Sunday, February 11, 2018

Nikmatnya Jadi Orang NU


Menjadi muslim yang berakidah Aswaja-Sunni dengan ikut ormas NU adalah anugerah Allah yang sangat besar. Nikmat yang tiada taranya dibandingkan dengan nikmat-nikmat Allah yang lainnya.

Dengan menjadi orang NU, akan selalu lurus akidah. Menjadi pengikut Ahlussunnah Wal Jamaah yang sanad keilmuannya bersambung hingga Rasulullah. Akidah mayoritas umat Islam seluruh dunia (sawadil a'dzam) sebagai firqah najiyah (golongan selamat) didunia hingga akhirat.

Orang NU selalu bersikap tasamuh (toleransi) baik seagama dan antar pemeluk yang berbeda. Sepanjang sejarah, tidak ada orang NU yang radikal atau intoleran sehingga tidak pernah berburuk sangka kepada siapapun. Hatinya selalu diisi dengan keceriaan sehingga orang NU akan selalu panjang umur, banyak sahabat, tidak punya musuh, hidupnya subur makmur walau sederhana.

Nikmatnya ber-NU adalah tidak punya doktrin takfiri. Ini berbeda dengan ormas tetangga sebelah yang sering buat gaduh karena sering teriak-teriak kafir, musyrik, thaguth dan kerap menuduh bid'ah. Dengan konsep anti takfiri, orang NU selalu tenteram walau sering dimusuhi oleh kelompok-kelompok yang sering cari musuh. Keyakinannya hanya satu yakni becik ketitik olo ketoro, siapa yang berbuat baik akan menuai kebaikannya dan siapa yang berbuat jahat akan menuai kejahatannya.

Indahnya NU adalah selalu bersama ulama sehingga selalu didoakan ulama. Ulama dari golongan kiai dan habaib yang menebar perdamaian, keselamatan dan tanpa caci maki. Hidup didunia bersama ulama dan diakhiratpun akan selalu bersama ulama sehingga masuk surga bareng ulama.

NU itu selalu seimbang, tidak kaku dan tidak loyo. Tidak tekstual dan tidak liberal namun kontekstual yakni memahami wahyu dengan tetap menggunakan peran akal. Tanpa peran akal maka wahyu akan melangit, tidak adaptatif, radikal dan mengabaikan kearifan lokal. Tanpa peran akal, yang terjadi adalah merusak kehidupan dibumi dalam rangka menerapkan agama langit. Memahami wahyu tanpa menggunakan peran akal imbasnya akan menuhankan teks namun mengabaikan Tuhan yang sebenarnya bahkan mendeklarasikan diri sebagai Tuhan tandingan.

Luarbiasanya NU adalah selalu amar ma'ruf nahi mungkar dengan cara yang ma'ruf. Tidak pernah melakukan yang ma'ruf namun menggunakan cara yang munhkar karena kema'rufan hanya akan dapat ditegakkan dengan cara yang ma'ruf dan kemungkaran hanya dapat dicegah dengan kema'rufan. Mencegah kemungkaran dengan cara yang mungkar hanya akan menambah kemungkaran dan kema'rufan tidak akan dapat dicampur baur dengan kemungkaran.

Fanatiknya NU akan membawa rahmat. Rahmat bagi NU sendiri, bagi NKRI dan bagi seluruh kehidupan. Semakin fanatik NU maka akan semakin istiqamah mencintai tanah air. Semakin fanatik NU maka akan semakin toleransi karena NU mengakomodasi berbagai madzhab moderat sehingga tidak gampangan marah-marah dan meledak karena NU bukan mercon, bukan sumbu petasan dan bukan sumbu kompor.

Semakin fanatik ke-NU maka akan semakin membawa berkah. Siap menjaga NKRI hidup dan mati segenap jiwa dan raga. NU adalah angin penyejuk bagi negeri. Jika ada kelompok yang suka manas-manasi karena mesin pemanas maka NU adalah mesin pendingin. Jika tetangga sebelah gampang kepanasan dan gerah maka NU tidak akan pernah kepanasan karena NU full AC.

Berkah NU yang tiada habisnya adalah tingginya cinta NU kepada kanjeng nabi. Wujud cinta NU kepadanya dengan banyaknya majelis-majelis shalawat, majelis maulid dan majelis yang mengundang datangnya ruh sang nabi. Majelis shalawat bertebaran diseluruh pelosok negeri. Semakin fanatik NU semakin fanatik untuk shalawat bahkan saking fanatiknya dengan shalawat, di NU ada mafia shalawat. Mafia ini bukan pelaku kejahatan dan bukan hanya membawa damainya negeri tapi juga dicintai oleh Rasulullah. Serem tapi bikin rindu, serem tapi membawa cinta.

Nikmatnya jadi orang NU, dimana-nama didoakan. Dimana-mana dikirimi al-Fatihah baik yang hidup maupun yang mati. Masih hidup saja sering didoakan apalagi jika sudah mati. Tambah lancar yasin dan tahlilannya.

Indahnya bersama NU, kaya akan ragam pemikiran dan dewasa dalam bersikap. Tidak pernah memusuhi yang berbeda namun juga siap siaga kepada yang suka membuat keributan dan permusuhan. Suka guyonan sehingga awet muda walau banyak yang ahli hisab alias perokok berat. Walau divonis dokter cepat mati karena merokok bagian dari pembunuhan, orang NU tetap santai-santai aja dan tambah kenceng rokoknya. Mungkin karena merokok membunuhmu yang tertulis dibungkus rokok, menurut orang NU tidak ada dalilnya.

Walau suka guyon, guyonnya orang NU sangat natural sehingga tidak mengandung pemanis buatan. Buktinya, NU mampu memproduksi pakar-pakar keilmuan, ulama dan tokoh-tokoh yang bukan hanya dibutuhkan untuk NU dan NKRI namun juga dibutuhkan oleh masyarat internasional untuk menjaga perdamaian dunia. Ulama NU anti toksin sehingga tidak mengandung bahan beracun radikal.

Masuklah ke-NU dengan penuh kecintaan, suka cita lahir dan batin. Openi NU dengan ikhlas dan sabar. Bersiapsiagalah menjaga NU tanpa gentar dari kelompok yang akan merusaknya. Kalam Hadratussyeikh (KH. Hasyim Asy'ari) bahwa siapa yang mengurusi NU akan dijadikan santrinya dan siapa saja yang menjadi santrinya akan selalu didoakan husnul khatimah.

No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...