Sunday, December 16, 2018

Habib Ali Zainal Abidin: Habis Kata untuk Memuji Nabi


Da'i asal Malaysia, Habib Ali Zaenal Abidin Al-Hamid menyampaikan cerita tentang Rasulullah begitu mulia sehingga berapapun kata akan habis untuk mengungkapkannya.

Hal itu ia sampaikan dalam puncak acara Peringatan Maulid Akbar Nabi Muhammad di Kanzus Sholawat Kota Pekalongan, Ahad (16/12).

Keagungannya bisa dilihat dari rahmat Allah yang diberikan padanya. Dengan rahmat itu Rasul dimuliakan, dijaga kehormatannya dan diutus sebagai rahmat untuk seluruh alam. "Rasulullah adalah hadiah paling indah dari Allah untuk kita semua," tutur Habib Ali.

Rasulullah Muhammad adalah nabi yang diberi amanah paling besar daripada Rasul lainnya. Itulah mengapa Nabi Muhammad diutamakan oleh Allah SWT. Bahkan tanggung jawab itu tidak hanya manusia dan makhluk pada masanya saja, tetapi juga masa setelahnya.
"Semakin besar tanggung jawab seseorang, semakin utama pula kedudukannya, dan itu ada pada Rasulullah Muhammad SAW," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Habib Ali juga mengatakan bahwa semua yang disampaikan oleh Nabi Muhammad adalah rahmat. Bahkan pada suatu ketika seorang pencuri bernama Tsumamah bin Utsam tertangkap dan diserahkan kepada Nabi, tetapi oleh Nabi tidak langsung dihukum tetapi hanya disuruh mengikatnya di masjid.
"Bahkan kepada orang yang melakukan tindakan kriminal Nabi tetap memberikan haknya untuk dididik, bukan lantas dihukum," ujarnya.

Pada akhirnya cara itu berhasil membuat Tsumamah mau masuk Islam dan berbalik menjadi pembela Nabi Muhammad SAW. "Tsumamah membela Nabi Muhammad dengan cara mengembargo ekonomi orang—orang yang pada waktu itu menghina dan merendahkan Nabi Muhammad SAW," papar Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid.

Selanjutnya, Habib Ali menyampaikan ada dua hal yang membahagiakan dan menyedihkan Rasulallah SAW. Perlu diingat bahwa seluruh peristiwa yang terjadi di dunia sampai hari ini dan nanti Rasulullah SAW sangat mengetahui.

Semua kebaikan dan keburukan disampaikan kepada Rasulallah SAW.
"Ini menunjukkan bahwa perhatian Rasulallah kepada umatnya melebihi apapun," jelasnya.

Wallahi, lanjut Habib Ali, jika Rasulullah bergembira maka Arsy berguncang penuh rahmat. Tetapi jika Rasulullah bersedih melihat tingkah umatnya, beliau akan memintakan ampunan.
"Bahkan ketika nanti pada waktu hari akhir tiba, di saat semua orang hanya memikirkan keselamatan dirinya sendiri, nafsi-nafsi, Rasulullah sibuk mencari dan menanyakan nasib umatnya, saya yang akan menarikmu wahai umatku dari neraka dengan hujajku kata Nabi," ujarnya.

Maka kemudian, Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid mengajak seluruh jamaah yang hadir agar bisa mengevaluasi diri tentang sejauh mana kita mencintai Nabi.  "Wahai umat Muhammad, Nabi sangat marah kalau ada perpecahan.

Maka realisasikanlah perbuatan yang membahagiakan Nabi sebagai balasan kita kepada beliau," pungkasnya.

Sumber : NU Online

No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...