Sunday, June 28, 2020
Konsep Aswaja Perspektif NU
Setiap firqah (golongan) mengklaim sebagai Ahlussunnah Wal Jamaah. Baik NU, Muhammadiyah, FPI, Salafi-Wahabi maupun sekte atau Ormas lain sah-sah saja mengaku sebagai Aswaja dalam rangka untuk mencari pengikut.
Nadhlatul Ulama (NU) sebagai Ormas terbesar di Indonesia bahkan Ormas terbesar di dunia memiliki khashaish atau kekhususan dalam memahami Aswaja. Konsep Aswaja perspektif NU (baca: Aswaja An-Nahdliyah) ini untuk membedakan antara Aswaja yang dipahami NU dengan Aswaja yang dipahami oleh Ormas atau sekte diluar NU.
Adapun Aswaja dalam perspektif NU adalah:
1. Dalam bidang akidah, NU menganut konsep tauhid yang dipelopori oleh Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi.
2. Dalam bidang fikih, NU mengakomodasi salah satu madzhab empat yakni madzhab Maliki, madzhab Hanafi, madzhab Syafi'i dan madzhab Hambali.
3. Dalam bidang tasawuf, NU menganut tasawuf yang mu'tabar (lurus) sebagaimana yang dikonsepkan oleh imam Abu Hamid Al-Ghazali dan imam Abu Junaid Al-Baghdadi.
Ada kelompok yang menyamakan antara akidah NU dan FPI. Sama-sama berpaham akidah Asy'ari. Sama-sama mengakui empat madzhab dan mengakui tasawuf. Memang benar demikian. Konsep Aswaja NU sama persis dengan FPI. Walau sama persis, namun NU dan FPI memiliki perbedaan dalam hal metode dakwah dan pemahaman ideologi kebangsaan.
Metode dakwah NU memakai pendekatan dakwah persuatif sebagaimana yang diajarkan oleh Wali Songo dengan mengedepankan akhlak yakni cara damai dan santun. Sedangkan FPI, dakwahnya lebih bersifat represif yakni kekerasan sehingga wajar jika dakwah FPI kerap diwarnai kericuhan.
Dalam hal ideologi kebangsaan, NU menganggap NKRI sudah final dengan ideologi Pancasila sedangkan menurut FPI, NKRI perlu disempurnakan dengan ideologi syariah atau NKRI Bersyariah. Menurut FPI, Pancasila belum final.
Demikian konsep Aswaja perspektif NU yang harus kita ingat dan kita pahami. Masyarakat NU yang masih awam perlu dikenalkan konsep Aswaja An-Nahdliyah ini sehingga tidak terjebak dan tersesat dengan Aswaja non-NU (baca: Aswaja Al-Lainiyah). Dengan memegang teguh Aswaja yang telah diwariskan oleh ulama NU ini, insyaAllah kita akan selamat.
Oleh Suryono Zakka, Aswaja Sumsel
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
Beliau (Sofyan Tsauri) sampai berani bersumpah atas nama ALLAH bahkan berani Bermubahalah jika ada yang menuduh dia berdusta atas apa yan...
-
Deklarasi tentang Hubungan Pancasila dengan Islam Bismillahirrahmanirrahim Pancasila sebagai dasar dan falsafah Negara Republik Ind...
-
Oleh Rijalul Wathon Al-Madury Sayyid Kamal al-Haydari yg dengan nama lengkap Kamal bin Baqir bin Hassan al-Haydari (السيد كمال بن باقر ...
-
Ini adalah karomah aulia'allah yaitu al habib muhammad luthfi bin yahya, Rois 'am jatman Se-Dunia, Singkat cerita Sekitar 10 duk...
-
A. Secara Etimologis (Bahasa) 1. Menurut Al-Lihyani (w. 215 H) Kata Al-Qur'an berasal dari bentuk masdar dari kata kerja (fi...
-
ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢ ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَ ﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠَﻰَ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺑِﻌَﺪَﺩ...
-
Sekte Wahabi adalah sekte pencela habaib. Mereka sangat anti terhadap habaib dan menganggap habaib atau keturunan nabi sudah tidak ada da...
-
Lima tahun sudah Abdul Mutholib ngangsu kaweruh di Pondok Syubbaniyah Islamiyah Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat. Ia pulang ke rumah...
-
Syeikh Muhammad Mukhtar Atharid (Maha Guru Ulama Nusantara dari Bogor, ulama besar di Mesjidil Haram Mekkah pada masa Negara Saudi dibaw...
-
Arab Saudi dilaporkan melarang satu juta lebih warga Palestina di Israel untuk pergi Haji dan Umrah sebagai bagian kesepakatan dengan Isr...
No comments:
Post a Comment