Monday, March 5, 2018

Tantangan Al-Qur'an terhadap Pengingkarnya


Oleh Suryono Zakka

Sebagai kitab mukjizat, Al-Qur'an kerap memberikan konfrontasi kepada pihak yang mengingkari kebenaran yang disampaikannya. Tantangan yang begitu tegas ini menjawab tuduhan orang kafir yang bermacam-amacam tentang Al-Qur'an sehingga nampak jelaslah bahwa Al-Qur'an bukanlah kitab dongeng, bukan kitab sastra, bukan kitab sejarah dan bukan kitab buatan filosof.

Tantangan Al-Qur'an dalam menghadapi kaum kafir terjadi secara bertahap sesuai dengan kondisi yang dihadapinya. Adapun pentahapan bentuk tantangannya dapat kita petakan sebagai berikut dimulai tingkatan yang tersulit hingga tingkatan yang potensinya lebih mudah namun semuanya gagal.

1. Tantangan untuk membuat semisal Al-Qur'an.

Dijelaskan dalam Al-Qur'an yakni:

اَمْ يَقُوْلُوْنَ تَقَوَّلَهٗ   ۚ  بَلْ لَّا يُؤْمِنُوْنَ  ۚ فَلْيَأۡتُوْا بِحَدِيْثٍ مِّثْلِهٖۤ اِنْ كَانُوْا  صٰدِقِيْنَ  ؕ 

Ataukah mereka berkata, "Dia (Muhammad) mereka-rekanya." Tidak! Merekalah yang tidak beriman. Maka cobalah mereka membuat yang semisal dengannya (Al-Qur'an) jika mereka orang-orang yang benar. [QS. At-Tur: Ayat 33-34].

Tak hanya selesai sebatas itu, Al-Qur'an pun memberikan kesempatan kepada manusia untuk meminta bantuan bangsa Jin untuk membuatnya jika dirasa belum mampu membuat semacam Al-Qur'an. Sebagaimana tantangan ini diabadikan dalam ayat:

قُلْ لَّئِنِ اجْتَمَعَتِ الْاِنْسُ وَالْجِنُّ عَلٰٓى اَنْ يَّأۡتُوْا بِمِثْلِ هٰذَا الْقُرْاٰنِ لَا يَأۡتُوْنَ بِمِثْلِهٖ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيْرًا

Katakanlah, "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa (dengan) Al-Qur'an ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu sama lain." [QS. Al-Isra': Ayat 88]

2. Tantangan untuk membuat 10 Surat Al-Qur'an. Hud: 30

Karena bangsa manusia dan jin belum mampu membuat semacam Al-Qur'an secara keseluruhan yang dirasa terlalu berat, maka Al-Qur'an memberikan ruhshah (keringanan) untuk membuat Al-Qur'an cukup hanya sepuluh surat saja. Tentu tantangan level kedua ini dirasa sangat mudah yang semula semua Al-Qur'an yang diperkirakan enam ribuan ayat atau 114 surat sedangkan level ini hanya sepuluh surat saja. Kurang dari satu juz jika hanya surat pendek pada juz terakhir. Berikut tantangannya:

اَمْ يَقُوْلُوْنَ افْتَـرٰٮهُ    ؕ  قُلْ فَأۡتُوْا بِعَشْرِ سُوَرٍ مِّثْلِهٖ مُفْتَرَيٰتٍ وَّ ادْعُوْا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

Bahkan mereka mengatakan, " (Muhammad) telah membuat-buat Al-Qur'an itu." Katakanlah, "(Kalau demikian), datangkanlah sepuluh surah semisal dengannya (Al-Qur'an) yang dibuat-buat, dan ajaklah siapa saja di antara kamu yang sanggup selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar."(QS. Hud: Ayat 13)

3. Tantangan matu Surat Al-Qur'an

Level ini adalah level terendah dan level terakhir mengenai tantangan Al-Qur'an. Level tersulit telah diajukan oleh Al-Qur'an bukan saja untuk golongan manusia namun juga jin namun gagal dilakukan kaum kafir. Kemudian dilanjutkan level kedua yakni level menengah yang juga tak lekas mampu dilakukan bangsa manusia dan termudah yang seharusnya bisa diujicoba oleh manusia.

Berikut beberapa tantangannya:

فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا وَلَنْ تَفْعَلُوْا فَاتَّقُوْا النَّارَ الَّتِيْ وَقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ   ۚ  اُعِدَّتْ لِلْكٰفِرِيْنَ

Jika kamu tidak mampu membuatnya, dan (pasti) tidak akan mampu, maka takutlah kamu akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir. [QS. Al-Baqarah: Ayat 24].

Sampai level terendah ini, apakah orang kafir sanggup membuatnya? Sukseskah merangkai kata-kata nan penuh hikmah semacam Al-Qur'an walau hanya satu surat? Ternyata memang orang kafir sukses merangkai dan membuat satu surat atau beberapa kalimat semacam Al-Qur'an.

Dialah yang disebut dengan Musailamah. Karena kesuksesannya dalam merangkai kata untuk menandingi Al-Qur'an sehingga ia mendapatkan gelar kehormatan yang tak pernah diberikan oleh orang sebelumnya. Gelar kehormatan istimewa itu disebut dengan al-Kadzdzab yang artinya pendusta. Mengapa gelarnya kok pendusta bukan penemu, pencetus atau istilah yang lebih keren? Karena bukannya dia mampu menandingi gaya bahasa Al-Qur'an dan bukan pula karyanya lebih unggul dari Al-Qur'an melainkan redaksinya yang sangat menggelikan lebih kocak dari buku komik Petruk dan Naruto.




No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...