KN-RMI beranggotakan Relawan Muslim dari berbagai latar belakang, diantaranya Almaun (Aliansi Masyarakat Untuk Nawacita), AMMDI (Angkatan Muda Majelis Da’wah Indonesia), Kami (Kaukus Anak Muda Indonesia), IPTI (Ikatan Pemuda Tarbiyah Islamiyah), Sahabat Muslim Jokowi, Ikatan Sarjana Alwasyiyah, PMII, dan lainnya.
Usai Pemaparan oleh KH.Ma’ruf Amin, Ketua Umum DPP Almaun yang juga Ketua Umum IPPMI (Ikatan Pemuda Pemudi Minang Indonesia) M.Rafik Perkasa Alamsyah menyatakan “Kami Selaku Pemuda Minang/ Parik Paga Nagari, Mewakili Etnis Minang, Mohon Maap atas pernyataan-pernyataan yang mengatasnamakan Etnis Minang yang menyerang Abah (KH.Ma’ruf Amin) tentang Isu Islam Nusantara.” ungkap Rafik.
“Kami pemuda Minang sepakat dengan adanya Islam Nusantara, karena Islam masuk ke Nusantara dengan damai, sesuai Kearifan lokal masing-masing / Local Wisdom. Saya pernah mengingatkan kepada MUI Sumbar bahwasanya kita Islam diminang juga bernuansa Nusantara, Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah,” lanjut Rafik.
Terkait hal itu KH. Ma’ruf menjawab dan menjelaskan Bahwa Islam Nusantara itu Hanyalah Istilah/ casing atau bungkusnya saja, Sama halnya dengan Muhammadiyah menggunakan Istilah Islam Berkemajuan, namun Isi nya tetaplah Islam.
Ada 2 Hal penyebab kenapa kalangan yang menentang Islam Nusantara, Pertama karena kurangnya pengetahuan, Kedua Adanya pihak-pihak yang sengaja membangun Image negatif. Tidak tanggung-tanggung kelompok yang menyatakan Islam Nusantara itu ada diantaranya menganggap Kalau Wafat Kain Kafannya diganti dengan Batik, Bacaan Sholat memakai Bahasa Indonesia, itu adalah tidak benar, ujar Kiyai
Turut Hadir dalam kesempatan tersebut Ketum Gojo (Golkar Jokowi) Rizal Malarangeng, Koordinator KN-RMI Ton Abdillah dan Sekum Gusti Rahman, Sekjen Almaun Lisan, Ketum Kami Rosyid Alwalid, Sekjen IPTI Mappa Tutu, serta Tokoh Muda Banten Anggin Ma’ruf dan Fathur Rahman Jamil.
No comments:
Post a Comment