Saturday, September 22, 2018
Pidato Ketum Pimpinan Pusat GP Ansor dalam Acara Apel Kirab Satu Negeri 2018
_Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh_
بسم الله الرحمن الرحيم
اشهد ان لا اله الا الله
واشهد ان محمدا رسول الله
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد
حصنتكم بالحي القيوم
الذي لا يموت ابدا
ودفعت عنكم السوأ
بألف ألف لاحول ولا قوة الا بالله العلي العظيم
Sahabat-Sahabat yang saya hormati,
Saudara-Saudara sebangsa dan setanah air yang saya cintai.
Pagi ini, Ahad 16 September 2018, kita akan memulai langkah pertama kita dalam Kirab Satu Negeri, dari 5 titik terdepan Indonesia : Merauke Papua, Rote NTT, Miangas Sulawesi Utara, Nunukan Kalimantan Utara, dan Sabang Aceh. Langkah pertama untuk mengibarkan bendera Merah Putih ke seluruh pelosok negeri. Langkah pertama untuk menjaga sumpah yang pernah kita ikrarkan, yakni sumpah bertanah air, berbangsa dan berbahasa yang satu; tanah air, bangsa dan bahasa Indonesia. Langkah pertama untuk menginspirasi dunia atas warisan kearifan peradaban Indonesia yang majemuk namun rukun, harmonis dan damai.
Sahabat-Sahabat dan Saudara sekalian yang saya hormati.
Di awal langkah kita ini, saya ingin kembali mengingatkan Sahabat-Sahabat dan Saudara semua mengapa kita mengadakan Kirab Satu Negeri. Berulang-ulang saya memperingatkan kepada bangsa ini tentang adanya ancaman dari sekelompok kecil orang yang ingin mengubah atau merusak konsensus kebangsaan kita. Saya juga seringkali memperingatkan adanya ancaman dari pihak-pihak yang menggunakan agama sebagai alat politik dan menjadikan agama sebagai sumber konflik. Dalam situasi seperti ini, kita sama-sama menyaksikan mayoritas rakyat kita lebih memilih diam. Dalam skala global, kita juga prihatin atas kondisi negara-negara lain, khususnya dunia Islam, yang saat ini dilanda konflik dan peperangan yang tak kunjung usai. Empat kondisi inilah Sahabat-Sahabat dan Saudara semua yang menjadi alasan mengapa Kirab Satu Negeri ini digelar.
Sahabat-Sahabat dan Saudara sekalian yang saya cintai.
Selama 41 hari ke depan, jengkal demi jengkal tanah akan kita jejak, langkah demi langkah akan kita tempuh. Ribuan kilometer jarak akan kita lalui, peluh dan debu akan menyertai. Semua itu kita lakukan karena dalam hati kita semua mempunyai tujuan-tujuan mulia. Tidak ada kesia-siaan dalam perjalanan ini. Kita telah menetapkan tujuan, dan kita akan teguh pada tujuan kita.
Kita ingin Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 tetap kokoh jadi pengikat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Kita ingin agama menjadi rahmah, sumber kasih sayang dan perdamaian, sebagaimana telah dipraktikkan berabad-abad oleh nenek moyang kita. Kita ingin semua orang, mayoritas masyarakat yang toleran dan cinta persatuan, berani bersuara, tidak lagi memilih diam. Kita ingin Indonesia yang majemuk namun hidup rukun dan damai ini menjadi inspirasi dan teladan bagi dunia.
Sahabat-Sahabat dan Saudara sekalian yang saya kasihi.
Pada setiap perjumpaan dengan saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air dalam perjalanan ini, sampaikanlah kepada mereka semua kondisi yang menjadi alasan mengapa kita melaksanakan Kirab Satu Negeri ini. Kemukakanlah dengan gamblang tujuan-tujuan mulia kita. Ajaklah mereka, libatkan mereka, gandeng mereka agar ikut serta berjalan seiring dengan kita mengibarkan Merah Putih ke seantero negeri. Saya yakin, semua rakyat Indonesia setuju dan mendukung tujuan-tujuan mulia kita. Karena meskipun kita berbeda-beda suku, etnis, agama, bahasa, budaya, selera dan seterusnya, namun hakekatnya kita mempunyai lebih banyak kesamaan.
Kita Ini Sama menghirup udara dari kolong langit Indonesia.
Kita Ini Sama minum dari air bumi pertiwi.
Kita Ini Sama lahir, tumbuh dan mati di tanah Nusantara.
Kita Ini Sama ingin membela agama, bangsa dan negeri dalam satu tarikan nafas kita.
Kita Ini Sama Indonesia.
Sahabat-Sahabat dan Saudara sekalian yang saya banggakan.
Akhirnya, marilah kita menundukkan kepala kita, menata hati kita, meluruskan niat kita, berharap semua yang akan kita lakukan ini membawa kemanfaatan dan kemaslahatan bagi bangsa, negara dan kemanusiaan. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala meridloi niat dan ikhtiar kita ini.
Wallahul Muwaffiq ila Aqwamith Thoriq
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Indonesia, 16 September 2018
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor
H. Yaqut Cholil Qoumas
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
ﺍﻟﻔﺎﺗﺤﺔ ﺇﻟﻰ ﻣﺸﺎﻳﺦ ﺍﻟﻘﻬﻮﺓ ﺍﻟﺒﻨﻴﺔ ﻭﺍﻟﺴﺎﺩﺓ ﺍﻟﻌﻠﻮﻳﺔ ﻭﺍﻷﻭﻟﻴﺂﺀ ﻭﺍﻟﺼﻮﻓﻴﺔ ﻭﻛﻞ ﻣﻦ ﻳﺸﺮﺑﻬﺎ ﺑﻨﻴﺔ ﺃﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺼﻠﺢ ﺍﻟﻨﻴﺔ ﻭﺍﻟﻄﻮﻳﺔ- Alfatihah ila masyayi...
-
Enam orang angggota kelompok Takfiri bersenjata yang berafiliasi dengan Front al-Nusra mengaku melakukan pembunuhan terhadap Sheikh Syahi...
-
Hizbut Tahrir memiliki dua bendera, berwarna putih yang disebut Liwa' dan warga hitam yang disebut Rayah. Mereka mengklaim 2 bendera ...
-
Saya tertawa geli saat membaca berita HTI minta BANSER dibubarkan. Buset, siapa HTI hendak bubarkan BANSER? Adalah penting bagi kita ...
-
Teknik dasar Naqsyabandiyah, seperti kebanyakan tarekat lainnya, adalah dzikir yaitu berulang-ulang menyebut nama Tuhan ataupun menyataka...
-
Berikut ini adalah contoh doa berbahasa Jawa yg diijazahkan oleh para Kyai dari berbagai daerah di Jawa. 1. KH. Ahmad Abdul Haq meri...
-
Peristiwa Al-Ghadir 18 Dzulhijjah: Deklarasi Kepemimpinan Imam Ali as Oleh Rasul SAW Peristiwa Al-Ghadir sesuai dengan keyakinan Muslim...
-
Tulisan dan kritikan super pedas dan menohok dari pegiat media sosial Eko Kuntadhi, Eko menjelaskan bagaimana PKS bungkam saat Ustdz Gaul...
-
Tepat hari ini, 14 Februari. Bukan tentang valentine day atau hari kasih sayang, namun lebih dari itu, khususnya bagi warga NU. Apakah ka...
-
Meskipun Najwa Shihab di pecat dari Acara Mata Najwa ... ayah nya ( Prof.Quraish Shihab ) ..... membekali Najwa Shihab dg nasihat yg bag...
No comments:
Post a Comment