Sunday, October 7, 2018

Ketika KH. Hasan Genggong disopiri Seorang Habib


KH Mohammad Hasan adalah pendiri Pesantren Zainul Hasan Genggong Kraksan Probolinggo. Beliau adalah seorang kekasih Allah dan pejuang NU yang luar biasa. Kepada para habaib, Kiai Hasan begitu rindu dan cinta. Beliau tidak mau melewatkan sedikitpun untuk menghormati dzurriyah Rasulullah SAW.

Suatu hari, ada seorang habib yang mau datang. Saat itu, Kiai Hasan berlari menjemput sambil berkata ada raihatul musthafa, ada bau harum badan Rasulullah Saw. Padahal kuturunan Rasulullah itu entah baru sampai dimana.

Suatu ketika, saat ada seorang haji mau sowan kepada Kiai Hasan. Pak haji ini menyewa mobil, kebetulan yang jadi sopirnya Ahli Bait (Habib/Syarif). Cuma haji ini tidak tahu kalau itu adalah Ahli Bait. Di dalemnya, Kiai Hasan bilang sama anak-anaknya: tolong kamar tidur dirapikan kita mau kedatangan Habib.

“Habibnya siapa?,” tanya putra Kiai Hasan.

“Nanti saya tunjukan kalau sudah datang,” jawab Kiai Hasan.

Setelah haji itu tiba di rumah, Kiai Hasan bertanya pada haji itu.

“Pak Haji, supirmu dimana?”
“Sopir kuleh asaren kiyai, Sopir saya tidur kiai,” Jawab Pak Haji.

“e’ka’emmah (dimana)?.”
“Di mobil, kiai,” jawab Pak Haji.

“Saya mau dekati dia, boleh ya.”

Kiai Hasan segera menuju mobil itu.

“Yik bungoh Yik (Habib bangun Bib).”

Sopir itu kaget, karena seumur-umur tidak ada yang manggil sayyid, atau Habib. Ternyata sang sopir bermarga al Jufri.

“Darimana kiai tahu sopir itu habib?”

“Dari bau keringatnya, bau keringat Kanjeng Nabi Muhammad,” kata Kiai Hasan.

“Itu hebatnya ulama-ulama kita dahulu, sejauh itu pandangannya, dari hormatnya pada Ahli Bait Nabi. Dan tokoh-tokoh itu bukan satu dua, Imam Subki, Qadhi Iyadh tahu bagaimana kedudukan Ahli Bait  Nabi dan juga ulama-ulama lain,” tegas Maulana Habib Lutfi bin Yahya, Rais Aam Jamiyyah Ahlut Thariqoh an-Nahdliyyah (Jatman) pada suatu pengajian. (red)

Subhanaallah betapa cintanya para Kyai terhadap ahlul bait.
Dari bau keringat saja sudah bisa tahu.

Adalah slh jika ada yg bilang orang NU benci habaib. Tolong jangan di besarkan isu isu murahan.

Mengutip dawuh Maulana habib lutfi
Beda pemikiran, silang pendapat Dengan salah satu habib atau ulamak itu hal biasa.
Dinamika berfikir itu, tp rasa hormat tidak pernah pudar bahkan tetap takdhim.

Yang paling berbahaya adalah orang" yg anti maulid. Orang NU sudah di ajari cinta dzurriyat Rosulillah itu mulai dari bayi.
Ketika walimatut tasmiyah yg dibaca pasti maulid sejarah Rosulillah. Setiap malam senin malam jumat di musola, masjid, majelis selalu berkumandang lantunan maulid.
Ada albazanji, diba', burdah, shimtut dhuror, addiya'ul lami' dll. Itu salah satu bukti betapa warga nahdiyin rindu dan terus mengagungkan sholawat nabi Muhammad Shollallohu alaihi wasallam.

Nabi Muhammad pun bersabda
من أكثر علي صلاة كان معي في الجنة.
Siapa yg memperbanyak baca sholawat kepadaku maka aku menyertainya di surga.

Semoga kita di akui menjadi umat nya dan mendapat syafaatnya mulai dunia sampai akhirat  amin amin amin.

Santri gosong
Jepara 06 oktober 2018

No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...