Wednesday, August 1, 2018

Kisah Manusia Berkepala Hewan


Al Kisah, saat itu penulis bertamu untuk kesekian kalinya dengan Syaikh Ahmad Al Banjari. Syaikh Ahmad Al Banjari adalah seorang tua yang sudah berumur 80-an tahun saat itu, namun untuk lansia seusia beliau termasuk masih energik dan bugar.

Kabar kemahsyuran karomah tentang beliau penulis dengar dari salah seorang sahabat , beliau sendiri ternyata selain pengamal Thoriqoh rupanya seorang pertapa. Penulis mendengarkan dengan seksama setiap kisahnya, beliau menceritakan saat itu beliau berusian sekitar 25tahun dan belum menikah, beliau bertemu seorang Guru dan menimba ilmu dari Guru tersebut dengan cara bertapa di Hutan rimba, tidak makan dan minum apapun selama 3(tiga) tahun lamanya. Alhamdulillah beliau berhasil dalam tapa panjangnya dibawah pengawasan seorang Guru.

Saat kami sedang asyik mengobrol, Syaikh Ahmad Al Banjari tiba-tiba berkata, lihatlah ada 2 ekor manusia berkepala hewan yang satu menyerupai, maaf, babi, dan yang satu menyerupai anjing. Saat kami melihat ternyata ada dua orang pria paruh baya yang sedang berjalan menuju kediaman Syaikh Ahmad. Kedua orang itu awal bertamu sangat sopan, namun beberapa lama kemudian penulis mulai melihat keganjilan dari tamu yang "kurang sopan" tersebut, tindakannya memang mirip dengan hewan itu, yang satu babi (dengan kebiasaan joroknya dan egois ingin menang sendiri) yang satu anjing (dengan gonggongan yang tak bermakna serta tingkah overakting).

Setelah kedua tamu itu keluar meninggalkan rumah, penulis bertanya kepada Syaikh Ahmad, "Wahai Tuan, saya merasakan bahwa mereka memiliki nafsu hewan yang dominan". Syaikh Ahmad menyahuti, "Itulah kenapa saya bilang ada dua ekor hewan datang".

Subhanallah, akhirnya Syaikh Ahmad Al Banjari berkata, "Dalam tahap olah Bathin ada fase dimana engkau akan melihat nafsu buruk seseorang layaknya seekor hewan". Penulis pun pernah mengalami pengalaman serupa, awalnya terkejut namun lama-kelamaan sudah terbiasa, sehingga jika berhadapan dengan manusia tipe seperti itu penulis akan berusaha menjadi manusia seutuhnya tidak terikut menjadi manusia berkepala hewan.

Penulis pun semakin hari semakin dekat dengan Syaikh Ahmad Al Banjari hingga beliau tutup usia pada usia 96tahun. Penulis termasuk salah seorang dari sekian banyak muridnya yang bertebaran disana-sini. Beliau sangat kasih akan penulis, hingga di akhir hayatnya berkata, dihadapan keluarga dan murid lainnya, "setelah aku tiada nanti kalian bertanyalah pada dia (penulis) jika tidak mengerti akan sesuatu, aku telah mewariskan banyak rahasia kepadanya sebagaimana Guru-Gurunya terdahulu". Lagi-lagi penulis yang sejak dulu gemar berGuru dengan Para Alim/Ulama/Syaikh dan orang pintar lainnya, kehilangan salah satu Guru terbaik yang pernah ada. Walaupun mengenal beliau hanya sebentar saja, tapi sungguh sangat berkesan di hati penulis.

Semoga kita semua menjadi manusia seutuhnya agar kelak penduduk langit dan makhluk Allah lainnya tak menganggap kita seperti "Manusia berkepala hewan".

Qhushussan ilaa Ruuhi Al Mukaram Sayyidi Syaikh Ahmad Al Banjari QS. Al Fathihah....

Tertanda,
Penulis,

Muhammad Luthfi Al-Khalidi An-Naqshabandi
a.k.a
Muhammad Luthfi Sulaiman

#QALAMSHUFI
#NAQSHABANDISHUFI

No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...