Sunday, October 7, 2018

Habib Umar bin Thoha Mengimami Shalat di Jabal Qof


Kisah AlHabib Umar bin Thoha bin Yahya, Indramayu mengimami Sholat Jamaah Di Jabal Qof.

Setiap menjelang masuknya bulan sya'ban Habib Umar selalu mengenakan pakaian yang sangat rapi setelah itu beliau pergi ke tepi pantai,dalam waktu beberapa detik beliau sudah menghilang dan beliau akan muncul kembali di tempat yang sama satu bulan kemudian. Lantas kemanakah perginya beliau selama satu bulan itu?

Menurut Maulana Habib Luthfi bin yahya selama satu bulan Habib Umar bin yahya berada di Jabal Qof ( gunung qof ) dan mengimami sholat jamaah bersama para Awliya di sana. Dan selama satu bulan itu pula Habib Umar menjalankan puasa ramadhan di sana. Karena selisih waktu antara jabal Qof dengan waktu di dunia ini adalah satu bulan jadi, jika di dunia ini masih tanggal 1 Sya'ban maka di Jabal Qof sudah masuk tanggal 1 Ramadhan dan awal Ramadhan di dunia ini adalah awal Syawal ( idul fitri ) di Jabal Qof. Jadi ketika beliau kembali ke Indramayu, beliau sudah menjalankan puasa ramadhan di jabal qof.

Maulana Habib Luthfi juga menceritakan tentang salah seorang murid Habib Umar bin yahya Indramayu yang  di bawa ke kota madinah hanya dalam waktu satu detik. Murid itu namanya adalah mbah darwo, saat itu ia sedang berada di pengimaman masjid Indramayu bersama Habib Umar. Ia di ajak pergi ke kota madinah oleh Habib Umar dengan perjalanan tempuh hanya satu detik dan menjalankan sholat jamaah di sana,setelah selesai sholat Habib Umar mengajak ia pulang kembali ke kampung halamannya di Indramayu namun mbah Darwo lebih memilih menetap di madinah dan ia tinggal di sana selama 7 tahun. Selama waktu itu pula ia menimba ilmu kepada para masyayih yang tinggal di Madinah sehingga sepulang dari sana dia menjadi orang yang alim.

Mbah Darwo awalnya adalah seorang penjahat yang paling di takuti di desanya lantaran kesaktianya, ia dikenal menguasai berbagai macam ilmu hitam dan ilmu kekebalan. Perjalanan taubatnya bermula ketika ia bertemu dengan salah seorang santri Habib Umar, singkat cerita ketika ia hendak menyatroni santri itu, si santri berteriak dengan menyebut nama Habib Umar seketika itu pula semua ilmu hitam yang di miliki mbah Darwo lenyap dari dalam tubuhnya sehingga dia tidak bisa berbuat apa apa.

Melihat keramat Habib Umar yang luar biasa itu akhirnya ia meminta kepada santri itu untuk di antarkan ke kediaman Habib Umar. Setibanya di sana ia menyatakan taubatan nasuha di hadapan Habib Umar dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatanya lagi. Sejak saat itu ia menjadi pelayan Habib Umar yang setia.selain mbah Darwo sebenarnya banyak murid murid Habib Umar yang menjadi Ulama besar di antaranya adalah sipitung ( pendekar legendaris dari betawi ) KH Muqoyyim ( Pendiri Pondok Pesantren Buntet ), KH Sholeh ( Pendiri Pondok Pesantren Benda Kerep ). Selama 40 Tahun KH Sholeh Benda Kerep menjalankan sholat isya dan subuh berjamaah di belakang Habib Umar, dan masih banyak lagi murid murid beliau yang menjadi Ulama besar.

Melihat seorang wali jangan hanya memandang dari sisi keramatnya saja tapi lihatlah perjuangan dan pengorbanannya serta peran sosialnya, keberadaan Beliau di dunia bukan hanya sebagai Himayah anil bala' ( penangkal turunnya bencana ) tetapi juga sebagi pengayom umat. Sumbangsih beliau dalam mensejahterakan kaum fuqoro wal masakin sangatlah besar. Beliau memiliki tanah yang luasnya mencapai ratusan hektar. Dari hasil pertaniannya itu beliau gunakan untuk membantu fuqoro wal masakin.

Beliau juga menaruh perhatiaan yang sangat besar terhadap dunia pendidikan. Beliau tidak senang apabila melihat para gus ( putra kyai ) yang tidak menyebarkan ilmunya, maka agar mereka tetap bisa menyebarkan ilmunya semua kebutuhan hariannya di tanggung oleh Habib Umar. Habib Umar wafat pada tahun 1883 M.

*Di ceritakan oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya*

No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...