Nabi Shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
:اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا قَالَ قَالُوا وَفِي نَجْدِنَا قَالَ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا قَالَ قَالُوا وَفِي نَجْدِنَا قَالَ قَالَ هُنَاكَ الزَّلازِلُ وَالْفِتَنُ وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ
” Ya Allah berilah keberkatan kepada negeri Syam kami, berilah keberkatan kepada negeri Yaman kami. Mereka berkata: “Pada Najd kami Ya Rasulullah?!” Rasulullah berkata: “Ya Allah berilah keberkatan pada negeri Syam kami, berilah keberkatan pada negeri Yaman kami.” Mereka berkata lagi: “Pada Najd kami Ya Rasulullah?!” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: Di sana terdapat kegoncangan dan fitnah, serta disanalah terbitnya tanduk Syaitan. ” (HR. Bukhari)
*
Nabi Shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يَخْرُجُ نَاسٌ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ ويقرأون الْقُرْآنَ لا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ ثُمَّ لا يَعُودُونَ فِيهِ حَتَّى يَعُودَ السَّهْمُ إِلَى فُوقِهِ قِيلَ مَا سِيمَاهُمْ قَالَ سِيمَاهُمُ التَّحْلِيقُ
Akan keluar dari arah timur segolongan manusia yang membaca Al-Qur’an namun tidak sampai melewati kerongkongan mereka (tidak sampai ke hati), mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya, mereka tidak akan boleh kembali seperti anak panah yang tak akan kembali ke tempatnya, tanda mereka ialah bercukur gondol (botak). (HR Bukhari)
Muhammad bin Abdul Wahhab al-Najd mengarahkan para pengikutnya untuk melakukan cukur gondol agar hidup dengan rambut baru yang belum pernah melakukan kesyirikan. Hal ini sebagaimana dicatat oleh para sejarawan gerakan mereka, seperti Sayyid ‘Alwi bin Ahmad al-Haddad, Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan, Sayyid Abdullah bin Hasan Basya dan lain-lain. Mereka mengutip fatwa Sayyid Abdurrahman al-Ahdal mufti negeri Zabid sebagai berikut:
وَكَانَ مُفْتِي زَبِيْدَ السَّيِّدُ عَبْدُ الرَّحْمنِ الْأَهْدَلُ يَقُوْلُ (لاَ حَاجَةَ إِلىَ التَّأْلِيْفِ فِي الرَّدِّ عَلىَ الْوَهَّابِيَّةِ بَلْ يَكْفِيْ فِي الرَّدِّ عَلَيْهِمْ قَوْلُهُ صلى الله عليه وسلم (سِيْمَاهُمْ التَّحْلِيْقُ) فَإِنَّهُ لَمْ يَفْعَلْهُ أَحَدٌ مِنَ الْمُبْتَدِعَةِ غَيْرُهُمْ).
“Adalah mufti negeri Zabid, Sayyid Abdurrahman al-Ahdal, telah berkata; “Tidak perlu menulis bantahan terhadap kaum Wahabi. Bantahan terhadap mereka telah cukup dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Tanda mereka adalah cukur gondol”.
Fatwa cucu Muhammad bin Abdul Wahhab dan Hamad bin Nashir di dalam Ensiklopedi al-Durar al-Saniyyah fi al-Ajwibah al-Najdiyyah juz 4 halaman 152, dipaparkan bahwa “kepala botak atau gondol adalah tradisi penduduk Najd, dan hanya orang-orang bodoh dari kalangan mereka yang tidak melakukan cukur gondol.” Kitab al-Durar al-Saniyyah fi al-Ajwibah al-Najdiyyah, adalah himpunan fatwa-fatwa ulama Wahabi yang dihimpun oleh Abdurrahman bin Muhammad al-‘Ashimi al-Najdi, yang diterbitkan oleh kaum Wahabi di Saudi Arabia.
*
Nabi Shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يخرج قوم من قبل المشرق يقرءون القرآن لا يجاوز تراقيهم كلما قطع قرن نشأ قرن حتى يخرج فى بقيتهم
الدجال
“Akan keluar dari arah timur sekelompok orang yang membaca Al-Quran namun tidak sampai ke kerongkongan mereka, tiap kali putus QORNnya maka muncullah qorn yang lainnya hingga generasi mereka selanjutnya akan bersama Dajjal “. (HR. Imam Ahmad dalam musnadnya).
Dalam meneliti dari pelbagai aspek seperti nahwu, sorof dan di mana baginda bersabda. Nabi berkata (Keluar atau Muncul ) adalah Fi’il Mudhar’ yang memberi arti: terus menerus atau berturut-turut, kini dan akan datang. Jadi bisa kita pahami bahwa setelah Musilamatul al-Kazab di Najd (Riyadh) akan muncul pula segolongan dari umat ini secara terus menerus dari TEMPAT YANG SAMA, DAN BERTERUSAN antara golongan yang pendusta agama yang TELAH muncul di Nadj (Riyadh) adalah:
Musilamatul Kazab - Nadj (Riyadh)
Zu-Khuwaisirah at-Tamimi ketua Khawarij - Nadj (Riyadh)
Kasib bin Rabi’ - Nadj (Riyadh)
Misar bin Fadki - Nadj (Riyadh)
Al-Qaramitah - Nadj (Riyadh)
dan YANG TERAKHIR Muhammad Abdul Wahab an-Najdi, dari Bani Tamim seperti juga golongan Khawarij yang berasal dari BANI TAMIM, besar kemungkinan mereka adalah SATU qabilah juga dari Riyadh.
Syeikh Zaini Dahlan menyebutkan yang di maksudkan 2 tanduk syaitan dari Nadj (Riyadh) di dalam hadits itu adalah Musilamatul Kazab dan Muhammad Abdul Wahab.
Jadi Kelima golongan ini yang terkenal adalah Musilamatul Kazab yang di kurniai Irhas dan pada abad ini adalah Muhammad Abdul Wahab.
*
Nabi Shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مِنْ هَا هُنَا جَاءَتِ اْلفِتَنُ ، نَحْوَ اْلمَشْرِقِ ، وَاْلجَفَاءُ وَغِلَظُ اْلقُلوْبِ فيِ اْلفَدَّادِينَ أَهْلُ اْلوَبَرِ ، عِنْدَ أُصُوْلِ أَذْنَابِ اْلإِبِلِ وَاْلَبقَرِ ،فِي رَبِيْعَةْ وَمُضَرً
“Dari sinilah fitnah-fitnah akan bermunculan, dari arah Timur, dan sifat kasar juga kerasnya hati pada orang-orang yang sibuk mengurus unta dan lembu, kaum Baduwi iaitu pada kaum Rabi’ah dan Mudhar “.(HR. Bukhari)
Arah Timur yang Nabi Shallahu ‘alaihi wa sallam maksudkan tidak ada lain adalah arah Timur kota Madinah yaitu Najd sebab Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam telah menspesifikasikan letak posisinya iaitu tempat dimana ciri-ciri khas penduduknya orang-orang yang memiliki banyak unta dan baduwi yang berwatak keras dan berhati kasar dan tempat di mana menetapnya suku Mudhar dan Rabi’ah, dan semua itu hanya ada di Najd Arab Saudi.
TAHQIQ MASYARIK ADALAH NADJ DI RIYADH (nama sekarang)
Hadits yang diriwayatkan oleh nabi itu umum yaitu Masyriq kemudian baginda mengkhususkan dengan sebutan Nadj. Para ulama ada yang menyatakan bahwa Masyriq adalah Nadj, di antaranya:
Shaikh Taqiuddin berkata; Masyriq (Timur) dari arah Madinah, adalah tempat di mama munculnya Musailamatul Kazab,Imam Qustalani berkata Masyriq adalah Nadj (Irsyad as-Saary 12; 626 cetakan Darul Fikr Tahun 1410 H). Shaikh Muhammad Idris al-Marbawi ulama Nusantara yang tidak asing lagi menyebut Nadj adalah negeri Wahabi yang keluar daripadanya orang-orang Wahabi sekarang yang memerintah Mekah dan tempat keluar Musilamatul al-Kazab yang mengaku dirinya Rasul (lihat Kamus Idris al-Marbawi)
Di dalam Kamus Mu’jam Al-Asasi m.s 1174 Nadj -adalah Riyadh merupakan kerajaan Wahabi yang pertama.
Begitu juga nabi mengisyaratkan dengan tangan dan inilah dalil yang kuat menunjukkan bahwa Masyrik itu adalah Najd atau Riyadh nama sekarang.
Dalam Surah at-Taubah ayat 97 “Orang Arab Badwi itu lebih sangat kekafiran dan kemunafiqan dan lebih wajar tidak mengetahui hukum-hukum yang diturunkan Allah kepada RasulNYA.”
Siapakah orang baduwi di sini? jikalau bukan penduduk Najd (Riyadh)? kerana itulah golongan wahabi dan salafi itu sangat kafir dan munafiq seperti firman Allah di atas yang tidak mengetahui hukum-hukum yang di turunkan oleh Allah.
Begitu juga di dalam surah Al-Hujarat ayat 1- 4 ”menceritakan ada seorang yang memanggil-manggil dan berteriak-teriak dan menyerit-menjerit di hadapan rumah baginda” lalu turun ayat supaya merendahkan suara, siapakah mereka? tidak lain adalah penduduk Najd (Riyadh) yang kurang beradab sehingga sekarang golongan wahabi dan salafi kurang dan tidak mempunyai adab dengan nabi, bagi mereka nabi sudah wafat tiada lagi manfaat, nauzubillahi min zalik.
Begitu juga kisah seorang penduduk baduwi dari Najd yang kencing di Masjid nabi, siapakah dia jikalau bukan dari Najd (Riyadh). Selain dari itu nama Najd adalah nama KHAS, bukan nama AM. Jikalau nama AM bererti tanah tinggi di mana negeri TANAH TINGGI ITU, apabila iblis berkata: Aku dari NAJD bererti aku dari TANAH TINGGI. Jadi Najd adalah nama AM nama negeri sekarang adalah RIYADH bukan nama KHAS PERJANJIAN SYAITAN.
Ketika mereka berkumpul di ‘Darul Nadwah’ sebagaimana yang telah di janjikan lalu datanglah Iblis berdiri di hadapan pintu menyerupai Shaikh Najd, kita semak percakapan kaum Quraisy; Siapa Shaikh?
Iblis: Shaikh dari Ahli Najd didatangkan dari Mekah, aku dengar pertemuan kamu maka aku hadir untuk mendengar apa yang kamu bincangkan, semoga aku boleh memberi cadangan dan nasihat.
Quraisy: Baiklah, silakan masuk! maka Iblis pun masuk bersama mereka dengan menyerupai seorang Shaikh Najd, setelah mereka berbincang maka berkata sebagian daripada mereka Abu al-Bahtari; ‘Kita penjarakan dia (Nabi Muhammad) Ibnu Hisyam; Kita kunci pintu rumahnya (Nabi Muhammad).
Keterangan: Ini adalah catatan ringkas perkataan jahat antara orang kafir dengan iblis yang menyerupai Shaikh Najd untuk membunuh nabi, sudah pasti kita ingat kisah ini, bagaimana Abu Jahal dan sahabat-sahabatnya memerintahkan untuk memenjarakan nabi ada pula yang menyuruh menyingkirkan nabi dan akan tetapi Iblis menyuruh membunuh.
Dari kisah ini dapatlah kita ketahui bahwa Syeikh Najd (Riyadh) itu adalah iblis yang menjelma sebagai manusia, dari mana ia datang ? tidak lain dan tentu saja dari Najd (Riyadh).
Iblis berkata: Aku ahli Najd (Riyadh). Maka dari sini kita dapat ketahui bahwa Iblis dari ahli Najd (Riyadh) telah lama terjadi sejak zaman nabi maka tidak mustahil ia akan muncul setelah ini.
Sila rujuk (Bidayah wan-Nihayah jilid 2 m.s. 557 & As-Sirah an-Nabawiyah Ibnu Hisham jilid 2 m.s. 157 Bab Hijrah & Dalaail an-Nubuah & Mukhtasar Sirah ar-Rasul Muhammad Abdul Wahab tahun 1408 m.s. 125). [Warkop Mbah Lalar, Wahabi Movement - Si Tanduk Syaitan]
No comments:
Post a Comment