Saturday, September 22, 2018

KH. Maimoen Zubair Layangkan Surat ke Rapat Pleno PBNU


Kiai kharismatik NU dan juga Mustasyar PBNU, KH Maimoen Zubair Sarang Rembang mengirimkan surat dalam rapat Pleno PBNU, 22 September 2018 di Kantor PBNU. Dalam suratnya, Mbah Maimoen merestui KH Miftakhul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU menggantikan KH Ma’ruf Amin yang sudah ditetapkan sebagai Calon Wakil Presiden RI.

Berikut ini adalah surat Mbah Maimoen selengkapnya:

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله والصلاة والسلام على رسو لالله وعلى أله وصحبه ومن والاه. أما بعد.

Salam Silaturrahim kami sampaikan teriring doa semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT serta diberikan petunjuk dan kemudahan dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Amin.

Saya merasa gembira sekali dan bersyukur kepada Allah atas terlaksananya pertemuan hari ini yaitu Rapat Pleno PBNU yang lengkap dengan mengundang seluruh jajaran PBNU yang menentukan apa yang ada padanya. Saya yakin bahwa pertemuan ini akan membawa keutuhan NU serta kemajuan NU yang benar-benar suatu jam’iyyah keislaman yang didirikan dan diprakarsai oleh ulama’-ulama’ insyaallah akan sukses. Amin ya rabbal ‘alamin.

Dalam hal ini saya merasa kecewa terhadap diri saya sendiri tidak bisa menghadiri Rapat Pleno PBNU karena faktor kesehatan. Sakit saya diabet melonjak tinggi sehingga tidak bisa menghadiri acara pada hari ini. Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada bapak dan ibu semuanya yang menjadi pusat khodamah-khodamah daripada jam’iyyah ini, utamanya para ulama, zu’ama dan segenap sesepuh yang hadir pada Rapat Pleno PBNU yang sangat penting.

Saya sangat menghendaki sekali melalui pemikiran yang ada permohonan petunjuk dari Allah SWT. mana yang baik setelah Rais ‘Aam Bapak Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin menjadi cawapres, yang diangkat menduduki sebagai penggantinya adalah Bapak KH. Miftahul Akhyar selaku Wakil Ro’is ‘Aam PBNU. Dan dalam hal ini saya telah menemui Bapak KH. Miftahul Akhyar dua kali memohon kepada beliau untuk bersedia menduduki Rais ‘Aam PBNU.

Saya berdoa NU sebagai jam’iyyah yang dibentuk oleh para ulama’ terdahulu yang masih menyandang ajaran as-Salafus Shalih dan Ahlus Sunnah wal jama’ah perlu untuk diperjuangkan demi kepentingan agama, ketertiban, kemaslahatan yang menuju keridhaan Allah dan sebagai cerminan الْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْاَنْبِيَاءِ , menjunjung islam, umat islam secara nasional, serta menjunjung Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semoga Allah mengabulkanNya dan meridhai kita sekalian. Amin.

والله الموافق إلى اقوم الطريق

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Sarang, 11 Muharram 1440 H./21 September 2018 M.

Hormat Kami,

KH. Maimoen Zubair

Mustasyar PBNU.

No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...