Saturday, June 2, 2018
Benarkah Al-Qur'an diturunkan dalam Tujuh Huruf?
Oleh Suryono Zakka
Bahasa Arab Quraisy merupakan bahasa yang unggul dibandingkan dengan bahasa suku Arab lainnya sehingga sangat wajar jika Al-Qur'an diturunkan dengan bahasa baku Quraisy dengan dipilihnya nabi bangsa Arab yang juga berasal dari suju Quraisy.
Diantara alasan bahasa Quraisy menjadi bahasa yang utama diantaranya karena tugas suku Quraisy menjaga Ka'bah secara turun temurun, melayani jamaah haji setiap tahun, memakmurkan masjid Haram dan kemampuan mereka dalam menguasai perdagangan. Suku Quraisy memang dikenal sangat mahir dalam berniaga sehingga bahasa mereka tersebar luas seiring menyebarnya mereka dalam rangka melakukan aktivitas perdagangan.
Walau Al-Qur'an diturunkan dengan bahasa baku Arab Quraisy, tidak dapat dipungkiri bahwa Al-Qur'an diturunkan dengan tujuh huruf atau tujuh bahasa yang berbeda. Hal ini dalam rangka agar Al-Qur'an mudah dipahami, bersifat kontekstual dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang dihadapi saat Rasulullah berdakwa menyampaikan ajaran Al-Qur'an.
Beberapa dalil yang menerangkan bahwa Al-Qur'an diturunkan dengan tujuh huruf antaralain:
Dalam hadits Muslim dari Ubay bin Ka'b:
ان النبى صلى الله عليه وسلم كان عند اضاءة بنى غفار قال: فاتاه جبريل فقال: ان الله يامرك ان تقرئ امتك القران على حرف فقال: اسال الله معافته ومغفرته وان امتى لا تطيق ذلك ثم اتاه الثانية فقال: ان الله يامرك ان تقرئ امتك القران على حرفين فقال: اسال الله معافته ومغفرته وان امتى لا تطيق ذلك ثم جاء الثالثة فقال: ان الله يامرك ان تقرئ امتك القران على ثلاثة احرف فقال: اسال الله معافته ومغفرته وان امتى لا تطيق ذلك ثم جاء الرابعة فقال: ان الله يامرك ان تقرئ امتك القران على اربعة احرف فايما حرف قراوا عليه فقد اصابوا
Saat Nabi berada di parit Bani Ghaffar, ia dihadiri malaikat Jibril dan mengatakan: Allah memerintahkanmu agar membacakan Al-Qur'an kepadamu dengan satu huruf. Nabi menjawab: Aku memohon pada Allah maaf dan ampunan karena umatku tidak dapat melakukannya. Kemudian Jibril datang kembali kedua kalinya dan mengatakan Allah memerintahkanmu agar membacakan Al-Qur'an kepadamu dengan dua huruf. Nabi menjawab: Aku memohon pada Allah maaf dan ampunan karena umatku tidak dapat melakukannya. Kemudian Jibril datang kembali ketiga kalinya dan berkata: Allah memerintahkanmu agar membacakan Al-Qur'an kepadamu dengan tiga huruf. Nabi menjawab: Aku memohon pada Allah maaf dan ampunan karena umatku tidak dapat melakukannya. Kemudian Jibril datang kembali keempat kalinya dan berkata: Allah memerintahkanmu agar membacakan Al-Qur'an kepadamu dengan tujuh huruf. Dengan huruf mana saja mereka membaca maka bernilai benar.
Didalam hadits Bukhari dan Muslim, diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : اقرانى جبريل على حرف فراجعته فلم ازل استزيده ويزيدنى حتى انتهى الى سبعة احرف
Rasulullah bersabda: Jibril membacakan (ayat Al-Qur'an) padaku dengan satu huruf. Kemudian beberapa kali aku memohon dan meminta agar huruf itu dapat ditambah dan ia menambahnya sebanyak tujuh huruf padaku.
Dari Umar bin Khattab dalam kitab Bukhari, Muslim, Nasa'i, Ahmad, Tirmidzi dan Abu Dawud berupa hadits yang berbunyi:
سمعت هشام بن حكيم يقرا سورة الفرقان فى حيات رسول الله ص.م. فاستمعت لقراءته فاذا هو يقرؤها على حروف كثىرة لم يقرئنيها رسول الله ص.م. فكدت اساوره فى الصلاة فانتظرته حتى سلم ثم لببته بردائه فقلت من اقراك هذه السورة قال اقرانيها رسول الله ص.م. قلت له كذبت فوالله ان رسول الله ص.م. اقرانى هذه السورة التى سمعتك تقرؤها فانطلقت اقوده الى رسول الله ص.م. فقلت يا رسول الله انى سمعت هذا يقرا بسورة الفرقان على حروف لم يقرانيها وانت اقراتنى سورة الفرقان. فقال رسول الله ص.م. ارسله يا عمر اقرا يا هاشم فقرا هذه القراءة التى سمعته يقرؤها فقال رسول الله ص.م. هكذا انزلت ثم قال رسول الله ص.م. اقرا يا عمر فقرات القراءة التى اقرانى رسول الله ص. م. فقال رسول الله ص.م. هكذا انزلت ثم قال رسول الله ص.م. ان هذا القران انزل على سبعة احرف فقراوا ما تيسر منها
Aku (Umar bin Khattab) mendengar Hisyam bin Hakim membaca surat Al-Furqan dimasa hiudp Rasulullah dan aku memerhatikan bacaannya. Tiba-tiba ia membaca dengan huruf yang sebelumnya tidak pernah dibaca oleh Rasulullah sehingga aku akan melabraknya ketika ia shalat namun aku sabar menunggunya usai. Setelah salam, aku tarik selendangnya dan aku bertanya: Siapakah yang telah mengajarkan surat itu kepadamu? Ia menjawab: Rasulullah membacakannya padaku sehingga aku mengatakan sungguh kau dusta. Demi Allah, Rasulullah membacakannya padaku surat yang ku dengar tadi sebagaimana surat yang kau baca (namun tak seperti itu). Lantas ku ajak ia menghadap Rasulullah dan ku ceritakan padanya dan ku katakan bahwa dia membaca sebagaimana aku dengar tak seperti yang engkau bacakan padaku sedangkan kau telah membacakannya padaku. Lantas Rasulullah bersabda: Lepaskanlah dia wahai Umar! Bacalah surat tadi wahai Hisyam! Maka Hisyam membacakannya sebagaimana ku dengar tadi dan Rasulullah bersabda: Begitulah surat itu diturunkan. Rasulullah bersabda lagi: Bacalah wahai Umar! Lantas aku membacanya sebagaimana yang diajarkannya kepadaku. Maka Rasulullah berkata: Begitulah surat itu diturunkan. Dan sabdanya lagi: Sungguh Al-Qur'an itu diturunkan denga tujuh huruf maka bacalah dengan huruf yang mudah bagimu darinya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
Suku Chaniago adalah suku asal yang dibawa oleh Datuk Perpatih Nan Sebatang yang merupakan salah satu suku induk di Minangkabau selain su...
-
Saat mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, para kiai pesantren memahami dan menerapkan betul kalimat “Hubbul wathan minal iman”,...
-
Orang yang sakti tidak suka hura-hura, cari bolo (mengerahkan bantuan), gerudukan dan cari musuh. Orang yang sakti adalah sang pemberani...
-
Soeharto Lahir di Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta, 8 Juni 1921. Ia lahir dari keluarga petani yang menganut Kejawen. Keyakinan keluarga...
-
Penggagas awal tradisi pembuatan bubur Asyura adalah Nabi Nuh–‘alaihis salam-. Dikisahkan, ketika Nabi Nuh–‘alaihis salam–turun dari kapa...
-
Beliau (Sofyan Tsauri) sampai berani bersumpah atas nama ALLAH bahkan berani Bermubahalah jika ada yang menuduh dia berdusta atas apa yan...
-
Kekafiran Penyihir Para ulama berbeda pendapat tentang seorang muslim yang menggunakan sihir, apakah dia kafir keluar dari agama Islam,...
-
Seorang tokoh dan cendekiawan terkemuka Indonesia mengapresiasi upaya dan peran Republik Islam Iran untuk mempersatukan umat Islam tanpa ...
-
Bukan untuk dibeda-bedakan dan bukan pula minta untuk diistimewakan. NU memang istimewa dan berbeda dengan ormas Islam lainnya. Walau sam...
-
Oleh: Abdul Wahab Ahmad. Hukum itu ditentukan oleh *Allah dan Rasulullah* saja. Keduanya disebut *Syari*. Tak ada pihak ketiga dalam hal ...

No comments:
Post a Comment