Friday, November 9, 2018
Manuver Licik FPI dalam Dialog Kebangsaan bersama Ormas dan Menko Polhukam
Hasil pertemuan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan ( Menko Polhukam) Wiranto dan beberapa petingi organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang berlangsung di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (9/11/2018) terkait pembakaran bendera HTI oleh oknum Banser diplintir oleh HTI dan FPI.
Kemendagri cuci tangan atas pertanyaan FPI apakah itu bendera HTI atau bukan, Kemendagri beralasan karena memang bukan ranahnya namun hal ini bisa Clear, jika Kemenhukham yg menjawab, hal ini yang pada akhirnya diplintir oleh FPI bahwa pemerintah dan Ormas Islam termasuk PBNU bersepakat atas bendera Tauhid.
Hal ini yang kemudian seakan-akan HTI dan sekutunya, yakni FPI mendapatkan legitimasi yuridis terhadap bendera HTI yang diklaim sebagai bendera Tauhid, dan efeknya adalah, HTI dan kawan-kawannya akan bebas lagi mengibarkan benderanya sebagai sebuah politik identitas untuk menarik simpati umat Islam di Indonesia.
Lihat beberapa akun corong HTI di Instagram, hari ini langsung melancarkan meme-meme provokativ bahwa pengibaran bendera HTI tidak menyalahi hukum, bahkan yang menyitanya yang bisa dijerat Pidana. Ini sangat berbahaya.
Pada kesempatan pertemuan itu, padahal Kemenpolhukam menekanan bahwa aksi Bela tauhid sudah ditunggangi kepentingan politik dan HTI (Setelah pemutaran Video dilakukan) bukan lagi aksi bela tauhid.
Seharunya, Kemenpolhukam mengklarifikasi framing busuk HTI dan FPI ini agar tidak menjadi persoalan yang lebih besar dikemudian hari pada Bangsa ini. (NU).
Link asal : http://tribunkita.com/framing-busuk-fpi-atas-hasil-dialog-kebangsaan-ormas-bersama-menko-polhukam/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
Suku Chaniago adalah suku asal yang dibawa oleh Datuk Perpatih Nan Sebatang yang merupakan salah satu suku induk di Minangkabau selain su...
-
Saat mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, para kiai pesantren memahami dan menerapkan betul kalimat “Hubbul wathan minal iman”,...
-
Orang yang sakti tidak suka hura-hura, cari bolo (mengerahkan bantuan), gerudukan dan cari musuh. Orang yang sakti adalah sang pemberani...
-
Soeharto Lahir di Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta, 8 Juni 1921. Ia lahir dari keluarga petani yang menganut Kejawen. Keyakinan keluarga...
-
Penggagas awal tradisi pembuatan bubur Asyura adalah Nabi Nuh–‘alaihis salam-. Dikisahkan, ketika Nabi Nuh–‘alaihis salam–turun dari kapa...
-
Beliau (Sofyan Tsauri) sampai berani bersumpah atas nama ALLAH bahkan berani Bermubahalah jika ada yang menuduh dia berdusta atas apa yan...
-
Kekafiran Penyihir Para ulama berbeda pendapat tentang seorang muslim yang menggunakan sihir, apakah dia kafir keluar dari agama Islam,...
-
Seorang tokoh dan cendekiawan terkemuka Indonesia mengapresiasi upaya dan peran Republik Islam Iran untuk mempersatukan umat Islam tanpa ...
-
Bukan untuk dibeda-bedakan dan bukan pula minta untuk diistimewakan. NU memang istimewa dan berbeda dengan ormas Islam lainnya. Walau sam...
-
Oleh: Abdul Wahab Ahmad. Hukum itu ditentukan oleh *Allah dan Rasulullah* saja. Keduanya disebut *Syari*. Tak ada pihak ketiga dalam hal ...

No comments:
Post a Comment