Friday, September 7, 2018

Jokowi menurut Ajudannya


Dua pria ini mungkin orang paling dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah keluarganya. Mereka adalah dua ajudan Jokowi. Letnan Satu Teddy Indra Wijaya alumni Akademi Militer 2011 dan Inspektur Polisi Tingkat Satu Syarif Muhammad Fitriansyah alumni Akademi Kepolisian 2012.

Lewat sebuah video yang diunggah di YouTube Channel Presiden Joko Widodo keduanya bercerita soal pengalaman menjadi orang paling dekat dengan presiden. Dalam wawancara di halaman Istana Bogor, Lettu Teddy menjelaskan dirinya dan Iptu Syarif harus menjalani seleksi yang sangat panjang.

"Kami diseleksi dari masing masing angkatan kemudian saya terpilih dari TNI, Syarief dari kepolisian," kata Teddy. Teddy mengaku sama sekali tidak pernah terpikirkan menjadi ajudan presiden. Mimpi saja tidak pernah," kata Syarif.

Keduanya pun menjelaskan perbedaan ajudan presiden dengan Pasukan Pengaman Presiden atau Paspampres: "Kalau paspampres pengamanan kalau kita kegiatan bapak sehari hari, sehingga bapak bekerja lancar dan nyaman," kata Teddy.

Syarif lalu menuturkan pengalaman dirinya mendampingi Jokowi keliling lima provinsi dalam lima hari.

"Jadi bapak itu pernah, pagi terbang ke Aceh setelah itu ke Banjarmasin setelah itu ke Halmahera Maluku Utara, setelah itu lanjut lagi ke Papua untuk melihat perkembangan jalan. Selama lima hari, satu hari satu provinsi," kata Syarif.

Menurut Teddy berbagai hal yang dilakukan Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan ke daerah.

"Pertama tiba di kota tujuan bisa melakukan macam-macam, bisa dimulai dari pembagian kartu indonesia pintar (KIP). sertifikat tanah peresmian atau peninjauan. break saat makan siang," kata Teddy.

Kelar acara bisa jam 9, jam setengah 10 malam," tambah Syarif. Yang lazim dilakukan Jokowi ternyata tidak langsung istirahat tidur begitu sampai di hotel.

"Tiba di hotel bapak tidak serta merta istrahat, di situ bapak memikirkan yang lain, bukan memikirkan kunker, pikirkan kegiatan nasional, internasional ada apa. Telpon menteri,  telpon pejabat ini," kata Teddy.

Lebih lanjut keduanya juga membeberkan banyak hal tak terduga yang menjadi ciri khas kunjungan daerah Jokowi.

"Banyak kegiatan yang tak terduga turun pesawat yang harusnya istirahat. Karena lewat mal, tiba-tiba beliau bilang 'saya pengen ke situ , sampai di hotel ke situ," kata Syarif.

Lalu kapan sebenarnya Presiden Joko Widodo punya waktu untuk istirahat?

Kalau ketemu warga menurut saya bapak istirahat. Karena bapak gembira tertawa. Kemudian salaman menurut saya itu yang membuat bapak istirahat," kata Teddy.

Iptu Syarif juga menyebutkan, Jokowi adalah sosok pendengar yang baik jika mendapat keluhan dari masyarakat.

"Bapak itu orangnya pendengar, apalagi dengan masyarakat benar-benar dengarkan kata per kata, kira-kira warga butuh apa," kata Syarif.

Menurut Iptu Syarif saat menyapa warga, Presiden Joko Widodo juga mengajak foto bersama. Dua ajudan ini pun mendadak jadi fotografer yang siap mengabadikan gambar Jokowi dengan handphone milik warga.

"Bagi rakyat yang sudah jauh datang 3 Km, 5 Km, mereka minta foto dengan presiden, kita fotokan lalu bapak ngecek foto jelek foto ngeblur dibalikin lagi HP-nya ke saya. Saya fotin lagi sampai fotonya bagus. Lalu bapak bilang ke warga terima nih fotonya hasilnya bagus," kata Syarif.

Kebiasaan kecil itu menurut Syarif membuat kenangan warga sangat membekas saat bertemu kepala negara.

"Itu rakyat senangnya luar biasa, menurut saya itu hal kecil tapi senangnya sudah luar baisa," kata Syarif.

Presiden Jokowi kata Lettu Teddy juga melakukan sejumlah hal saat istirahat.

"Kalau saya dipanggil nama, pangkat belum tinggi juga tapi sudah dipanggil nama oleh presiden itu hal yang luar biasa bagi saya," kata Syarif.

"Kalau saya diucapin terima kasih, bayangin terima kasih ya, bagi saya senang banget," kata Teddy.

Dua ajudan ini pun ditanya apa pernah Presiden Jokowi curhat kepada mereka?

Sambil saling melihat, keduanya terlihat bingung mau menjawab

"Rahasia mas, namanya curhat masa saya kasih tau," kata Teddy lalu terawa.

Menurutnya sifat yang bisa diteladani dari Presiden Jokowi adalah kerja keras dan sosok yang sangat perhatian dengan keluarga.

"Sebagai presiden RI pemimpin 260 juta penduduk ngga gampang, tapi beliau bisa juga memberikan contoh. sebagai bapak bagi keluarga beliau. ya sebagai family man," kata Syarif.

Mereka pun diminta menyampaikan dua kata yang bisa menggambarkan Presiden Joko Widodo.

"Bapak itu banyak idenya," kata Teddy.

"Iya. Undpredictable," kata Syarif.

Sebagian anggota Polri mengincar jabatan sebagai ajudan presiden. Konon katanya, anggota Polri yang sudah pernah menjabat sebagai ajudan presiden akan lebih mudah mendapatkan posisi lebih strategis di Polri.

Padahal, menjadi ajudan tidak seperti jabatan Kapolres yang bisa memimpin anak buah dan menjadi 'penguasa' wilayah.

Lalu mengapa jabatan ajudan presiden ini menjadi sangat bergengsi?

"Karena kalau menjadi Kapolres bisa banyak. Yang bisa menjadi Kapolda banyak, direktur reserse banyak, tapi untuk menjadi ajudan adalah orang terpilih," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (16/8/2017).

Menurutnya, menjadi ajudan presiden adalah orang-orang pilihan. Tidak sembarangan personel Polri bisa menjadi ajudan presiden dan harus melalui proses seleksi yang ketat.

"Terpilih dalam bidang semua hal, kesehatan, jasmani, psikologi, kecerdasan, chemistry yang susah," katanya.

Polri selalu merekomendasikan anggota pilihan yang terbaik. Mayoritas ajudan presiden adalah peraih Adhimakayasa atau yang terbaik dari angkatannya. Tetapi yang terpenting, seorang ajudan yang akan dipilih oleh pimpinan adalah yang dapat dipercaya.

"Satu kata untuk Jokowi: Menakjubkan"

No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...