Saturday, December 22, 2018
Yaman, Bagaimana Kabarmu?
Oleh Suryono Zakka
Krisis kemanusiaan di satu negara ini memang tak seheboh Palestina, Suriah, Uyghur atau Rohingya. Ada yang luput dari pandangan kita bahwa di Yaman sana ada pembantaian dan kelaparan massal hampir setiap harinya. Tak terbaca oleh media dan tak terlihat oleh orang-orang yang mengaku punya hati nurani.
Apa sebabnya? Ya, berita pembantaian rakyat Yaman memang tak semenggelegar dunia Islam lainnya. Bisa saja karena memang dunia tutup mata atau karena yang melakukan pembantaian adalah rezim Saudi cs. Dianggap sebagai negara Arab paling digdaya. Siapa yang melawan akan digilas. Dalam bulan-bulan terakhir ini, Saudi, Uni Emirat Arab dan pasukan koalisi menggempur Yaman tanpa ampun, tanpa belas kemanusiaan.
Mungkin karena pembantaian rakyat Yaman dilakukan oleh kaum yang juga mengaku Islam, penguasa bangsa Arab. Sehingga tak ada bahan dan ramuan kaum demo untuk menggoreng isu agama dan sektarian. Tak ada racikan untuk mengobok-obok urusan dalam negeri. Tak ada jurus untuk mencela pemerintah, tak ada jalan untuk mencaci maki NU dan ormas-ormas moderat yang selalu menyuarakan perdamaian.
Sebagai sesama muslim, bencana kemanusiaan dibeberapa negara Islam jelas mengundang keprihatinan, empati dan solidaritas. Tapi jika jargon membela dunia Islam seperti bela Palestina atau bela Uyghur hanya karena ada keuntungan sedangkan menutup mata terhadap bencana kemanusiaan negara Islam lainnya, pasti ada agenda tersembunyi didalamnya. Inilah yang disebut taqiyah atau kamuflase. Tujuan politis yang dikemas dengan simbol agama. Jurus yang benar-benar jitu.
Konflik Palestina-Israel selalu membawa keprihatinan bagi dunia Islam karena yang tampak adalah konflik agama yakni Islam versus Yahudi. Islam versus kafir. Tulisan-tulisan, slogan-slogan, gambar-gambar, bendera, topi, aksesories hingga kaos mengkampanyekan save Palestina. Semua mata tertuju pada Palestina.
Konflik Suriah lebih dahsyat lagi karena isu yang mengemuka yang diangkat oleh kaum demo adalah perang Sunni-Syiah. Masih ada bahan menggoreng isu yakni konflik sektarian antara Islam murni melawan Islam sesat. Walaupun fakta yang terjadi tidak demikian. Tidak ada konflik Sunni dan Syiah berdasarkan sumber yang terpercaya, bukan sumber abal-abal, hoax atau tipu-tipu.
Konflik Rohingya-Myanmar juga mengundang perhatian dunia. Kaum demopun terus lantang meneriakkan save Rohingya. Isu yang hots, telah terjadi konflik antara Islam versus Budha. Agama terus menjadi isu dan bola panas. Dan tentu muslim digambarkan sebagai kelompok yang tertindas dan terjajah.
Konflik Uyghur dan Cina juga tak luput dari sorotan dunia. Gorengan yang paling sedap dan gurih saat ini adalah konflik Islam versus negara komunis. Islam lawan negara tiran anti agama. Pemerintah dalam negeri RI terus didesak dan digoyang untuk melakukan pembelaan. NU pun tak luput dari kecaman kaum demo. Walau pemerintah RI telah mengambil sikap diplomasi dan NU telah melakukan Siaran Pers sebagai bentuk keprihatinan dan pembelaan, namun bagi kaum demo hal itu tiada artinya. Asalkan syahwat ngamukan dan karakter penghujat telah terlampiaskan maka lunaslah itu semua.
Berbeda dengan Yaman. Bagaimana kabarmu semua wahai rakyat Yaman yang saat ini tertindas dan terjajah oleh kebiadaban? Sungguh malang dan tragis nasibmu. Tiada suara pekikan takbir untukmu. Tiada gema kalimat tauhid untuk mengenangmu. Tak ada suara riuh orang berdemo dijalanan untukmu. Kaum demo benar-benar bungkam. Mingkem dan kelu. Jangankan donasi dan sumbangan kemanusiaan. Air mata sedikitpun tiada bagimu wahai rakyat Yaman.
Apa karena kebiadaban yang terjadi dilakukan oleh penguasa Islam yang tak lain adalah junjungan dan pujaan kaum demo itu? Raja-raja minyak yang bersekutu dan bersyahwat dengan Barat dan berlindung dibawah ketiaknya. Apakah bungkam karena penjajah Yaman itu pemuja Barat yang fulusnya mengalir dari petro dolar?
Apakah pembantaian rakyat Yaman oleh rezim Saudi cs. adalah bukti keganasan Wahabi? Sebuah upaya untuk mengubur dalam-dalam peradaban Sunni dinegeri para wali. Negeri yang selama ini penuh berkah karena habaib, dzuriyat, sayyid dan syarif memenuhi negeri ini. Negeri elok nan damai ini, kini luluh lantak menjadi kuburan massal manusia tak berdosa.
Wahai yang mengaku berhati nurani! Kemanusiaan itu wajib tapi jangan pilih-pilih! Kemanusiaan itu bukan karena syahwat politik. Bukan karena ingin menghujat para pemimpin apalagi hanya sekedar modus untuk menjatuhkan harga diri dan martabat bangsa sendiri. Ketahuilah bahwa menghujat bangsa sendiri sembari memuja dan membanggakan bangsa lain adalah karakter kaum penjajah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
Hizbut Tahrir memiliki dua bendera, berwarna putih yang disebut Liwa' dan warga hitam yang disebut Rayah. Mereka mengklaim 2 bendera ...
-
Namanya adalah Syeikh Subakir. Seorang mubaligh nusantara dari Persia, Iran. Tak banyak orang tahu dan mengenal nama Syekh Subakir. Padah...
-
Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Infithaar (Terbelah). Surah Makkiyyah; Surah ke 82: 19 ayat “BismillaaHir rahmaanir rahiim. 1. apabila lang...
-
Oleh Suryono Zakka Ada yang mempertanyakan tentang maksud dari Islam moderat. Istilah Islam moderat dipertanyakan karena tidak sesuai d...
-
Soeharto Lahir di Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta, 8 Juni 1921. Ia lahir dari keluarga petani yang menganut Kejawen. Keyakinan keluarga...
-
Baru-baru ini Nahdlatul Ulama sedang didera ujian berupa fitnah-fitnah dari pihak yang berseberangan dengan Nahdlatul Ulama. Bahkan banya...
-
Anda pasti sering mendengar istilah Cinta ditolak dukun bertindak. Bahkan sebelum menyatakan cinta pun menggunakan jasa dukun, ajian pele...
-
Syeikh Muhammad Mukhtar Atharid (Maha Guru Ulama Nusantara dari Bogor, ulama besar di Mesjidil Haram Mekkah pada masa Negara Saudi dibaw...
-
Oleh Rijalul Wathon Al-Madury Sayyid Kamal al-Haydari yg dengan nama lengkap Kamal bin Baqir bin Hassan al-Haydari (السيد كمال بن باقر ...
-
Di dalam Sejarah Melayu dan Hikayat Raja-Raja Pasai, terdapat sebuah hadits yang menyebutkan Rasulullah menyuruh para sahabat untuk berda...
No comments:
Post a Comment