Sunday, January 12, 2020
Varietas Jagung Ketan Mulai dikembangkan di Muba
Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) melalui Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Muba tak henti-hentinya berinovasi untuk terus mengembangkan dan menambah produk unggulan di bidang pertanian.
Setelah sukses menambah nilai lebih pada getah Gambir untuk pewarna alam dan disulap menjadi kain jumputan Gambo Muba, kini tengah dikembangkan Varietas jagung ketan. Hal tersebut juga di pamerkan pada festival Buah yang digelar di halaman Griya agung.
Kepala Dinas TPHP Muba Ir A Thamrin mengatakan, pihaknya punya Taman Agro Inovasi Dinas TPHP Kabupaten Musi Banyuasin. Di lahan seluas 5 hektar tersebut di taman berbagai taman dan buah, tanaman toga, serta beberapa jenis bunga.
"Nah, kami juga pada 2018 lalu kami menanam uji coba sorgum dan jagung Ketan dan akan dijadikan percontohan," katanya.
Sejauh ini, sambung dia, untuk jagung ketan berbilang berhasil. Bahkan, tanaman ini di tampilkan pada Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan ke XIII tingkat Provinsi Sumatera Selatan.
Selain itu, kata dia, taman Jagung Ketan pula dikembangkan oleh para petani dan telah menghasilkan. Masa penan 4 bulan sekali. Saat ini belum masa panen. "jagung ketan ini direspon positif oleh masyarakat sebab memiliki manfaatkan bagi kesehatan tertanam bagi penderita diabetes,"
Dikatakan, Jagung Ketan ini Sebab ada senyawa tertentu dalam jagung yang mampu menurunkan risiko serangan penyakit ini, rasanya lebih pulen dibandingkan jagung manis biasanya. Rasanya sama dengan ketan. "Air rebusannya memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan," urainya.
Manfaat yang dimiliki jagung ketan ini, sambung dia, membuat jagung ini diminati. Tentu ini menjadi tanaman produktif bagi masyarakat untuk dikembangkan dan menambah pendapatan bagi para petani.
"Tamanan ini akan terus di kembangkan. Disamping kami juga terus menambah varietas tanaman unggulan lainnya," tukasnya.
Sementara itu, Bupati Muba Dodi Reza mengungkapkan, melalui DPTHP varietas jagung ketan ini akan menjadi nilai tambah dan lebih bagi petani jagung di Muba. "Ini akan terus dikembangkan ke depannya," ujar Dodi.
Menurutnya, pengembangan varietas jagung ketan ini nantinya akan menjadi percontohan. "Semoga hasilnya akan maksimal dan turut meningkatkan kesejahteraan warga Muba," pungkasnya.
Sumber: Berita Muba
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
Jika Asma Allah diucapkan sekali saja dengan lisan, itu disebut dzikir (mengingat) lisan, namun jika Nama Allah diingat dengan hati, maka...
-
Soeharto Lahir di Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta, 8 Juni 1921. Ia lahir dari keluarga petani yang menganut Kejawen. Keyakinan keluarga...
-
Beliau adalah KH Muhammad Zaini Abdul Ghani, seorang ulama besar yang sampai akhir hayat beliau masih memberikan ilmu agama bagi masya...
-
A. Secara Etimologis (Bahasa) 1. Menurut Al-Lihyani (w. 215 H) Kata Al-Qur'an berasal dari bentuk masdar dari kata kerja (fi'...
-
Pak Somad mengharamkan lomba kicau burung. Dia ternyata ahli Fiqhi yg lebih hebat daripada Syaikhul Islam Zakaria al-Anshari, Ulama Besar...
-
Ir. KPH. Bagas Pujilaksono Widyakanigara, M. Sc., Lic. Eng., Ph. D. Fakultas Teknik/Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada ...
-
Info dari Ustadz Muafa (Syaikhul Pramukiyyin /Mantan Syabab HT), yaitu berkaitan dgn para senior/pembesar HT Pusat, khususnya yg ada di ...
-
Bantahan untuk Buya, yang mengatakan Nyanyian Lagu “Saben Malem Jum'at Ahli Kubur Mulih Nang Umah” adalah lagu hayalan yang bertentan...
-
Oleh Gus Nadirsyah Hosen Beredar di media sosial (medsos) potongan gambar yang berisi keterangan sebagai berikut: كان صلى الله عل...
No comments:
Post a Comment