Tuesday, July 31, 2018
Islam Nusantara ala Habib Luthfi bin Yahya
Rais Aam Idaroh Aliyah Jamiyyah Ahli Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdiyah (Jatman), Habib Luthfi bin Yahya menegaskan bahwa Islam Nusantara bukan agama baru. Islam Nusantara adalah ekspresi keberislaman yang mengandung muatan lokal Nusantara. Menurut Habib Luthfi, umat Islam memiliki aqidah yang sama sedunia, hanya saja setiap muslim di berbagai penjuru dunia memiliki tradisi dan aplikasi Islam yang berbeda-beda.
“Orang Islam di Amerika makan pakai sendok garpu baca Basmalah. Orang Islam di China makan pakai sumpit baca basmalah, di Jawa makan pakai tangan juga sama baca Basmalah. Tidak ada bedanya. Yang penting yang dimakan halal dan sama-sama menyebut nama Allah. Walaupun cara makannya berbeda-beda. Nah itulah Islam Nusantara,” jelas Habib Luthfi.
Di hadapan ribuan jamaah pada acara Halal bi Halal Nusantara di Majilis Ta’lim Habib Salim bin Ahman bin Jindan, di Jakarta Timur, Sabtu (28/7), Habib Luthfi menyayangkan adanya sebagian orang yang salah anggapan mengenai Islam Nusantara. Penolakan atas Islam Nusantara biasanya muncul dari sebagian tokoh muslim yang salah persepsi dan enggan melakukan klarifikasi.
“Jadi jangan salah paham. Masa Islam Nusantara dibilang agama baru. Terus nanti ada Nabi Jawa, Nabi Sunda gitu? Ya nggak mungkin,” ungkap Habib Luthfi
Dalam pandangan Habib Luthfi, aplikasi keislaman setiap muslim bisa berbeda-beda, justru dengan ekspresi itu ia telah menampilakan Islam rahmatan lil ‘alamin yang berciri khas moderat dan akomodatif atas budaya lokal. “Islam itu aqidahnya sama sedunia. Tapi aplikasi dan ekspresi keislaman itu ada muatan lokalnya,” tegas Habib Luthfi.
* By Redaksi Islam Ramah on July 30, 2018
ISLAMRAMAH.CO
#KamiSantri_HabibLutfi
#KamiSantri_IslamNUsantara
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
Kata fitnah berakar dari kata fatana. Ketika seseorang berkata fatantu al-fidhdhah wa al-dzahab, artinya adalah bahwa ia membakar perak...
-
Suku Chaniago adalah suku asal yang dibawa oleh Datuk Perpatih Nan Sebatang yang merupakan salah satu suku induk di Minangkabau selain su...
-
Alkisah, K.H. Muhammad Arwani disuruh ayahnya, KH. Amin, untuk mengantarkan adiknya, KH. Da`in Amin, untuk mentashihkan bacaan tahfidz Qu...
-
Beliau (Sofyan Tsauri) sampai berani bersumpah atas nama ALLAH bahkan berani Bermubahalah jika ada yang menuduh dia berdusta atas apa yan...
-
Bukan untuk dibeda-bedakan dan bukan pula minta untuk diistimewakan. NU memang istimewa dan berbeda dengan ormas Islam lainnya. Walau sam...
-
A. Secara Etimologis (Bahasa) 1. Menurut Al-Lihyani (w. 215 H) Kata Al-Qur'an berasal dari bentuk masdar dari kata kerja (fi...
-
Dalam dunia wali atau sufistik, tidak ada yang tidak mungkin. Semuanya dapat menjadi mungkin atas izin Allah. Gambar yang kami pasang di ...
-
Saat mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, para kiai pesantren memahami dan menerapkan betul kalimat “Hubbul wathan minal iman”,...
-
Putusan Bahtsul Masail PWNU Jatim 1986 di PP. Asembagus Situbondo memutuskan sebagai berikut: Bagaimana hukumnya operasi plastik di waj...
-
Syekh Maulana Samsujen di dalam sejarah Kediri, pada tahun 1135 tertulis sebagai manusia sakti mandraguna yang sangat tinggi ilmu kedi...

No comments:
Post a Comment