Sunday, April 8, 2018
Menjawab Tuduhan Para Pengingkar Al-Qur'an
Oleh Suryono Zakka
Walau Al-Qur'an adalah kitab suci teragung dan sampai kini terjaga keotentikannya, namun ada pihak-pihak yang mengingkari atau meragukan kesucian wahyu Al-Qur'an.
Mereka tidak henti-hentinya membuat provokasi agar umat Islam meragukan kebenaran kitab sucinya sehingga menganggap kitab Al-Qur'an sudah tidak asli dan tidak suci lagi. Propaganda agar umat Isla meragukan kitab sucinya ini berasal dari berbagai pihak mulai dari orientalis Barat hingga kelompok-kelompok anti Islam.
Disini, akan kami uraikam beberapa masalah pokok terkait tuduhan-tudahan yang seringkali dilontarkan oleh peningkar Al-Qur'an diantaranya:
1. Adanya beberapa bagian dari Al-Qur'an yang tidak tertulis dalam mushaf Utsmani.
Dalil yang mereka lontarkan untuk mendukung tuduhan ini diantaranya:
a. Bersumber dari sebuah hadits:
عن عائشة رضي الله عنها قالت: سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم رجلا يقرا فى المسجد فقال: يرحمه الله ، لقد اذكرنى كذا وكذا اية من سورة كذا وفى رواية : اسقطتهن من اية كذا وكذا وفى رواية كنت انسيتها
Aisyah berkata: Rasulullah pernah mendengar orang yang membaca Al-Qur'an di dalam masjid, kemudian kata beliau: Semoga Allah mengasihinya. Ia telah mengingatkan aku akan ayat anu dan ayat anu dari surat anu. Diriwayat lainnya: Aku telah menggugurkannya dari ayat ini dan ini. Dan ada lagi riwayat lain: Aku telah dibuat lupa terhadapnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Untuk menjawab kelompok yang menuduh adanya ayat Al-Qur'an yang tidak tertulis didalam mushaf sehingga nabi lupa sebagaimana bunyi hadits ini, maksudnya adalah lupanya nabi sebatas kemanusiaan yang tidak mengurangi kemuliaan dan kehormatannya.
Walau nabi lupa bukan berarti lupa secara totalitas namun nabi teringat kembali (terngiang) ayat yang sudah terrekam didalam hatinya. Jadi bukan lupa secara totalitas atau nabi kelupaan wahyu Al-Qur'an sehingga tidak sempat tercatat atau terselip sehingga tidak bisa dilacak ayatnya.
Jado tidak mungkin nabi benar-benar lupa yang sesungguhnya sehingga ada ayat yang terlewatkan tidak dihafal atau tidak tercatat. Ini bisa kita buktikan sedemikian ketatnya proses pencatatan dan penghafalan wahyu sehingga dikenal dengan mutawatir yakni diriwayatkan oleh banyak orang yang tidak mungkin akan melakukan kedustaan terlebih kepada ayat Al-Qur'an. Semua ayat terrekam dalam hati Rasulullah dan sahabat sehingga tidak akan mungkin luput tidak tertulis atau tidak dihafal.
b. Bersumber dari Al-Qur'an, diantaranya firman Allah:
سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنْسٰٓى ۙ اِلَّا مَا شَآءَ اللّٰهُ ؕ اِنَّهٗ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفٰى ؕ
Kami akan membacakan (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) sehingga engkau tidak akan lupa,
kecuali jika Allah menghendaki. Sungguh, Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.
[QS. Al-A'la: Ayat 6-7]
Ayat diatas terindikasi adanya ayat yang terlupakan oleh Rasulullah. Menanggapi tentang ayat ini, Allah memang memiliki kuasa atas segala sesuatu. Dialah yang memiliki hak mutlak yang tak terbantahkan dan tak dapat diganggu gugat.
Walau Allah memiliki kuasa penuh bukan berarti kemudian Allah memberikan daya ilmi dan daya ingatan yang rendah kepada Rasulullah. Sama sekali tidak. Ayat ini menegaskan bahwa Rasulullah akan selalu mengingat semua ayat Al-Qur'an namun kemampuan ingatannya ini tidak akan terlepas dari daya dan kekuatan Allah. Semua karena rahmat dan kasih sayang Allah sehingga dikaruniai kemampuan hafal semua ayat Al-Qur'an. Dengan adanya ayat ini tidak mengurangi kemuliaan Rasulullah sebab apapun yang berasal dari Rasulullah hakikatnya adalah dalam bimbingan Allah.
2. Tuduhan berikutnya adalah adanya sesuatu yang bukan Al-Qur'an didalam kitab Al-Qur'an.
Ini tuduhan bahwa ada kalimat atau ayat palsu didalam Al-Qur'an sehingga ayat Al-Qur'an sudah tidak murni lagi melainkan telah disusupi oleh kalimat-kalimat yang bukan Al-Qur'an. Mereka mwnuduh bahwa Al-Qur'an telah dimanipulasi atau mengalami distorsi yakni penambahan ayat yang sebenarnya bukan ayat Al-Qur'an melainkan diselipan kedalambya oleh manusia.
Kelompok penuduh semacam ini berargumen dengan riwayat yang menyatakan bahwa Ibnu Mas'ud (Abdullah bin Mas'ud) mengingkari atau menolak surat Al-Falaq dan An-Nas sebagai surat Al-Qur'an.
Untuk menyanggah pendapat ini maka riwayat yang mengatakan bahwa Ibnu Mas'ud menolak surat Al-Falaq dan An-Nas adalah kedustaan atau riwayat palsu (hoax) dalam rangka merusak kredibilitas Ibnu Mas'ud.
Menolak satu kata, satu ayat atau satu surat dari Al-Qur'an adalah kafir sebagaimana dalam kitab syarah Al-Muhadzdzab An-Nawawi yang artinya: Umat Islam sepakat bahwa surat Al-Falaq dan An-Nas serta Al-Fatihah adalah bagian dari Al-Qur'an. Siapa saja yang mengingkarinya maka menjadi kafir.
Kalaupun ternyata riwayat yang menyatakan penolakannya Ibnu Mas'ud terhadap kedua surat adalah benar, maka yang dapat dipahami adalah bahwa Ibnu Mas'ud mendengar kedua surat tidak secara langsung (talaqqi) dengan Rasulullah sehingga ia tidak memberikan pendapat apapun tentang kedua surat.
3. Adanya tuduhan dari sekte Syiah ekstrim bahwa Abu Bakar, Umar dan utsman telah memanipulasi (mengubah) ayat Al-Qur'an.
Contohnya menurut kelompok ekstrim ini adalah keberadaan lafadz ummatun hiya arba min ummah (satu golongan yang jumlahnya lebih banyak dari golongan yang lain) dalam surat An-Nahl ayat 92 yang asalnya menurut mereka adalah A'immatun hiya azka min a'immatikum (imam-imam yang lebih suci maksudnya adalah imam Syiah dari imam kamu).
Mereka juga menuduh bahwa Abu Bakar cs telah menggugurkan atau menghapus surat Al-Ahzab yang membahas mengenai keutamaan dan kelebihan dari ahlul bait. Menuduh mereka telah menghapus ayat tentang wilayah (kekuasan Syiah) secara keseluruhan didalam Al-Qur'an.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
Soeharto Lahir di Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta, 8 Juni 1921. Ia lahir dari keluarga petani yang menganut Kejawen. Keyakinan keluarga...
-
Beliau adalah KH Muhammad Zaini Abdul Ghani, seorang ulama besar yang sampai akhir hayat beliau masih memberikan ilmu agama bagi masya...
-
A. Secara Etimologis (Bahasa) 1. Menurut Al-Lihyani (w. 215 H) Kata Al-Qur'an berasal dari bentuk masdar dari kata kerja (fi'...
-
Pak Somad mengharamkan lomba kicau burung. Dia ternyata ahli Fiqhi yg lebih hebat daripada Syaikhul Islam Zakaria al-Anshari, Ulama Besar...
-
Jika Asma Allah diucapkan sekali saja dengan lisan, itu disebut dzikir (mengingat) lisan, namun jika Nama Allah diingat dengan hati, maka...
-
Oleh Rijalul Wathon Al-Madury Sayyid Kamal al-Haydari yg dengan nama lengkap Kamal bin Baqir bin Hassan al-Haydari (السيد كمال بن باقر ...
-
Alkisah ada ahli ibadah bernama Abu bin Hasyim yg kuat sekali tahajudnya. Hampir ber-tahun2 dia tidak pernah absen melakukan sholat tahaj...
-
Info dari Ustadz Muafa (Syaikhul Pramukiyyin /Mantan Syabab HT), yaitu berkaitan dgn para senior/pembesar HT Pusat, khususnya yg ada di ...
-
Berkaitan ayat Al-Qur’an surat AL A'raf 175 – 177 terdapat sebuah kisah yang menggambarkan seorang bernama Bal’am bin Ba’ura, (berna...
-
Oleh Gus Nadirsyah Hosen Beredar di media sosial (medsos) potongan gambar yang berisi keterangan sebagai berikut: كان صلى الله عل...
No comments:
Post a Comment