Monday, April 16, 2018
Identifikasi Tertib Ayat dan Surat Al-Qur'an
Oleh Suryono Zakka
1. Identifikasi Tertib Surat
Dikalangan ulama tafsir, terdapat pendangan yang berbeda mengenai tertib surat didalam Al-Qur'an. Perbedaan pendapat itu antaralain adalah:
A. Tauqif
Tauqif bermakna waqaf atau terhenti. Ini berarti bahwa mengenai tertib atau susunan surat didalam Al-Qur'an melalui peran nabi. Oleh karenanya, Al-Qur'an dimasa nabi telah tersusun urutan surat-suratnya dan disepakati oleh semua sahabat tanpa terkecuali.
Pendapat yang dimendukung hal ini adalah dalam sebuah riwayat menyatakan bahwa Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan bahwa nabi pernah membaca surat mufasshal (pendek) dalam satu rakaat. Dalam riwayat Bukhari disebutkan juga tentang perkataan Ibnu Mas'ud bahwa surat Al-Isra', Al-Kahfi, Maryam, Thaha dan Al-Anbiya' merupakan surat yang turun diperiode awal yakni di Mekah yang turun secara berurutan sebagaimana tertera dalam mushaf.
B. Ijtihad sahabat
Menurut pendapat kedua ini, urutan surat berdasarkan ijtihad sahabat. Sebagai contoh, mushaf Ibnu Mas'ud yanh dicatat adalah surat Al-Baqarah kemudian surat An-Nisa dan surat Ali Imran. Mushaf Ubay bin Ka'b tertulis awal yakni Al-Fatihah, Al-Baqarah, An-Nisa dan Ali Imran.
C. Tauqifi dan Ijtihad sahabat
Menurut kelompok ini, sebagian surat Al-Qur'an bersifat taufiqi atau pendapat nabi dan ada pula yang menyatakan bersifat ijtihad.
Dari ketiga pendapat ini, yang paling terkuat dan diakui oleh mayoritas ulama bahwa susunan dan urutan surat didalam Al-Qur'an bersifat tauqifi takni hasil pendapat dari nabi, bukan dari sahabat. Beberapa riwayat yang menjelaskan tentang susunan surat hasil pendapat nabi yakni:
ان رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: اقراوا الزهرين: البقرة و ال عمران
Bahwa rasulullah bersabda: Bacalah darimu dua surat yang bercahaya yakni surat Al-Baqarah dan Ali 'Imran (HR. Muslim).
انه كان اذا اوى الى فراشه كل ليلة جمع كفيه ثم نفس فيهما فقرا قل هو الله احد والمعوذتين
Sesungguhnya jika akan pergi ketempat tidur, rasulullah menyatukan tangannya (seperti hendak berdoa) kemudian meniupnya lalu membaca qul huwallahu ahad dan Al-Muawwidzatain (Al-Falaq dan An-Nas) (HR. Bukhari).
Menurut Al-Kirmani dalam kitab Al-Burhan menyatakan bahwa tertib surat sebagaimana sekarang ini adalah menurut Allah sebagaimana terletak di lauhul mahfudz.
2. Identifikasi Tertib Ayat
Ayat adalah sejumlah firman Allah yang terdapat dalam sebuah surat pada Al-Qur'an sedangkan surat adalah sejumlah ayat Al-Qur'an yang memiliki permulaan dan penutup.
Menurut ijma (kesepakatan) ulama mengenai susunan ayat Al-Qur'an juga bersifat tauqifi yakni telah ditentukan dan ditetapkan oleh rasulullah.
Dalam sebuah riwayat dari Utsman bin Abil berkata:
كنت جالسا عند رسول الله صلى الله عليه وسلم اذ شخص ببصره ثم صوبه ثم قال: اتانى جبريل فامرنى ان اضع هذه الآية هذا الموضع من هذه السورة (ان الله يامر بالعدل والحسان وايتاء ذى القربى)
Aku sedang duduk disisi rasulullah, tiba-tiba penglihatannya menjadi tajam lalu kembali kesemula. Kemudian sabdanya: Jibril telah menemuiku dan menyuruhku agar meletakkan ayat ini ditempat anu dari surat ini: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu agar berlaku adil dan berbuat kebajikan serta menyantuni kaum kerabat (HR. Ahmad)
Jika diklasifikasikan, surat-surat didalam Al-Qur'an dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. At-Thiwal, yang berarti surat yang panjang meliputi tujuh surat yakni Al-Baqarah, Ali 'Imran, An-Nisa, Al-Maidah, Al-An'am, Al-A'raf dan Al-Anfal/At-Taubah dan ada pula yang mengatakan yang ketujuh adalah surat Yunus.
2. Al-Mi'un yaitu surat yang berisi sekitar seratus ayat atau lebih.
3. Al-Matsani, yakni surat yang ayatnya dibawah seratus ayat (Al-Mi'un). Penyebutan Al-Matsani karena surat ini sering dibaca berulang-ulang dibandingkan At-Thiwal atau Al-Mi'un.
4. Al-Mufasshal, yakni surat yang dimulai dari surat Qaf atau Al-Hujurat. Disebut mufasshal thiwal (mufasshal yang panjang) yakni dimulai surat Qaf atau Al-Hujurat hingga An-Naba dan Al-Buruj. Mufasshal ausat (mufasshal pertengahan) yakni dimulai dari An-Naba atau Al-Buruj hingga surat Adh-Dhuha atau Al-Bayyinah dan mufasshal qasr (mufasshal ringkas) yakni dimulai dari Adh-Dhuha atau Al-Bayyinah hingga surat terakhir yaitu An-Nas.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
Jika Asma Allah diucapkan sekali saja dengan lisan, itu disebut dzikir (mengingat) lisan, namun jika Nama Allah diingat dengan hati, maka...
-
Soeharto Lahir di Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta, 8 Juni 1921. Ia lahir dari keluarga petani yang menganut Kejawen. Keyakinan keluarga...
-
Beliau adalah KH Muhammad Zaini Abdul Ghani, seorang ulama besar yang sampai akhir hayat beliau masih memberikan ilmu agama bagi masya...
-
A. Secara Etimologis (Bahasa) 1. Menurut Al-Lihyani (w. 215 H) Kata Al-Qur'an berasal dari bentuk masdar dari kata kerja (fi'...
-
Pak Somad mengharamkan lomba kicau burung. Dia ternyata ahli Fiqhi yg lebih hebat daripada Syaikhul Islam Zakaria al-Anshari, Ulama Besar...
-
Oleh Rijalul Wathon Al-Madury Sayyid Kamal al-Haydari yg dengan nama lengkap Kamal bin Baqir bin Hassan al-Haydari (السيد كمال بن باقر ...
-
Ir. KPH. Bagas Pujilaksono Widyakanigara, M. Sc., Lic. Eng., Ph. D. Fakultas Teknik/Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada ...
-
Alkisah ada ahli ibadah bernama Abu bin Hasyim yg kuat sekali tahajudnya. Hampir ber-tahun2 dia tidak pernah absen melakukan sholat tahaj...
-
Info dari Ustadz Muafa (Syaikhul Pramukiyyin /Mantan Syabab HT), yaitu berkaitan dgn para senior/pembesar HT Pusat, khususnya yg ada di ...
-
Berkaitan ayat Al-Qur’an surat AL A'raf 175 – 177 terdapat sebuah kisah yang menggambarkan seorang bernama Bal’am bin Ba’ura, (berna...
No comments:
Post a Comment