Monday, August 27, 2018

Benarkah Felix Siaw Seorang Ulama?


Oleh: Kajitow Elkayeni

Menyebut felix Siaw "ustad" itu sebenarnya menghina akal sehat.
Jika yang dimaksud dari kata itu adalah ulama.

Predikat ulama tidak hanya dihasilkan dari membaca buku, koar-koar di Twitter yg isinya menohok umat Islam lain yg dia anggap salah karena tidak sejalan dan Felix itu di dukung HTI, yg nota bene sudah dilarang di Indonesia.

*Ulama yg sebenarnya itu hasil proses lahir batin.*

Secara keilmuan, saya tentu lebih diakui daripada Felix.

*Saya punya ijazah pesantren. Saya berproses sejak kecil, berguru pada banyak ulama.*
*Namun saya tidak pantas disebut ulama. Meskipun pernah mengajar kitab kuning*
Batin saya belum siap.

*Ketika membuat pandangan keagamaan, saya akan meminta fatwa ulama sungguhan.*

Ulama palsu seperti Felix ini kelihatan jelas kualitas batinnya.

*Ulama asli itu akan jernih dalam melihat persoalan, adabnya tinggi, tawaduk.*

 Muallaf bernama Felix yang lebih pantas jadi murid saya itu tidak tahu diri. Kelasnya baru santri luar, tapi lagaknya sudah seperti ulama besar.

Santri luar itu dalam tradisi pesantren, adalah orang yang hanya mengaji paruh waktu dan tidak menetap tinggal di pesantren.

Kualitasnya sangat jauh dengan santri dalam, yang 24 jam dalam pengawasan kyai.
Apalagi jika dibandingkan dengan santri "buki". Apalagi dengan ulamanya.

Berkata keras pada kyai saja adalah aib bagi kami. Melawan pandangan matanya banyak yang tak berani.
*Berpikir buruk terhadap kyai itu dosa. Ini karena adab. Apalagi jika sampai menantang para 'alamah sekelas Gusmus (KH. Musthofa Bisri) Mbah Mun (KH. Maimun Zubair) Sarang, Kyai Said (KH. Said Aqil Sirod ketum PBNU) , Habib Luthfi Pekalongan  ( Mursyid Thoriqot) dll.*
Felix ini jelas kurang ajar.

Saya tidak suka kekerasan, tapi menghukum secara tepat boleh saja.

Felix ini sekali-kali perlu digampari mulutnya. Kalau dia mau keluar dari Islam lagi, ya silakan.
*Kami yang Islam senior ini tidak butuh Felix. Islam dadakan saja sudah berani menyebut ulama kami sebagai kaum Luth. Ini jelas sudah melampaui batas*

*Tanpa Felix, Islam kami damai. Tanpa Felix, kehormatan ulama kami tetap di tempatnya*

*Dengan ini saya memohon pemeluk agama-agama lain, tolong ambil Felix Siauw itu. Jadikan jamaah kalian - jangan sisipkan dia untuk mengacau kerukunan kami*.

*Kami bangsa Indonesia yang muslim tak butuh dia. Orang ini resah meresahkan dan jadi aib bagi Islam*

*Kalau agama-agama di Indonesia tidak mau menerima Felix karena tabiat buruknya, tolong yang ateis membukakan pintu.*

 Terima dia sebagai bagian dari kalian. Orang seperti Felix ini hanya mengotori agama.

*Felix ini hanya mengaku-ngaku Islam. Padahal keislamannya dipertanyakan. Islam itu agama damai. Menghormati yang tua, menyayangi yang muda. Hormat pada ulama, toleran pada pemeluk agama berbeda*

 Felix ini beda gaya islamnya. Jangan-jangan bukan Islam? Ada bau-bau Abu Lahabnya.

Jangan tergiur karena ia turunan Cina masuk Islam, hati hati dia bagian dar yg obok obok umat Islam di Indonesia.
Felix bermula seorang pintar berorasi berubah jadi motivator dan ber metaforfose seolah olah ustadz

Jadi dia ini bukan ulama, bahkan keislamannya itu dipertanyakan.
Maka sangat tidak layak ketika dia mempersoalkan khasais (ciri khas) yang bernama Islam Nusantara.

Jelas ketololannya itu akan menyebabkan fitnah meraja lela.

Orang bodoh yang menjerumuskan banyak orang bodoh lain ke jurang kesesatan.

Umat Islam harus disadarkan terhadap "penyusup" seperti Felix ini.

*Dulu ada orang Belanda mengaku-ngaku masuk Islam. Namanya Snouck Hurgronje. Dia mulai menyusupkan perpecahan di kalangan ulama Aceh waktu itu. Pelan-pelan dia menggiring pada permusuhan. Belakangan kedoknya terbongkar. Dia ini kafir asli*

Saya curiga, Felix ini juga dalam misi yang sama.

 Apakah kata-kata saya ini kejam? Ini naluri yang wajar ketika melihat tingkah polah Felix telah melampaui batas.

 Apalagi dia salah satu pengikut ormas sesat lagi berbahaya bernama HTI.
Disanjung sanjung sbg Ulama HTI...

Kata-kata Felix itu jauh lebih kejam dan memancing amarah jutaan umat Islam.

*Situasi rakyat saat ini sedang resah karena* *ekonomi - urusan perut dan yg resah mayoritas rakyat kecil adalah orang pribumi miskin yg beragama Islam.*
*Kita harus hati hati karena polah Felix ini bisa memicu kebencian kepada etnik Cina,  yg relative lebih memiliki ekonomi jauh lebih.*
*Umat Islam yg sedang di obok obok khilafiyahnya akan bergeser ke masalah perut, kheos konflik anti cina, Na'udzubillah..!!*

Felix... coba belajar dari Mualaf yg memberi makan Fakir Miskin dg Warung dg makanan sangat murah.

Mualaf yg mbangun Masjid besar Sunter di Jakarta Utara.

Mualaf yg mendamaikan para preman untuk ber thaobat. Dll.

*Tolong Felix jangan bikin resah .... mumpung durung hilang kesabaran para santri dan orang miskin di Indonesia*.

*Mualaf itu mestinya tahu diri*
*Duduk di belakang minta fatwa, doa, restu, bimbingan dari ulama*
*Bukan berlagak jagoan menyebut ulama kami liberal, kaum luth (pelaku sodomi)*.

HTI sudah dilarang di Indonesia, mestinya simpatisan HTI juga dibatasi ruang-gerak ceramahnya. Jangan sampai orang-orang seperti Felix ini mempengaruhi yang lain untuk melawan negara.

Baca: Hukum Mengkonsumsi Hewan Laut

*Virus kebencian Felix ini harus dilenyapkan. Sel-sel tidur teroris dibentuk oleh orang semacam Felix ini*
*Dia memang tidak mengajarkan bom, tapi dia menyemai rasa permusuhan.*

*Orang yang baru saja masuk Islam ini merasa paling berhak menilai Islamnya para ulama.*

*Menjadi bagian dari motor gerakan puritifikasi agama. Dan di Medsos dia dianggap dewa. Dielu-elukan dan dipanggil ustad. Padahal sekali-kali dia bukan ulama*.



No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...