Tuesday, September 4, 2018

Surat Cinta Bagas Pujilaksono kepada Roy Suryo


Ir.  KPH.  Bagas Pujilaksono Widyakanigara,  M. Sc., Lic. Eng.,  Ph. D.

Fakultas Teknik/Sekolah Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta

Kepada,
Roy Suryo
(Mantan Menpora RI)
Di tempat

Hal: Menjadilah bangsa yang beradab

Salam,
Saya Bagas, dosen UGM beneran, 
bukan ngaku-ngaku dosen UGM,
yang sebenarnya dosen perguruan tinggi lain yang dipecat karena tidak pernah masuk kantor. 
Kita pernah satu sekolah dulu di SMA Negeri 3 Padmanaba, Yogyakarta saya satu kelas di atas anda.  Sejauh saya tahu anda sama sekali tidak menonjol di bidang akademik.

Sebagai bangsa yang bermartabat,  saya bangga dengan capaian Indonesia di Asian Games. 
Tidak ada celah bagi saya untuk bersikap sinis atau sumbang apapun alasannya. Kebetulan saya pendukung Jokowi. 
Namun,  jika Prabowo sekalipun yang jadi Presiden dan mampu menyelenggarakan Asian Games dengan prestasi seperti kemarin,  sayapun akan menghormati Prabowo dan memgucapkan selamat.

Saya bisa membedakan antara urusan Negara dan Politik. 
Bagi saya kepentingan nasional di atas segala-galanya.  Saya gerah dengan ucapan-ucapan anda soal Asian Games. 
Tampak cara berfikir anda kumuh dan terdispersi dalam spektrum politik alias ucapan anda subyektif amat subyektif hanya berdasar cara pandang anda dan anda kehilingan akal sehat melihat fakta. 

MAJU TAK GENTAR MEMBELA YANG BAYAR. 

Anda pikir semua orang goblog, sehingga bisa nyaman dengan ucapan anda.
Ketika anda jadi Menpora,  anda nihil dengan prestasi. 
Berhati-hatilah dalam berucap,  pendidikan anda hanya s1 namun gaya bicara anda sok menggurui kayak Doktor lulusan dari perguruan tinggi hebat. 

Oh iya,  bagaimana urusan anda dengan inventaris rumah dinas Menteri? 
Katanya anda mengambili barang-barang inventaris negara? 
Saya baca surat dari Gatot S.  Dewa Broto tertanggal 1 Mei 2018 yang beredar liar di publik. 

Daripada anda komentar sumbang soal Asian Games,  lebih baik segera kembalikan barang-barang milik negara yang sempat anda larikan.  Memalukan sekali perilaku anda. 
Gatot S. Dewa Broto itu kakak kelas saya di SMP Negeri 2 Yogyakarta dan ketemu kembali di Jerman tahun 1990.

Bagi saya anda hanya politisi kelas comberan dan seorang penjilat besar. Terimakasih.

Yogyakarta,  2018-09-04
Salam,
(KPH.  Bagas Widyakanigara)

No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...