Thursday, September 27, 2018

Mahfud MD Bertemu KH. Ma'ruf Amin di Rumah Gusdur: Warga NU Harus Bersatu


Calon wakil presiden (cawapres) KH Ma’ruf Amin menegaskan Mahfud MD merupakan warga Nahdliyin ketika keduanya bertemu di rumah keluarga Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Ciganjur, Jakarta Selatan, Rabu (26/9). Usai pertemuan itu, Mahfud pun menyatakan warga NU harus bersatu.

Kiai Ma’ruf menegaskan tidak ada masalah antara dirinya dan Mahfud. Ia juga membantah anggapan bahwa dirinya dan petinggi NU lain menyatakan Mahfud bukan NU.

“Bagi saya, Pak Mahfud itu warga NU, tak ada isu yang seperti ini itu. Karena itu, saya juga mohon maaf kalau ada isu-isu yang tak baik,"  kata dia ketika bersilaturahim bersilaturrahim di kediaman istri Almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah Wahid di Jalan Warung Silah No 10 Ciganjur, Jakarta Selatan, Rabu (26/9).

Pada kunjungan itu,  Kiai Ma'ruf disambut oleh Putri Gus Dur, Yenny Wahid, dan Mahfud. Kiai Ma'ruf menegaskan saat penentuan bakal cawapres yang mendampingi Jokowi beberapa waktu lalu ada yang memainkan isu seakan-akan ada masalah antara NU, dirinya, dan Mahfud MD.

“Nah kebetulan juga ketemu Pak Mahfud, kan sepertinya ada yang mengaduk," ujar Kiai Ma'ruf kepada awak media dengan diiringi tawa.

Kiai Ma'ruf menambahkan, dirinya dan Mahfud MD ingin membangun Indonesia menjadi lebih baik dan lebih maju. Karena itu, keduanya saling mendukung untuk kepentingan bangsa.

"Saya sendiri, karena umur saya sudah tua, saya bekerja untuk generasi yang akan datang, saya menyiapkan saja untuk generasi yang akan datang. Saya hanya menyiapkan saja, membantu Pak Jokowi," kata Kiai Ma'ruf.

Mahfud mengatakan masyarakat NU, baik di struktural maupun kultural, harus tetap bersatu di tengah situasi politik yang menghangat jelang Pemilu 2019. “Kami sudah sepakati bahwa NU itu satu entitas yang tidak terpecah-pecah. Soal beda pilihan itu urusan lain lagi,” ujar dia.

Mahfud menyebutkan, NU struktural merupakan pelayan bagi setiap NU kultural. Sebaliknya, NU kultural menjadi penyangga bagi NU struktural. “Karena itu, tidak lagi boleh ada saling ejek antara NU struktural dan kultural,” kata Mahfud.

Mahfud mengatakan dia merupakan warga NU. Meski tidak pernah terlibat dalam struktural kepengurusan organisasi NU, ada dua hal yang menunjukan Mahfud sebagai nahdliyin atau warga NU secara kultural.

Pertama, ia menyatakan, rekam jejak Mahfud sering berada di lembaga yang berafiliasi dengan NU. Kedua, Mafud merupakan murid Gus Dur sehingga secara kultural dia merupakan nahdliyin.

Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tersebut menerangkan nahdliyin harus bersatu karena NU merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia. “NU merupakan penyangga Republik Indonesia, sebangsa dan negara,” kata dia.

Kiai Ma’ruf dan Mahfud sempat dikabarkan ada masalah ketika Joko Widodo hendak mengumumkan bakal cawapresnya.

Mahfud sempat dikabarkan bakal digandeng oleh Joko Widodo (Jokowi) sebagai cawapres. Namun, Jokowi justru menggandeng Kiai Ma’ruf. Saat itu, muncul kabar bahwa para petinggi NU menyebut Mahfud bukan kader NU.

Sumber : Republika Online

No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...