Monday, August 26, 2019
Ingin Membubarkan Banser?
Suryono Zakka
Sepanjang sejarah berdirinya hingga hari ini, Banser tidak sepi dari para pembencinya hingga ada banyak kelompok bernafsu ingin membubarkannya. Walau berdiri sudah sejak lama pra kemerdekaan, Banom NU ini tidak hancur bahkan semakin lama semakin berkembang, solid, militan dan meledak jumlah anggotanya. Jika ormas anti NU dan NKRI sudah gulung tikar alias tamat, Banser malah semakin menjamur tak terbendung.
Beberapa hal yang menyebabkan Banser ingin dibubarkan oleh pembencinya:
1. Banser benteng NKRI.
Banser bersama TNI-Polri adalah garda terdepan dalam menjaga NKRI dari rongrongan pihak asing. Sudah terbukti Banser melibas Penjajah, PKI hingga HTI. Jika Banser bubar, para perusak NKRI ini akan bersuka ria karena tiada lagi garda penjaga NKRI. Itulah sebabnya kelompok NKRI kebelet ingin segera membubarkan Banser.
2. Banser benteng Aswaja.
Banser bukanlah dipahami sebagai orang yang tidak paham agama. Betapa banyak anggota Banser yang terjun langsung membina umat mengajarkan ajaran Aswaja. Mereka berprofesi sebagai pendakwah, pengasuh pondok pesantren hingga guru ngaji atau guru madrasah. Melindungi umat dari akidah menyimpang.
3. Banser pembela Ulama.
Apa jadinya jika NU tidak punya tentara semacam Banser. Hampir setiap saat para ulama NU dicela dan dicaci maki oleh pembencinya terlebih di media online hanya karena perbedaan pandangan, tafsir dan konsep keagamaan. Alhamdulillah. Karena rahmat Allah, NU punya Banser yang siap berpatroli membungkam kaum para pencela ulama.
Tiga hal ini sudah cukup menjadi bukti bahwa Banser akan selalu dimusuhi oleh mereka. Selama NU dan NKRI tegak berdiri, maka Banser akan selalu dimusuhi. Tapi ketahuilah bahwa semakin dimusuhi maka Banser akan semakin kokoh. Hal ini karena Banser dibuat oleh ulama, membela martabat ulama dan membela negara karya ulama yakni NKRI. Sebaliknya, para pembencinya akan jatuh bergelimpangan.
Jayalah Banser diseluruh dunia. Maju terus dan jangan ragu membela marwah ulama NU dan NKRI. Kami bangga bersamamu. Kami selalu berdiri bersamamu. Siapa datang mengancammu, kan binasa dibawah dulimu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
Oleh: Muhammad Arief Junaydi Al-Alim Al-'Allamah Al-Waari' KH. Raden Kholil As'ad Syamsul'Arifin Situbondo. Siapa sih ...
-
Syeikh Muhammad Mukhtar Atharid (Maha Guru Ulama Nusantara dari Bogor, ulama besar di Mesjidil Haram Mekkah pada masa Negara Saudi dibaw...
-
Oleh Rijalul Wathon Al-Madury Sayyid Kamal al-Haydari yg dengan nama lengkap Kamal bin Baqir bin Hassan al-Haydari (السيد كمال بن باقر ...
-
Ulama tafsir memiliki dua metode untuk menentukan ayat Makki dan Madani yakni metode Sima'i Naqli dan Qiyasi Ijtihadi. 1. Sima'...
-
Suku Chaniago adalah suku asal yang dibawa oleh Datuk Perpatih Nan Sebatang yang merupakan salah satu suku induk di Minangkabau selain su...
-
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. ﺍَﻟﻠّٰﻬﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﻧُﻮْﺭِ ﺍﻟْﺄَﻧْﻮَﺍﺭِ، ﻭَﺳِﺮِّ ﺍﻟْﺄَﺳْﺮَﺍﺭِ، ﻭَﺗِﺮْﻳَﺎﻕِ ﺍﻟْﺄَﻏْﻴـَﺎﺭِ، ﻭ...
-
Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah, lahir sekitar 1450 M, namun ada juga yang mengatakan bahwa beliau lahir pada sekitar 1448 M. ...
-
Beliau (Sofyan Tsauri) sampai berani bersumpah atas nama ALLAH bahkan berani Bermubahalah jika ada yang menuduh dia berdusta atas apa yan...
-
Welinge Pituturing Ibu _Nggèr anakku..._ _Sawangen kaé dagelan jagat..._ _Sing lagi rebutan ndonya lan pangkat_ _Rumangsané wis pali...
-
A. Secara Etimologis (Bahasa) 1. Menurut Al-Lihyani (w. 215 H) Kata Al-Qur'an berasal dari bentuk masdar dari kata kerja (fi...
No comments:
Post a Comment