Tuesday, December 11, 2018
Begini Ekspresi Jokowi Saat Bertemu Habib Umar bin Husein Assegaff
Siapa sih yang tidak kenal dengan Habib Umar bin Husein Assegaff, Habib yang pernah studi di Atsaqofah Bukit Duri ini merupakan Habib yang unik, selain memiliki suara emas yang mendayu juga pandai dalam menyampaikan ceramah dengan bahasa Sunda.
Habib Umar bin Husein Assegaff dikenal sebagai Penceramah yang rajin melakukan dakwah blusukan, berbagai mimbar pernah didatanginya. Beliau memang perantau dan sejak lama memusatkan kegiatannya dakwahnya di Kabupaten Bandung tepatnya di Majalaya.
Walau Habib Umar tinggal di Bandung, tapi jam terbang dakwahnya melanglang buana, dari Garut, Sukabumi, Banten bagian selatan menembus ke berbagai pulau, seperti Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, Ambon bahkan sampai ke Negeri Jiran. Hal itu sama dengan apa yang dilakukan oleh Guru Habib Umar, yaitu Almarhum Habib Hamid bin Alwi bin Hud Alatas Cililitan.
Habib Umar yang akrab disapa dengan Abah Habib atau Wan Umang, sejak kecil memang terbiasa dakwah, metode dakwahnya unik selain ramah juga mengena dan membumi karena diselingi dengan Sholawat hingga lagu-lagu Bung Roma Irama.
Hal itulah yang membedakan Habib Umar dengan Habaib lainnya, bilkhusus di Jawa Barat. Sepak terjangnya dan keahliannya dalam bersosialisasi membuat dirinya diterima berbagai kalangan, termasuk oleh militer, kepolisian hingga Istana.
Baru-baru ini penulis mendapati foto- foto Habib yang sedang aktif dakwah, dan beliau menyampaikan doa di hadapan Presiden Jokowi. Dari foto nampak Habib Umar sedang berhadapan dengan Presiden Jokowi, Habib mengangkat tangannya, hormat kepada Presiden Jokowi.
Jokowi sendiri nampak menghormati Habib dengan menempelkan kedua tangannya sesuai adat budaya Indonesia sambil sedikit menundukkan tubuhnya di hadapan Habib Umar. Sikap ketawadhuan, penghormatan yang dilakukan Presiden Jokowi dan Habib Umar yang merupakan salah satu pimpinan LDNU Jawa Barat pastinya membuat decak kagum hadirin.
Ulama, Umaro sebenarnya sama-sama mengetahui kelemahan dan kelebihan masing-masing, tapi mereka selalu menunjukan hal terbaik demi bangsa dan keutuhan NKRI. Keduanya bersatu saling menutupi dan melengkapi kekurangan tanpa harus mencaci maki, bergerak diberbagai lini demi mencipta keadilan dan kemakmuran bangsa hingga NKRI tetap jaya dan dinikmati oleh generasi selanjutnya.
Redaksi Berita LTNU Jabar
Baca juga: Wasiat Rasulullah kepada 'Auf bin Malik
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
Oleh: Muhammad A S Hikam "Kang, kemarin saya mampir ke makam mBah Kerto." "MBah Kerto yang mana, Gus?" "Lh...
-
Pada 1925, atau setahun sebelum Nahdlatul Ulama’ (NU) lahir (1926), seorang bayi laki-laki bernama Nawawi lahir di desa Tulusrejo Grab...
-
ATSAR IMAM MALIK BIN ANAS TENTANG ISTIWA' !!! عن جعفر بن عبد الله قال ؛ كنا عند مالك بن أنس فجاءه رجلٌ فقال ؛ يا أبا عبدِ اللهِ ...
-
Diantara fashal dalam ilmu fiqih muamalat adalah pembicaraan panjang mengenai konsep ijaroh. Ijârah adalah (عقد على منفعة مقصودة معلومة قاب...
-
Ada status yang sering ditulis di medsos oleh beberapa remaja yg baru "nyadar" belajar agama, yang inti statusnya adalah: ...
-
NU memang terkenal dengan berbagai amalan yang sering dilakukan secara berjamaah.Tradisi pewarisannya bisa dibilang cukup panjang.Dari ge...
-
A. Cara Wahyu Turun kepada Malaikat 1. Allah langsung berfirman kepada malaikat. Ayat Al-Qur'an yang mengindikasikan bahwa wahy...
-
1. Ketika anda menanyakan definisi syariat lalu dikaitkan dengan tarekat, hakikat dan makrifat, maka sebenarnya anda bertanya tentang duni...
-
Semasa hidupnya, KH Hamim Jazuli atau lebih masyhur dengan sebutan Gus Miek dikenal sebagai ulama karismatik namun juga nyeleneh. Akibatn...
-
KH. NAWAWI BERJAN PURWOREJO "TOKOH DIBALIK BERDIRINYA JAM'IYYAH AHLI THARIQOH AL-MU'TABAROH AN-NAHDLIYYAH ( JATMAN ) " ...
No comments:
Post a Comment