Tuesday, April 3, 2018

Tuhan Kaum Wahabi Berbagi Tempat Duduk



Tak henti-hentinya Aqidah kaum Wahabi Mujassimah membuat kita geli dan sekaligus prihatin terhadap kekerdilan akal dan pikiran mereka yang begitu mudah dipermainkan oleh
Dongeng-Dongeng Palsu…

Diakui atau tidak oleh Mereka yang berkeyakinan bahwa Allah duduk di atas Arsy-Nya,
Mereka juga mengatakan dipikul delapan ekor kambing hutan jantan di atas langit ke tujuh dan mengapung di atas air…
Dan dalam kesempatan lain mereka yakini Arsy yang di atasnya Allah duduk/bersemayam sambil bersandar (leye’-leye’) yang menyelonjorkan kedua kakinya itu dipikul oleh empat malaikat…

Tidak hanya sampai disitu, Kaum Wahabi Mujassimah berkeyakinan bahwa kelak di hari kiamat Allah mensisakan sedikit tempat di Arsy-Nya untuk mendudukkan Nabi Saw.

Tidak puas meyakininya, Kaum Mujassimah menvonis siapa yang menolak keyakinan tsb,
Berarti telah keluar dari Islam…
Divonis Sebagai Jahmiyah,
Kelompok Sesat dan Ahli bid’ah dan Zindiq yang Kafir..!!!

◎ Tokoh-tokoh kebanggaan kaum Wahabi Mujassimah yang nama mereka selalu menghiasi bibir-bibir dan/atau
Tulisan-tulisan para ustadz dan misionaris sekte ini,
Seperti:
→ ABU BAKR AL-KHALLAL.
→ ABU BAKR ASH-SHAGHANI.
→ ABU BAKR BIN YAHYA BIN ABI THALIB.
→ ALI IBN DAUD AL-QANTHARI.
→ IBRAHIM AL-HARBI.
→ ABU DAUD AS-SIJISTANI.
→ IBNU TAIMIYAH.
→ IBNU QAYYIM.
→ DLL.

Mereka Berebut angkat suara Meneriakkan Aqidah sumbang yang terang-terangan mendesain Allah sebagai Dzat yang berjism/berpostur yang butuh kepada tempat dan akan duduk bersandingan dengan Nabi Muhammad Saw.

Mereka mengaitkan aqidah “Super Ngawur” ini dengan sebuah ayat AlQur’an yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya sama sekali. Yaitu ayat:

وَ مِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نافِلَةً لَكَ عَسى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقاماً مَحْمُوداً

“Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu:
Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”
(QS. Al Isrâ’: 79)

◎ Aqidah sumbang ini juga tidak jarang dibumbuhi dengan ancaman dan Caci maki bagi yang menolak Aqidah sesat mereka.
Salah Satunya yaitu:

★ ABU BAKR AL-KHALLAL.
( Abu Bakr Ahmad bin Muhammad bin Harun bin Yazid Al-Khallal)

Didalam:
- Kitab: "AS-SUNNAH".
- Karya: Abu Bakr Al-Khallal.
- Juz: 1.
- Halaman: 231, 232, 233, 234, 235, 236, 237, 238.

■ Dalam masalah duduknya Allah, "Abu Bakr Al-Khallal
Al-Mujassimah, menegaskan:

وإنّ هذا الحديث لا ينكره إلا مبتدع جهمي ، فنحن نسأل الله العافية من بدعته وضلالته …

“Dan Hadist ini (Hadist duduknya Allah bersanding dengan Nabi di Arsy-Nya) tidak mengingkarinya melainkan Ahli bid’ah, berfaham Jahmiyah.
Kami memohon kepada Allah keselamatan dari bid’ah dan kesesatannya…”

Ia juga berkata meyakinkan:

وقد سمعت هذا الحديث من غير واحد من مشيختنا ما رأيت أحداً رد هذا.

“Aku telah mendengar Hadist ini dari banyak masyaikh.
Tiada satupun dari mereka yang menolaknya".

★ ABU BAKR ASH-SHAGHANI.
(Abu Bakr Muhammad bin Ishaq Ash-Shaghani)

→ Abu Bakr Al-Khallal menukil pernyataan dari:
"Abu Bakr Muhammad ibn Ishaq Ash-Shaghani yang berkomentar keras meyakinkan kita akan Aqidahnya dan mengecam keras siapa yang mengingkarinya.
Ia berkata:

“Aku tidak mengatahui ada seorang pun di antara baik yang telah lalu maupun di zaman ini melainkan ia menginkari apa yang dimunculkan oleh si At-Turmudzi,
Yaitu penolakan atas Hadist Fudhail dari Laits dari Mujahid tentang firman Alllah:
“Mudah-Mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”
Ia berkata: “Allah mendudukkan Nabi di Arsy-Nya.
Dan telah diriwayatkan dari Abdullah ibn Sallam,
Ia berkata:
"Allah mendudukkannya di atas Kursi Tuhan Yang Maha Agung lagi Maha Tinggi.”
Lalu ada yang berkata kepada Al-Jariri:
“Jika Nabi duduk di Kursi Tuhan berarti ia bersangding dengan Tuhan...?”
Ia berkata:
“Celakalah engkau...
Hal ini lebih mendinginkan mataku di dunia ini.
Aku telah mencapai usia delapan puluh tahun lebih,
Aku tidak mengetahui ada seorang yang menolak Hadist Mujahid ini melainkan seorang berfaham Jahmiyah.
Para imam telah menbawa/menyebarkan Hadist ini di berbagai penjuru negeri dan para ulama pun telah menyambut dengan penerimaan sejak seratus lima puluh tahun lebih.
Dan setelah ini aku tidak mengenal siapa si At-Turmudzi ini dan aku juga tidak mengetahui bahwa aku pernah melihatnnya di sisi ahli Hadist.
Maka wajib atas kalian berpegang teguh dengan Sunnah dan mengikutinya".

★ ABU BAKR BIN YAHYA BIN ABI THALIB.

→ Al-Khallal menukil pernyataan Abu Bakr ibn Yahya ibn Abi Thalib yang tidak kalah keras dan kakunya dari pernyataan sebelumnya.
Ia berkata:

“Aku tidak mengetahui si Jahmi Ajami (non Arab).
Kami tidak mengenalnya di kalangan Ahli Hadist atau seorang pun dari saudara-saudara kami.
Dan aku tidak mengetahui bahwa ada seorang yang menolak Hadis Mujahid: "Allah mendudukkan Muhammad saw", di atas Arsy.
Hadist itu telah diriwayatkan oleh banyak kalangan dari Ibnu Fudhail dari Laits dari Mujahid.
Para Ahli hadist yang terpercaya pun telah menerimanya dan mereka pun menyampaikan dikhalayak ramai dan merekapun tidak menolaknya;
Mereka meneriman sepenuhnya dengan penuh gembira.
Dan aku sepanjang pengetahuanku, aku telah menyadarinya sejak tujuh puluh tahun lalu.
Demi Allah aku tidak mengetahui ada seorang pun yang menolaknya melainkan seorang berfaham Jahmiyah,
Pembid’ah yang jahat yang mengajak kepada menyelisihi para masyaikh dan para imam kita.
Semoga Allah mempercepat siksa atasnya dan mengusirnya dari negeri-negeri kita,
Sebab ia adalah bencana atas yang terpengaruh olehnya.
Dan segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kita dari bencana itu.
Yang kami yakini (alhamdulillah) adalah bahwa kami meyakini Hadist Mujahid dan menerimanya sesuai apa yang tertera dan kami menerima Hadist ini dan lainnya yang menyelisihi kaum Jahmiyah dalam masalah melihat Allah dengan mata telanjang dan sifat-sifat lain serta kedekatan Muhammad saw kepada Tuhannya.
Si ajami yang bernama At-Turmudzi ini telah menulias surat kepadaku lalu aku serahkan kepada Abu bakr Al-Marudzi,
Dalam surat itu ia mengatakan bahwa yang meyakini apa yang ada dalam Hadist Mujahid adalah kaum Jahmiyah Tsanawi
(yang menyakini ada dua tuhan).
Dan berbohonglah ia si pembohong atas nama Islam.
Maka para ulama memperingatkan orang-orang darinya …
ini adalah agama yang aku yakini dan aku memohon agar Allah menghidupkan dan mematikanku di atasnya".

★ ALI IBN DAUD AL-QANTHARI.

Abu Bakr Al-Khlallal juga menukil pernyataan serupa dari
Al Qanthari.
Ia berkata:

“Amma ba’du,
Maka hendaknya kalian berpegang teguh dengan petunjuk Abu Abdillah; Ahmad ibn Muhammad Hanbal ra.
Beliau adalah imam kaum muttaqin/yang bertaqwa….
Dan sesungguhnya si At-Turmudzi ini yang mencacat Mujahid dengan menolak keutamaan Nabi saw adalah seorang ahli bid’ah.
Dan tidak menolak Hadist Muhammad ibn Fudhail dari Laits dari Mujahid tentang firman Alllah: “Mudah-Mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”
Ia berkata, “Allah mendudukkan Nabi di Arsy-Nya…
Melainkan seorang berfaham Jahmiyah.
Ia harus diboikot dan tidak diajak bicara dan orang-orang harus diperingatkan darinya dan dari siapapun yang menolak keutamaan ini.
Dan aku bersaksi bahwa si At-Turmudzi ini adalah seorang berfaham jahmiyah yang jahat …. .”

★ IBRAHIM AL-HARBI.

Al-Khallal juga menukil sebuah pernyataan dari Ibrahim Al-Harbi yang secara keras dan tegas mempertahankan Aqidah ini.
Ia berkata:

“Yang kami ketahui dan kami yakini bahwa sikap yang harus diterapkan atas orang yang mencacat (Hadist) Mujahid dan menyalahkannya adalah harus diberi pelajaran dan dipenjarakan. Harun ibn Ma’ruf telah menyampaikan Hadist kepada kami dari Ibnu FFudhail dari Liats dari Mujahid tentang firman Alllah: “mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”
Ia berkata, “Allah mendudukkan Nabi di Arsy-Nya.
Dan aku berharap bahwa kedudukan Nabi di sisi Allah lebih dari itu.
Dan barang siapa yang menolak apa yang dikatakan Mujahid yaitu didudukkannya Nabi di atas Arsy dan ucapan-ucapannya yang lain maka ia benar-benar telah berbohong.
Aku sama sekali tidak pernah menyaksikan si At-Turmudzi yang mengingkari Hadist Mujahid ini baik dalam sanad Hadist maupun selainnya.”

■ Selain nama-nama tokoh Mujassimah yang disebut di atas,
Al-Khallal juga menyebutkan banyak nama lainnya,
Seperti:
~ Muhammad ibn Ismail As-Sulami,
~ Abil Abbas Harun ibn Abbas Al-Hasyimi yang menvonis  siapapun yan menolak pendapat Mujahid di atas.
Ia berkata:

“Barang siapa yang menolak Hadist (ucapan) Mujahid maka ia menurut saya adalah seorang berfaham jahmiyah.
Dan barang siapa yang menolak keutamaan Nabi saw.
(bahwa beliau didudukkan bersanding Allah SWT)
Maka menurutku ia seorang zindiq (kafir).
Tidak perlu diminta taubat (tetapi langsung dibunuh).
Sebab Allah –Azza wa Jalla- telah mengutamakan Nabi Muhammad di atas para nabi-Nya as.
Dan telah diriwayatkan dari Allah (dalam Hadist Qudsi),
Ia berfiaman: ‘Tidaklah Aku disebut melainkan engkau (hai Nabi) disebut juga.’
Dan telah diriwayatkan tentang ayat: ( لعمرك) maksudnya:
"Demi kehidupanmu (hai Muhammad)’.
Dan telah diriwayatkan bahwa Allah berfiaman:
"Andai bukan karena engkau Aku tidak ciptakan Adam".
Maka waspadalah dari menolak Hadist (ucapan) Mujahid.
Telah sampai kepadaku darinya (Semoga Allah menghinakannnya) bahwa ia menolak bahwa Allah turun
(dari langit/Arsy-Nya).
Maka barang siapa yang menolak ini dan menolak Hadist (ucapan) Mujahid ini ia harus tidak boleh diajak bicara dan
(jika ia mati) tidak boleh dishalatkan (jenazahnya)".

★ ABU ALI ISMAIL IBN IBRAHIM AL-HASYIMI.

→ Al-Khallal menyebutkan pernyataan Abu Ali Al-Hasyimi yang berkata:

أنّ هذا المعروف بالترمذي عندنا مبتدع جهمي ، ومن رد حديث مجاهد فقد دفع فضل رسـول الله (ص) ، ومن رد فضيلة الرسول فهو عندنا كافر مرتد عن الإسلام …

“Sesungguhnya seorang yang dikenal dengan nama At-Turmudzi ini menurut kami adalah seorang Ahli Bid’ah berfaham Jahmiyah.
Barang siapa menolak ucapan Mujahid maka sesungguhnya ia telah menolak keutamaan Rasulullah saw..
Dan barang siapa yang menolak keutamaan rasulullah maka menurut kami ia seorang Kafir yang telah murtad dari agama Islam…. “.

■ Setelah menyebutkan beberapa nama-nama Tokoh Mujassimah lainnya,
Al-Khallal mempertegas vonis apa yang harus dijatuhkan,
Bukan lagi atas orang yang menolak ucapan dan pendapat Mujahid, tetapi atas orang yang sekedar diam saja dan tidak memberikan komentar yang mencacat Hadist
(ucapan/pendapat) yang diyakini oleh Mujahid.
Al-Khallal berkata:

قال أبو بكر بن حماد : من ذكرت عنده هذه الأحاديث فسكت عنها فهـو متهم ، فكيـف من ردها وطعن فيها أو تكـلم فيها .

“Abu Bakr ibn Hammad berkata:
“Barang siapa yang disebut di sisinya Hadist-Hadist ini lalu ia diam maka ia tertuduh.
Lalu bagaimana dengan yang menolak dan mencacatnya atau berbicara tentangnya.”

☆ Inilah beberapa kutipan yang kami nukil dari apa yang dicecer oleh tokoh besar sekte Mujassimah yang begitu dibanggakan kaum Wahabi Modern dan mereka yang tertipu dengan kemasan palsu aqidah yang meng-atas namakan Mazhab:
"Para Salaf Shaleh".

Oleh: Habib Hasan Baroom

No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...