan sangat jelas siapa yang akan dijadikan target berita dan apa agenda terakhirnya.
Meredam berita hoax juga dapat dilakukan melalui proses tabayun atau klarifikasi sumber berita dan sumber tokoh. Adakalanya ucapan tokoh atau statemen tokoh diplintir dan dimanipulasi untuk kepentingan politik. Yang biasa dan menjadi hobi model semacam ini adalah kelompok radikal. Biasanya mereka mencomot kalam atau photo tokoh tertentu semisal ulama yang sudah dimanipulasi agar terkesan mendukung proyek mereka.
Banyak beredar tokoh-tokoh nasional yang semula adalah sangat nasionalis dan anti HTI tiba-tiba berasa HTI. Tokoh atau ulama NU juga tidak luput dari sasaran fitnah HTI dan gerombolan radikal. Kiai tertentu dari NU dibuat seolah mendukung proyek khilafah. Tanpa kejelian dan kewaspadaan pasti masyarakat akan tertipu dan masuk dalam perangkap kelompok radikal berbaju agama.
Segera konfirmasi kepada pembuat berita aau tokoh terkait benar atau tidaknya berita yang sedang hits. Juga perlu konfirmasi kepada situs-situs yang lain apakah demikian berita adanya ataukah hanya plintiran media yang berbeda dengan media-media lainnya. Klarifikasi dan verifikasi sangat penting dalam memvalidasi berita sehingga tidak akan terkena fitnah hoax.
Hoax tidak dapat dibenarkan dengan legitimasi apapun. Agama dan hukum positif tidak pernah membenarkan fabrikasi hoax. Hoax merugikan banyak orang. Merusak tatanan dan merusak nilai kemanusiaan. Mari bersama-sama kita perangi hoax dengan menyebarkan pemberitaan yang benar, valid dan jauh dari fitnah. Yang jahat bukan hanya min syarri maa khalaq tapi juga min syarri maa hoax. Jika tidak diperangi maka hoax akan membunuhmu karena hoax lebih kejam dari ibu tiri yang tak tahu diri.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
NU dalam Musyawarah Nasional Alim Ulama yang diadakan pada tanggal 1-2 nopember 2104 memutuskan beberapa poin penting sehubungan denga...
-
Beliau (Sofyan Tsauri) sampai berani bersumpah atas nama ALLAH bahkan berani Bermubahalah jika ada yang menuduh dia berdusta atas apa yan...
-
Deklarasi tentang Hubungan Pancasila dengan Islam Bismillahirrahmanirrahim Pancasila sebagai dasar dan falsafah Negara Republik Ind...
-
Ini adalah karomah aulia'allah yaitu al habib muhammad luthfi bin yahya, Rois 'am jatman Se-Dunia, Singkat cerita Sekitar 10 duk...
-
A. Secara Etimologis (Bahasa) 1. Menurut Al-Lihyani (w. 215 H) Kata Al-Qur'an berasal dari bentuk masdar dari kata kerja (fi...
-
ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢ ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَ ﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻰَ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺑِﻌَﺪَﺩ...
-
Sekte Wahabi adalah sekte pencela habaib. Mereka sangat anti terhadap habaib dan menganggap habaib atau keturunan nabi sudah tidak ada da...
-
Lima tahun sudah Abdul Mutholib ngangsu kaweruh di Pondok Syubbaniyah Islamiyah Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat. Ia pulang ke rumah...
-
﷽لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُوْلٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ........ ••" Diantara khasiat dua ayat ini maksudnya LAQAD JAA`AKUM s/d akhir surat, b...
-
Syeikh Muhammad Mukhtar Atharid (Maha Guru Ulama Nusantara dari Bogor, ulama besar di Mesjidil Haram Mekkah pada masa Negara Saudi dibaw...
No comments:
Post a Comment