Wednesday, August 8, 2018

Thariqah Qadiriyah Naqsyabandiyah, Jalan Damai Kaum Syariat dan Tasawuf


Di tanah Jawa sejak dahulu memang kental dengan nuansa dimensi ruhaninya Semenjak zaman Wali Songo yang diyakini sebagai penyebar agama Islam pertama Islam menyebar dengan mengedepankan aspek eksoterismenya Hal ini tidak terlepas dari jargon bahwa orang Jawa gone semu Orang Jawa sepertinya lebih menyukai dimensi batin dibandingkan dengan syariat oriented meski hal ini tidak berarti terjadi pengabaian soal syariat

Buktinya bahkan antara tasawuf dan syariat pernah terjadi ketegangan di tanah Jawa Banyak yang menyebutkan perseturuan antara Syehk Siti Jenar dengan para ulama birokrat Demak Bintoro merupakan gambaran nyata perseteruan antara ulama tasawuf dan ulama syariat Namun hal ini perlu dikaji lebih luas sebab ketegangan itu tidak lain ada aroma politik.
Perlu diingat salah satu murid Syekh Siti Jenar yakni Kebokenongo merupakan cucu dari Raja Majapahit terahir dari Jalur permaisurinya sedangkan raja demak juga cucu Majapahit tetapi dari jalur selir
Sehingga ketegangan itu sifatnya sangat politis

Ketegangan antara syariat dan tasawuf berakhir ketika Thariqoh mulai masuk ke Indonesia sebelum abad 18 Seiring dengan banyaknya ulama tanah Jawa yang nyantri ke tanah Hijaz Syehk Khatib AsSambasy merupakan tokoh awal penyatu dua aliranthariqoh yaitu Naqsyabandiyah dan Qodariyah. Penyatuan ini disinyalir sebagai bentuk kemesraan antara ulama fiqih dengan ulama thariqoh

WEJANGAN GURU SUFI.

Syekh Muslih Bin Abdur Rahaman AlMaraqy ( Mranggen Demak) Syekh Romli
Tamim (Rejoso Jombang) dan
Syekh Dimyathi bin Muhammad Amin AlBantaniy
(Cidahu Banten)

Wejangan ketiga kiai ini menggambarkan simbiosis antara
tradisi syari’ah dengan tradisithariqoh di dunia pesantren Jawa dan
menjadi bukti adanya dinamika keagamaan yang khas

Syekh Dimyathi alBantaniy atau yang lebih terkenal dengan Abunya
Dimyathi Beliau merupakan sosok ulama dari Banten sekaligus pemimpin jama’ahThariqoh Sadziliyah Wejangan Beliau sebagaimana lingkup membawa pondok pesantren tidak terlepas dari penekanan mengaji Pesan beliau yang terkenal: Jangan ngaji ditinggalkan meskipun jarak antara majelis dan jalan raya sangat jauh atau di luar sana berkecamuk perang dahsyat Ada lagi pesan Abunya Dimyathi yang patut diingat Biarpun dunia runtuh 1000 kali pengajian di majelis jalan terus…

Penekanan ini tidak terlepas dengan keyakian Beliau bahwa mengaji
merupakan bentuk syukur hamba kepada Allah karena dikaruniai akal yang sempurna Ngaji juga dikaitkan dengan upaya santri untuk membuang kebodohan dan gelapnya fikir (li izaalah aljahli) Hal itu karena rancunya pikiran adalah bencana carut marutnya nalar adalah kegelapan (#Zhulumat) dan kegelapan adalah neraka Selain itu mengaji merupakan hal yang tersulit dibandingkan menjadi wali Orang lebih terpesona dengan kekeramatan seorang wali Untuk memperoleh kharomah tersebut sangat mudah tetapi menjaga keajekan ngaji adalah perjuangan yang membutuhkan waktu bertahuntahun

Meskipun Beliau berkecimpung dalam dunia sufi tetapi tidak meninggalkan syara’ Pesan Abunya Dimyathi kepada santrinya penempuh jalan ma’rifat adalah derajat keutamaan tak mungkin diperoleh kecuali dengan kepatahuhan terhadap syara’ Jadi parameter utamanya adalah patuh pada syar’i Maka derajat seorang manusia di depan Allah selalu diukur dari seberapa banyak ia mau menjalankan perintahperintah Allah dan lari dari laranganlaranganNya

Berbeda dengan Abunya Dimyathi Syaikh Romli Tamim merupakan Mursyid dariThariqoh Qodariyah Wa NaqsyabandiyahBeliau mengajar para santrinya di daerah Rejoso Jombang Jawa Timur Beliu juga seangkatan dengan Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari (Tebuireng) dan Syaikh Wahab Hasbullah (Tambak Beras) Hanya saja kedua ulama itu dikenal karena kerjakerja keulamaannya sementara Syaikh Romli dikenal karena wejanganwejangan dan doktrin sufistiknya bagi para santrinya yang menginginkanwushul kepada Allah

Wejangan Syaikh Romli bagi para santri suluk adalah seharusnya bagi murid-murid thariqoh selalu tafakkur setiap waktu Maksud Syaikh Romli adalah seorang santri  hendaknya tetap dalam keadaan sadar
senantiasa berdzikir dengan membentangkan perenungan pada akal ataupun nalar sehingga jalan dan gerak nafsu menjadi sempit dan terbatas
Sehingga menurut Syaikh Romli baik dan tidaknya agama seseorang bisa disebabkan oleh aspek daritafakkurnya

Senada dengan pendapat Abunya Dimyathi bahwa penempuh suluk tidak bisa meninggalkan syari’at Oleh karena itu Syaikh Romli berpesan syariat tidak bisa ditunda oleh hakikat! Maksudnya bahwa kebenaran hakikat tidak bisa mengganti peranan syari’at karena dua hal tersebut tidak bisa dipisah Menyitir ungkapan Syaikh Imam Ghozali dalam kitabBidayahnya Syaikh Romli menegaskan: Zahirnya takwa adalah syariat sedangkan batinnya takwa adalah hakikat Singkatnya rahasia yang tersembunyi dari syara’ adalah hakikat

Syaikh Muslih Mranggen merupakan ulamathariqot yang lebih merakyat Risalah kecilnya yang cukup terkenal adalahFutuhat arRabbaniyah yang menguraikan doktrin sufistik tersingkapnyama’rifat ilahiyah Di dalam risalah kecil ini diuraikan agak mendatail dan teknis dalam penjelasannya tentang tata cara para santri dalam menjalankan thariqah terutama 10 doktrinnya yang disebut sebagai mabadi ‘ilmi aththariqoh yang membahas landasanthariqohQodariyah Wa Naqsyabandiyah

Sebagai ulamathariqoh Qodariyah wa naqsyabandiyah Beliau sangat
menekankan zikir bagi para santrinyaMengutip wejangan Syaikh Ali
alMurshifi dalam kitabMinah as Saniyah Syaikh Muslih
mengungkapkan: Bahkan para guru yang agung pun akan sulit memberi obat bagi para santrisantrinya agar memancarkan hati mereka kecuali dengan mudawwamah dzikir!dzikir itu bagaikan batu gerinda yang terus menghaluskan hati para pengamalnya

Dzikirlaa ilaaha illallah merupakan harga dan sekaligus kuncinya
surga Dalam pandangan Syaikh Muslih dzikir menjadi kunci memasuki
pintu surga maka sesungguhnya kunci itu terdiri dari berbagai
perangkat lain yang merupakan bagian dari dzikir Surga selalu
digambarkan dengan keadaan tentram dan damai maka tidaklah salah jika dzikir merupakan kunci surga kunci ketenangan Hal ini sesuai dengan firman Allah bahwa hanya dengan berdzikir hati menjadi tenang

Zikir kalimat thayibah dalam kitabTanbihul Ghofilin mampu melebur
4000 dosa Namun Syaikh Muslih mengingatkan kita jangan menyalah pahami dengan berlaku ceroboh dan menganggap remeh laranganlarangan Allah karena menganggap dosadosanya mudah diampuni dengan tobat dan berdzikir kalimat thayibah Menurut Syaikh Muslih orang yang berperilaku demikian adalah orangorang yang tertipu oleh nafsunya sendiri dan setan.....

No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...