Sunday, October 28, 2018

HTI Versus Banser Bagai Air Susu Versus Comberan


Saya tertawa geli saat membaca berita HTI minta BANSER dibubarkan. Buset, siapa HTI hendak bubarkan BANSER?

Adalah penting bagi kita untuk mengetahui sejarah, tujuan masing2 organisasi didirikan, agar dapat mengambil sikap pada posisi yang benar.

1. BANSER (Barisan Ansor Serbaguna) adalah organisasi sayap NU yg lahir pada tahun 1934. Warga BANSER memiliki pengalaman batin di seluruh periode perjuangan bangsa. Bahkan telah menjadi bagian dari lautan darah yang tertumpah di bumi Nusantara bagi terwujudnya NKRI.

           VS

HTI lahir 1953 di Palestina dengan nama Hizbut Tahrir (HT) dan masuk Indonesia dgn nama HTI. Adalah organisasi rongsokan yang terbuang dari negeri asalnya sendiri. Bukan saja di negara asal, HTI juga ditolak dibeberapa negara Muslim dan dianggap parasit yang merugikan.  HTI masuk RI pada tahun 1980an.

2. Sebagai organisasi yang tau betul beratnya berjuang mewujudkan NKRI-PANCASILA,  BANSER sangat cinta NKRI dengan menempatkan posisi sebagai pengawal kedaulatan bangsa.

Maka jangan heran, anggota BANSER kerap kali diperintahkan untuk menjaga rumah ibadah non Muslim, dengan tujuan untuk menjaga stabilitas keamanan, jangan sampai timbul perpecahan akibat ulah otak rasis bin radikal yang mencoba memperkeruh suasana. Bagaimana pun, sejak zaman reformasi, puluhan bom telah meledak dimana2 akibat ulah kaum radikal yg merasa berjihad masuk surga lewat cara ngebom.

Terlalu konyol jika negara yang diwujudkan dari  linangan darah, jutaan korban jiwa harus jatuh kedalam huru-hara akibat ego sebagian kelompok yg hendak merusak suasana kondusif.

Intinya, BANSER menaruh perhatian besar kepada kerukunan hidup antar umat beragama untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa yang harmonis.

VS

HTI adalah organisasi parasit yang tidak memiliki kontribusi apapun bagi terbentuknya NKRI. Tidak ada secuil pun kontribusi HTI bagi terbentuknya NKRI. Tidak merasakan bagaimana beratnya mengusir penjajah, bagaimana susahnya menghadapi penghianat dari sesama anak bangsa sendiri seperti PKI dan DI/TII... sebagaimana BANSER merasakannya. Oleh karenanya, mereka tidak memiliki kenangan batin bagaimana beratnya mewujudkan dan mempertahankan NKRI. So, adalah wajar jika HTI tidak memiliki rasa kebanggaan terhadap PANCASILA-NKRI.

Dan yang lebih menyakitkan, sudah menumpang di NKRI, kurang ajar pulak.  Mereka mendoktrin masyarakat kepada pemikiran dangkal, sempit. Menghasut masyarakat untuk benci kepada ideologi negara.

Dengan permainan ayat-hadist, mereka nenanamkan kebencian dikepala masyarakat kepada negara. Menghujat PANCASILA sistem sebagai thoghut, kafir, pemerintah adalah thgoghut, lalu menawarkan KHILAFAH.

Ini adalah cara lama yg pernah dilakukan DI/TII dimasa lalu. Trik kuno tersebut telah membawa NKRI terjerumus kedalam lubang pertikaian antar sesama anak bangsa yang sangat brutal di masa lalu. Namun benar, trik tersebut sangat ampuh untuk mencuci otak anak muda yang kaget ayat, jantungan hadits, buta sejarah, minim wawasan.

So, perbuatan HTI jelas MAKAR! Jika dibiarkan, sangat berpotensi pada pertumpahan darah antar sesama anak bangsa, sebagaimana peristiwa DI/TII dan PKI dimasa lalu. Hanya ada satu cara untuk mencegah hal itu, bubarkan HTI!

KESIMPULAN

BANSER adalah organisasi salah satu pendiri NKRI, pengawal kedaulatan bangsa dengan PANCASILA sebagai ideologi hasil konsensus para pendiri bangsa. Kegiatan BANSER bertujuan mencegah aksi2 kepada tindakan yang dapat menjurus kepada perpecahan.

VS

HTI organ parasit, penghianat yg tidak memiliki andil bagi terwujudnya NKRI. HTI bermaksud hendak merobohkan NKRI, ganti idiologi PANCASILA dengan KHILAFAH. So kegiatan HTI adalah MAKAR!

Dalam perjalanan bangsa kita, mereka yang anti PANCASILA yang merupakan hasil konsensus para pendiri bangsa, adalah penghinat bangsa! Ketahuilah, tidak ada organisasi penghianat, perongrong kedaulatan bangsa yang dibiarkan bertahan hidup, kecuali berakhir memilukan. Lihat DI/TII, lihat PKI.

So, membandingkan HTI vs BANSER soal kontribusi dan loyalitas kepada bangsa, adalah dunia jomplang. Tak ubahnya Langit vs jurang, Tuan rumah vs Penumpang, Pejuang vs Penghianat, Pengawal NKRI vs Perongrong NKRI, Pahlawan vs Penjahat, Madu vs Racun, AIR SUSU VS AIR COMBERAN.

1 comment:

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...