Saturday, April 14, 2018
Habib Ali Al-Jufry, Amien Rais dan Takfirisme di Indonesia
Habib Ali Al Jufry adalah ulama hadramaut yang cukup terkenal selain Habib Umar bin Hafidz yang sering ke Indonesia. Dia sekarang bertempat di UEA (Timur Tengah). Sebagai ulama yang pandangannya sejuk...beliau keliling dunia untuk dakwah dan Jum'at kemarin ke Tangerang.
Ada yang menarik dari Tausyiah Habib Ali Al Jufry untuk kita di Indonesia.
Jaga Negerimu jangan sampai terpecah-belah. Beliau juga mengatakan, hati-hati dengan kelompok ulama yang bersorban tetapi menjual agamanya demi kepentingannya, Ulama mengerti agama tetapi hobi provokasi dan memecah belah ummat. Mereka menghalalkan segala cara.
Banyak yang mengaku bela Islam tetapi sangat berpotensi menghancurkan negerimu. Hati-hati dengan penipu yang mengatas namakan Agama.
Dinegeri kami, di Timur Tengah merekalah yang menghancurkan dan meluluh lantankkan negeri. Dengan mengatasnamakan Bela Agama, Bela Islam bahkan bela yang lainnya kehancuran dan nyawa melayang dimana-mana.
Jagalah Negerimu!
Petuah ini seakan pas dengan kasus-kasus di negeri ini. Menggunakan masjid untuk kampanye politik kekuasaan dan provoksi. Mengutib ayat-ayat dan jargon-jargon agama demi kepentingan politik kekuasaan dan kelompoknya.
Dikotomi Partia Allah dan Partai Syaiton dalam kampanye politik-kekuasaan. Padahal yang diusungnya serta lawannya bisa jadi sama-sama partai Syaiton.
Berbicara Allah dan Syaiton boleh secara jelas dalam ayat kitab suci, tetapi kita sebagai manusia dengan semua kelemahannya, persepsi, kepentingan maka berfikir hitam-putih tidak bisa diterapkan.
Qur’an dalam surah Al-baqarah ayat 11-12:
Apabila dikatakan kepada mereka:“Janganlah kamu membuat bencana dan kerusakan di muka bumi”, mereka menjawab: ”Sesungguhnya kami orang-orang yang hanya membuat kebaikan”. Ketahuilah! Bahwa sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang sebenar-benarnya membuat bencana dan kerusakan, tetapi mereka tidak menyadarinya.
Diayat yang lain dikatakan
Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (QS Al-Kahfi 103-104).
Mudah-mudahan kita tidak termasuk dari kedua ayat itu. Sebab catatan amal kita belum tahu diberikan dengan Tangan Kiri atau tangan Kanan. (QS. Al-Insyiqaaq: 7-9, juga QS. Al-Haqqoh: 25-29)
Dakwah itu boleh dan baik, dakwah serta berjuang itu boleh dan baik bahkan ditempat tertentu wajib, tetapi .....MERAWAT AKAL ITU SANGAT PENTING......??
# Saat kita tahu bahwa ada 2 calon misalnya Prabowo dan Jokowi. Maka kita tahu dua-duanya bukan ulama dan Islami. Bisahkah didikotomi Partai Allah dan Partai Syaiton?
# Saat dikelompok tertentu banyak ulama-ulama dan dikelompok kita juga banyak ulama-ulama (ada yang baik dan juga tidak). Maka berfikir dikotomis dan takfirisme (mengklaim saya benar kamu salah...pasti) tidak bisa dilakukan.
# Saat banyak kelakuan partai-parti yang Islami (korup) dan yang tidak Islami (Korup), maka memilih yang paling sedikit korupnya is oke...tetapi mendikotomis saya baik kamu jahat, saya Islami dan kamu kafir....itu Takfirisme.
Disinilah peran ulama-ulama moderat dan sejuk serta tidak terkooptasi oleh permainan politik wajib memberikan petuah, pencerahan, ancangan cara berfikir dengan gaiden akal dan nash. Memberikan arahan-arahan yang jelas. Sehingga Agama tidak diperah, sehingga ayat-ayat tidak dijadikan tunggangan politis serta politisasi agama dan masjid.
Mari selamatkan negeri dengan berbagi diskusi dan informasi....demi peningkatan kesadaran diri anak Negeri.
Wallahu A'lam bi Al Shawab
(Muhammad Alwi )
www.hwmi.or.id
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
Jika Asma Allah diucapkan sekali saja dengan lisan, itu disebut dzikir (mengingat) lisan, namun jika Nama Allah diingat dengan hati, maka...
-
Oleh Rijalul Wathon Al-Madury Sayyid Kamal al-Haydari yg dengan nama lengkap Kamal bin Baqir bin Hassan al-Haydari (السيد كمال بن باقر ...
-
Soeharto Lahir di Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta, 8 Juni 1921. Ia lahir dari keluarga petani yang menganut Kejawen. Keyakinan keluarga...
-
Beliau adalah KH Muhammad Zaini Abdul Ghani, seorang ulama besar yang sampai akhir hayat beliau masih memberikan ilmu agama bagi masya...
-
A. Secara Etimologis (Bahasa) 1. Menurut Al-Lihyani (w. 215 H) Kata Al-Qur'an berasal dari bentuk masdar dari kata kerja (fi'...
-
ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢ ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَ ﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻰَ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺑِﻌَﺪَﺩ...
-
Pak Somad mengharamkan lomba kicau burung. Dia ternyata ahli Fiqhi yg lebih hebat daripada Syaikhul Islam Zakaria al-Anshari, Ulama Besar...
-
Ir. KPH. Bagas Pujilaksono Widyakanigara, M. Sc., Lic. Eng., Ph. D. Fakultas Teknik/Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada ...
-
Kontroversi pengeras suara di masjid kembali muncul pasca Meiliana, perempuan asal Tanjung Balai, Medan, Sumatera Utara divonis penjara 1...
-
Info dari Ustadz Muafa (Syaikhul Pramukiyyin /Mantan Syabab HT), yaitu berkaitan dgn para senior/pembesar HT Pusat, khususnya yg ada di ...
No comments:
Post a Comment