Friday, April 13, 2018

Ketika Wahabi Menyamakan Orang yang Ziarah Kubur dengan Menyembah Kuburan


BerTawassul/Tabarruk Dengan Orang Shalih Diajarkan Nabi Saw !
Sedangkan Orang Kafir Bukan BerTawassul/Tabarruk Tetapi Menjadikan Orang2 Shalih Sebagai Sekutu Allah !

Pengikut syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab menghukumi kaum muslimin yg berTawassul/Tabarruk dengan orang Shalih sebagai perbuatan syirik, dan menyamakannya seperti perbuatan orang2 Kafir !

Untuk itu mereka berhujjah dengan surat az-Zumar ayat 3 :

مَا نَعْبُدُهُمْ إِلا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى

"Kami tidak menyembah mereka(berhala-berhala) melainkan agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya."

Tuduhan menyamakan berTawassul/Tabarruk dengan orang Shalih sebagai perbuatan syirik jelas keliru dan menyesatkan ! Karena berTawassul/Tabarruk dengan orang Shalih diajarkan Nabi Saw dan diamalkan oleh salafusshalih. Sedangkan orang2 kafir menjadikan orang2 shalih mereka sebagai sesembahan selain Allah.

🌹BERTAWASSUL DENGAN ORANG SHALIH DIAJARKAN NABI SAW !

Dalam surat al Maidah ayat 35, Allah Swt berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ 

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allâh, dan carilah jalan (wasilah) yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya."

Inilah dalil umum berTawassul/Tabarruk, yg menganjurkan kaum muslimin utk mencari wasilah (perantara utk mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Dan dalam sebuah hadits riwayat dari Sahabat Utsman bin Hunaif ra, ia menceritakan:

"Aku mendengar Rasulullah Saw, ketika pada saat itu ada seorang lelaki yang sakit datang kepadanya seraya mengadukan hilangnya pandangannya kepada beliau."
Lelaki itu mengatakan, "Wahai Rasulullah, aku tidak mempunyai penuntun, dan aku sudah merasa berat."
Maka Rasulullah Saw berkata, " AMBILLAH TEMPAT BERWUDHU', DAN BERWUDHU'LAH KEMUDIAN LAKUKAN SHALAT DUA RAKAT. KEMUDIAN UCAPKAN,
" Ya ALLAH, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, dan menghadap kepada-Mu dengan nabi-Mu, Muhammad Saw, Nabi rahmat. Wahai Muhammad, sesungguhnya aku menghadap Tuhan-Mu denganmu, semoga Allah menampakkan kembali pandanganku untukku.
Ya Allah, berilah Muhammad Syafaat untukku dan berilah aku syafaat dalam diriku."
Utsman mengatakan, "Demi Allah, kami belum berpisah dan perbincangan kami pun tidak lama, hingga lelaki tersebut masuk, dan seolah-olah ia tidak terkena sakit sama sekali."
[Hadits ini diriwayatkan oleh Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah dan Ibnu Huzaimah]

Petunjuk Nabi Saw ini tidak hanya diamalkan di masa Nabi Saw hidup, tetapi juga diamalkan setelah beliau Saw meninggal yaitu dimasa kekhalifahan Utsman bin Affan sebagaimana diceritakan sahabat Utsman bin Hunaif !

👉Dalam sebuah hadits lainnya yang diriwayatkan oleh Imam At-Thabarani, diceritakan bahwa :

' Suatu ketika ada seorang lelaki mondar mandir menemui Khalifah Utsman bin Affan ra untuk suatu keperluan kepadanya. Namun Utsman bin Affan bersikap acuh dan tidak memenuhi keperluan lelaki tsb.
Kemudian lelaki tersebut bertemu dengan sahabat Utsman bin Hunaif dan mengadukan apa yg terjadi kepadanya.
Maka Utsman bin hunaif mengatakan kepadanya, "AMBILLAH TEMPAT BERWUDHU', DAN BERWUDHU'LAH KEMUDIAN PERGILAH KE MASJID DAN LAKUKAN SHALAT 2 RAKAT DAN UCAPKAN, "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dan menghadap kepada-Mu dengan nabi-Mu Muhammad Saw, nabi rahmat. Wahai Muhammad, aku menghadap kepada Tuhanmu denganmu, agar Allah memenuhi keperluanku." KEMUDIAN SEBUTKAN KEPERLUANMU."
Dengan segera lelaki tersebut pergi dan melakukan apa yg dikatakan oleh Utsman bin Hunaif kepadanya.

Kemudian ia pergi kepintu khalifah Utsman bin Affan untuk menemuinya. Datanglah penjaga pintu memegang tangannya, dan mengajaknya masuk utk menemui Utsman bin Affan, serta mempersilahkan kepadanya untuk duduk bersamanya di permadani.

Utsman bin Affan berkata, "APA KEPERLUANMU ?", kemudian lelaki tsb menyebutkan keperluannya dan menyelesaikannya untuknya.
Kemudian Utsman bin Affan berkata, "KAMU BARU MENUTURKAN KEPERLUANMU SEKARANG ?" Apabila kamu mempunyai keperluan maka datanglah kemari kepadaku."

Kemudian ketika lelaki tsb keluar dari khalifah Utsman bin Affan, ia bertemu dengan Utsman bin Hunaif, dan berkata kepadanya, "SEMOGA ALLAH MEMBALASMU DENGAN KEBAIKAN. SEBELUMNYA IA TIDAK MEMPERHATIKAN KEPERLUANKU DAN TIDAK MELIHATKU, HINGGA KAMU MENGATAKAN KEPADANYA TENTANG PERMASALAHANKU."

Maka Utsman bin Hunaif berkata, "Demi Allah, aku tidak mengatakan kepadanya. Namun aku menyaksikan Rasulullah Saw, pada saat itu didatangi seorang lelaki yg sakit, kemudian lelaki tsb mengadu kepadanya tentang pandangannya yg hilang.
Maka Nabi Saw berkata kepadanya, "Ambillah tempat wudhu', lalu berwudhu'lah kemudian shalatlah 2 rakaat dan berdoa dengan doa ini."
Kemudian Utsman bin Hunaif melanjutkan, "DEMI ALLAH, KAMI BELUM BERPISAH DAN PERBINCANGAN KAMI PUN BELUM LAMA, HINGGA MASUKLAH LELAKI TSB KEPADA KITA SEOLAH-OLAH IA TIDAK PERNAH SAKIT SAMA SEKALI."'
(Riwayat ini dishahihkan selain oleh at-Thabarani, juga dishahihkan oleh Al Hafizh Al Mundziri, Al Maqdisi, Al Haitsami).

👉👉

BerTawassul/Tabarruk dengan orang Shalih, selain diamalkan oleh para Sahabat juga dilakukan oleh ulama Salaf !
Imam Syafi'i (150-204 H), dalam sebuah riwayat diceritakan :

"Dari Ali bin Maimun beliau berkata: Aku telah mendengar Imam Syafii berkata: Aku selalu bertabarruk dg Abu Hanifah dan mendatangi makamnya dg berziarah setiap hari. Jika aku mempunyai hajat, maka aku menunaikan sholat 2 rokaat, lalu aku datangi makam beliau dan aku memohon hajat itu kepada Allah di sisi makamnya,sehingga tdk lama kemudian hajatku segera terkabulkan"
(Kitab Tarikh al-Baghdad juz I hal. 123 dg sanad yg shohih, karya al-Hafidz Abi Bakr Ahmad bin Ali)

Sekali lagi berTawassul/Tabarruk dengan orang Shalih diajarkan Nabi Saw !

🌹🌹ORANG2 KAFIR MENJADIKAN ORANG2 SHALIH MEREKA SEBAGAI SESEMBAHAN SELAIN ALLAH !

Menyamakan Tawassul/Tabarruk dengan perbuatan syirik orang2 Kafir menggunakan surat az-Zumar ayat 3 jelas keliru !
Kekeliruan itu disebabkan karena saudara2ku pengikut syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab kurang memahami makna yg terkandung didalam ayat tersebut ! Mereka hanya membaca potongan dari surat az-Zumar ayat 3, dan tidak membaca keseluruhan ayat tersebut.
Padahal lafazh ayat tersebut sangat jelas yaitu, "Kami tidak menyembah mereka(berhala-berhala) melainkan agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya

( مَا نَعْبُدُهُمْ إِلا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى)."

Oleh sebab itu, orang2 kafir tidak menjadikan berhala (patung orang shalih) sebagai perantara untuk mendekatkan diri kepada Allah !
Tetapi mereka menyembah berhala selain Allah !
Dan di dalam ayat yg sama, Allah menjelaskan bahwa orang2 kafir itu berdusta dan inkar kepada Allah. [ إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ ("Sungguh, Allah akan memberi putusan di antara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada pendusta dan orang yang sangat ingkar)].

Jadi orang2 kafir telah berdusta karena mereka tidak menjadikan orang2 shalih mereka sebagai perantara untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi mereka menyekutukan Allah dengan menyembah orang2 shalih mereka.

No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...